JKGR (MI) : Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di
dunia, memiliki 18.307 pulau, perairan seluas 93.000 km persegi, serta
garis pantai sepanjang 54.716 km. Kondisi geografis tersebut
mengharuskan Indonesia memiliki pertahanan maritim yang kuat.'
Salah satu parameter yang menentukan kekuatan pertahanan maritim
tersebut adalah kemampuan tempur KRI yang dimiliki oleh TNI AL. KRI
harus mampu melakukan pendeteksian serta memberikan reaksi terhadap
ancaman secara efektif dan efisien.
Keberhasilan pendeteksian serta reaksi terhadap ancaman sangat
dipengaruhi oleh teknologi serta kemampuan dari sistem sensor dan
persenjataan yang dimiliki oleh KRI sedangkan efektifitas dan
efisiensinya sangat ditentukan oleh sistem yang mengintegrasikan sensor
dan senjata tersebut.
Sistem tersebut harus mampu memenuhi kebutuhan operasional pertempuran seperti :
- Melakukan pengolahan data yang berasal dari berbagai sensor menjadi
informasi terkait navigasi, potensi ancaman serta reaksi yang dapat
dilakukan untuk melumpuhkan ancaman tersebut.
- Memberikan visualisasi menyeluruh terhadap situasi taktis pertempuran.
- Menyediakan sarana untuk melakukan reaksi secara efektif & efisien melalui sistem persenjataan yang dimiliki.
- Menyediakan sarana untuk melakukan koordinasi dengan unit lain dalam suatu gugus tempur, seperti melakukan pertukaran data sasaran, perintah, dll.
- Memberikan visualisasi menyeluruh terhadap situasi taktis pertempuran.
- Menyediakan sarana untuk melakukan reaksi secara efektif & efisien melalui sistem persenjataan yang dimiliki.
- Menyediakan sarana untuk melakukan koordinasi dengan unit lain dalam suatu gugus tempur, seperti melakukan pertukaran data sasaran, perintah, dll.
Menyadari pentingnya hal tersebut, PT Len Industri
(Persero) sebagai salah satu BUMNIP (BUMN Industri Pertahanan) yang
memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kedaulatan NKRI, berkomitmen
untuk ikut berpartisipasi dalam meningkatkan kekuatan pertahanan maritim
Republik Indonesia. Sebagai bentuk komitmen tersebut, PT Len Industri
(Persero) mempersembahkan salah satu karya terbaiknya yaitu Combat
Management System (CMS).
Teknologi CMS Len
OMG DDS Compliant Middleware
CMS Len menggunakan teknologi middleware yang memenuhi standar OMG-DDS, yang merupakan standar internasional yang mendefinisikan mekanisme komunikasi real-time & mission-critical.
IHO S-57 and S-63 Compliant
CMS Len mampu menampilkan peta elektronik yang memenuhi standard IHO S-57 and S-63.
Software-Based Radar Scan Conversion
CMS Len menggunakan teknologi software-based radar scan conversion sehingga integrasi dengan radar dapat dilakukan secara fleksibel, mulai dari radar legacy hingga radar modern.
Multi Hypothesis Tracking (MHT)
Algoritma radar tracking yang digunakan merupakan algoritma yang lebih mutakhir sehingga proses tracking radar menjadi lebih handal.
C/Java Development
CMS Len dikembangkan menggunakan bahasa pemrograman C & Java, sehingga proses pengembangannya bisa dilakukan lebih cepat (kelebihan bahasa pemrograman Java) tanpa mengorbankan performansinya (kelebihan bahasa pemrograman C).
Supported Interface Protocols
CMS Len mendukung berbagai protokol software dan hardware yang umum digunakan pada aplikasi marine seperti: Serial Interface (RS-232, RS-422, RS-485), NMEA, Synchro/Resolver Interface, TCP/IP, dsb. Selain itu, Len juga siap mengimplementasikan protokol proprietary yang digunakan pada berbagai sistem sensor & senjata
Fitur Utama CMS Len
CMS Len menyediakan berbagai fungsi untuk mendukung aktivitas pertempuran maupun patroli TNI AL, diantaranya adalah:
Picture Compilation
Kemampuan untuk menyajikan visualisasi terhadap situasi taktis peperangan yang antara lain meliputi tampilan track (sesuai dengan simbol-simbol yang digunakan di TNI-AL), peta laut elektronik serta video radar.
Maneuver/Formasi Gugus Tempur
Menyajikan saran untuk melakukan manuver tertentu di dalam sebuah formasi yang meliputi Open/Close at Given Bearing, Open/Close to Given Distance, Stationing, Transit at given distance.
Fungsi Peperangan Laut
Menyediakan fungsi-fungsi yang membantu kegiatan peperangan laut seperti : Plan Cordon (Menyajikan informasi taktik pengepungan sasaran bawah air), Furthest On Circle (Menyajikan informasi pertahanan preventif terhadap ancaman kapal selam), dll.
Naval Gunfire Support
Memberikan kemampuan melakukan tembakan bantuan ke darat yang meliputi Direct, Indirect, dan Blind Bombardment.
Air Control
Kemampuan melakukan kalkulasi dan menyajikan saran untuk koordinasi dengan unit tempur udara, seperti mengarahkan unit udara pembawa torpedo untuk melakukan penyerangan terhadap kapal selam, memandu pesawat/helikopter ke suatu target untuk melakukan pencegatan (interception), memandu helikopter pada saat helikopter melakukan pendaratan di dek kapal, melakukan konversi koordinat bujur/lintang-georef.
Fungsi Umum Navigasi
Menyediakan fungsi-fungsi navigasi umum seperti Closest Point Approach (CPA), Collision Avoidance, Man Overboard Recovery, Parallel Index, Route Handling (Waypoint).
Firing Control System
Kemampuan melakukan tracking sasaran serta melaksanan penembakan yang meliputi deteksi jangkauan sasaran, kalkulasi sudut cegat, serta stabilisasi Turet. (www.len.co.id)
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment