Balikpapan (MI) : TNI menggelar latihan pengamanan perbatasan
di perairan Ambalat, Kalimantan Timur. Latihan terpadu ini melibatkan
TNI AL, TNI AU dan TNI AD.
"Kita melihat berjalannya operasi. Biasanya sendiri-sendiri, sekarang terpadu (TNI AL dan AU)," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (16/5/2014).
Moeldoko mengatakan, sebelumnya operasi TNI di perbatasan selalu bergerak sendiri-sendiri sesuai satuannya masing-masing. Koordinasi antar satuan juga harus melalui dirinya terlebih dahulu sehingga mengurangi efisiensi.
Sementara saat ini, di bawah komando Panglima Komando Tugas Gabubgan (Pangkogasgab) Ambalat Laksda Agung Pramono, operasi akan lebih efisien. Latihan gabungan dengan sandi Garda Wibawa 14 ini difokuskan pada TNI AL dan AU. Sementara TNI AD ikut dilibatkan sebagai komando sayap.
"Sistem ini jauh lebih efisien. Saya bisa langsung perintahkan Danlanud jika butuh pesawat tempur," kata Agung.
Peninjauan latihan gabungan ini juga dihadiri oleh Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio. Latihan ini melibatkan 1294 personel.
Perairan Ambalat hingga saat ini masih menjadi persoalan bagi Indonesia dan Malaysia. Malaysia tidak mengakui batas wilayah perairan Indonesia di gosong Karang Unarang.
"Saat ini sidang untuk itu masih berlangsung. Terakhir kalau tidak salah sudah sidang yang ke 27," tutup Agung.
"Kita melihat berjalannya operasi. Biasanya sendiri-sendiri, sekarang terpadu (TNI AL dan AU)," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Balikpapan, Kalimantan Timur, Jumat (16/5/2014).
Moeldoko mengatakan, sebelumnya operasi TNI di perbatasan selalu bergerak sendiri-sendiri sesuai satuannya masing-masing. Koordinasi antar satuan juga harus melalui dirinya terlebih dahulu sehingga mengurangi efisiensi.
Sementara saat ini, di bawah komando Panglima Komando Tugas Gabubgan (Pangkogasgab) Ambalat Laksda Agung Pramono, operasi akan lebih efisien. Latihan gabungan dengan sandi Garda Wibawa 14 ini difokuskan pada TNI AL dan AU. Sementara TNI AD ikut dilibatkan sebagai komando sayap.
"Sistem ini jauh lebih efisien. Saya bisa langsung perintahkan Danlanud jika butuh pesawat tempur," kata Agung.
Peninjauan latihan gabungan ini juga dihadiri oleh Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Marsetio. Latihan ini melibatkan 1294 personel.
Perairan Ambalat hingga saat ini masih menjadi persoalan bagi Indonesia dan Malaysia. Malaysia tidak mengakui batas wilayah perairan Indonesia di gosong Karang Unarang.
"Saat ini sidang untuk itu masih berlangsung. Terakhir kalau tidak salah sudah sidang yang ke 27," tutup Agung.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment