Surabaya (MI) : Predikat LEAD INTEGRATOR ALUTSISTA MATRA LAUT, merupakan
kewajiban yang harus dilaksanakan PT PAL INDONESIA (PERSERO) sebagai
Badan Usaha Milik Negara Industri Strategis (BUMNIS). Dengan amanah yang
diberikan, PAL INDONESIA telah menyelesaikan sedikit dari banyak tugas
yang dilakukan, salah satunya penyerahan Kapal Cepat Rudal (KCR) 60
Meter kemarin (28/05). Staf Ahli Bid. Ekonomi Kepala Staf Angkatan
Darat, Brigadir jenderal TNI Suwondo, beserta Paban Sahli Bid. Instra
Kolonel Inf Hidayat Saleh, Paban Sahli Bid. BUMN/BUMD Kolonel Inf M.
Sibli Mufti, Paban Sahli Bid. Perbankan Kolonel Inf Yudhie Karsono dan
Paban Sahli Bid. Kesejahteraan Kop & Yas Kolonel Inf Rochiman
berkunjung ke PT PAL INDONESIA (PERSERO). Rombongan diterima oleh
Direktur SDM & Umum Etty Soewardhany di Rupat Ground PIP PT PAL
INDONESIA (PERSERO).
Pada sambutannya, Direktur SDM & Umum Etty Soewardhany mengungkapkan kebanggannya dalam hasil karya PAL INDONESIA yng telah diakui dunia. “Perkembangan teknologi dan pengetahuan tentang kapal sangat berkembang dengan pesat. PT PAL INDONESIA (PERSERO) terus dapat mengembangkan itu dengan beragam cara melalui pertukaran ilmu seperti pada proyek PKR dan kapal Selam” tegasnya. Sebuah terobosan untuk mencapai kesempurnaan dalam pemenuhan kebutuhan Matra laut yang ideal bagi pertahanan dan kemanan wilayah NKRI.
Kapok Sahli Bid. Ekonomi Brigadir Jenderal TNI Suwondo, banyak berdiskusi dengan kemampuan dan kompetensi PT PAL INDONESIA (PERSERO) dalam pembuatan kapal. “Kami mengharapkan banyak informasi yang dapat kami serap untuk dasar pengetahuan kami dalam Industry perkapalan terutama pada PAL INDONESIA. Inforasi tersebut akan menjadi sebuah data yang kami gabungkan dengan informasi lain yang serupa sebagai bentuk rencana strategi untuk Angkatan darat mendatang” tegasnya. Banyak data yang kami perlukan terkait pembaruan dari data PT PAL INDONESIA (PERSERO) yang perlu di upgrade.
Dalam diskusi banyak sekali pertanyaan terkait proses produksi dan sistem kerja yang dilakukan PAL INDONESIA dalam pembuatan kapal dan produksi, apakah kesemuanya itu masih menggunakna bahan Impor dan bantuan swasta dalam penyelesaiannya. Dalam tanggapannya, Hampir kesemuanya merupakan hasil pekerjaan dari tangan putra-putri bangsa. Tidak hanya itu, sinergi antar BUMN dilakukan untuk penyelesaian produksi, diantaranya PT LEN, PT PINDAD, dan PT Barata. Bahkan dalam sebuah proyek hampir 50 persen menggunakna produk Lokal dan sisanya masih emnggunakna impor, karena produksi dalam negeri belum mendapatkan sertifikat dari klas.
Pada Tour Lapangan, rombongan berkenan untuk mengunjungi kapal KCR 60 Meter KRI Sampari yang telah diserahterimakan. Mereka pun sangat bangga bahwa PAL INDONESIA mampu dan kompeten untuk memenuhi kebutuhan Matra Laut.
Pada sambutannya, Direktur SDM & Umum Etty Soewardhany mengungkapkan kebanggannya dalam hasil karya PAL INDONESIA yng telah diakui dunia. “Perkembangan teknologi dan pengetahuan tentang kapal sangat berkembang dengan pesat. PT PAL INDONESIA (PERSERO) terus dapat mengembangkan itu dengan beragam cara melalui pertukaran ilmu seperti pada proyek PKR dan kapal Selam” tegasnya. Sebuah terobosan untuk mencapai kesempurnaan dalam pemenuhan kebutuhan Matra laut yang ideal bagi pertahanan dan kemanan wilayah NKRI.
Kapok Sahli Bid. Ekonomi Brigadir Jenderal TNI Suwondo, banyak berdiskusi dengan kemampuan dan kompetensi PT PAL INDONESIA (PERSERO) dalam pembuatan kapal. “Kami mengharapkan banyak informasi yang dapat kami serap untuk dasar pengetahuan kami dalam Industry perkapalan terutama pada PAL INDONESIA. Inforasi tersebut akan menjadi sebuah data yang kami gabungkan dengan informasi lain yang serupa sebagai bentuk rencana strategi untuk Angkatan darat mendatang” tegasnya. Banyak data yang kami perlukan terkait pembaruan dari data PT PAL INDONESIA (PERSERO) yang perlu di upgrade.
Dalam diskusi banyak sekali pertanyaan terkait proses produksi dan sistem kerja yang dilakukan PAL INDONESIA dalam pembuatan kapal dan produksi, apakah kesemuanya itu masih menggunakna bahan Impor dan bantuan swasta dalam penyelesaiannya. Dalam tanggapannya, Hampir kesemuanya merupakan hasil pekerjaan dari tangan putra-putri bangsa. Tidak hanya itu, sinergi antar BUMN dilakukan untuk penyelesaian produksi, diantaranya PT LEN, PT PINDAD, dan PT Barata. Bahkan dalam sebuah proyek hampir 50 persen menggunakna produk Lokal dan sisanya masih emnggunakna impor, karena produksi dalam negeri belum mendapatkan sertifikat dari klas.
Pada Tour Lapangan, rombongan berkenan untuk mengunjungi kapal KCR 60 Meter KRI Sampari yang telah diserahterimakan. Mereka pun sangat bangga bahwa PAL INDONESIA mampu dan kompeten untuk memenuhi kebutuhan Matra Laut.
Sumber : PT PAL
No comments:
Post a Comment