JAKARTA (MI) : Lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) kembali menuai prestasi dengan menciptakan moda tranportasi flying boat (perahu terbang).
Di bawah naungan Indonesia Maritime Institute (IMI), Aris Suhendra, Dani Hamdani, Muhamad Abdul Muhi lulusan SMK Bela Nusantara, Cianjur, Muhamad Ardi Setiadi lulusan SMK 6 Cimahi, serta Toni dari SMK Borobudur, Jakarta, menciptakan flying boat untuk menjawab kebutuhan transportasi laut.
Direktur Eksekutif IMI, Y. Paonganan, mengatakan kemampuan flying boat sangat ideal bagi transportasi laut Indonesia.
"Indonesia sebagai negara kepulauan butuh alat transportasi cepat selain kapal. Untuk itu, flying boat adalah solusi," katanya di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/5/2014).
Paonganan menggandeng Laksda TNI Ade Supandi, Andi Arief dan Sudirman untuk melakukan riset dan mendesain flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa.
Pesawat ini ditaksir mampu menembus jarak 500 kilometer/full tank dengan kecepatan maksimal 150 kilometer/jam dengan ketinggian 100-150 meter. Pesawat yang beratnya mencapai 1,3 ton ini menggunakan teknologi ground effect vehicle.
Paonganan menuturkan, riset dilakukan selama delapan bulan. Pertama, membuat desain berupa model scala 1:7 yang hari ini diuji terbang, tahap selanjutnya detail scala model 1:4 sebelum masuk ke penerbangan protoype 1:1. Riset ini menghabiskan dana Rp300 juta.
"Hal yang paling sulit dalam riset ini adalah memadukan navel engineering dan aero engineering. Dua teknologi ini memiliki spesifikasi yang berbeda. Dalam riset ini hal yang paling sulit adalah bagaimana flying boat ini bisa take off dari air," tegasnya.
Rencananya flying boat ini akan dijual dipasaran per-unitnya Rp5 miliar. Proses uji terbang prototype yang dilakukan di Situ Gintung pun melaju mulus.
Di bawah naungan Indonesia Maritime Institute (IMI), Aris Suhendra, Dani Hamdani, Muhamad Abdul Muhi lulusan SMK Bela Nusantara, Cianjur, Muhamad Ardi Setiadi lulusan SMK 6 Cimahi, serta Toni dari SMK Borobudur, Jakarta, menciptakan flying boat untuk menjawab kebutuhan transportasi laut.
Direktur Eksekutif IMI, Y. Paonganan, mengatakan kemampuan flying boat sangat ideal bagi transportasi laut Indonesia.
"Indonesia sebagai negara kepulauan butuh alat transportasi cepat selain kapal. Untuk itu, flying boat adalah solusi," katanya di Situ Gintung, Ciputat, Tangerang Selatan, Sabtu (17/5/2014).
Paonganan menggandeng Laksda TNI Ade Supandi, Andi Arief dan Sudirman untuk melakukan riset dan mendesain flying boat yang diberi nama OS-Wifanusa.
Pesawat ini ditaksir mampu menembus jarak 500 kilometer/full tank dengan kecepatan maksimal 150 kilometer/jam dengan ketinggian 100-150 meter. Pesawat yang beratnya mencapai 1,3 ton ini menggunakan teknologi ground effect vehicle.
Paonganan menuturkan, riset dilakukan selama delapan bulan. Pertama, membuat desain berupa model scala 1:7 yang hari ini diuji terbang, tahap selanjutnya detail scala model 1:4 sebelum masuk ke penerbangan protoype 1:1. Riset ini menghabiskan dana Rp300 juta.
"Hal yang paling sulit dalam riset ini adalah memadukan navel engineering dan aero engineering. Dua teknologi ini memiliki spesifikasi yang berbeda. Dalam riset ini hal yang paling sulit adalah bagaimana flying boat ini bisa take off dari air," tegasnya.
Rencananya flying boat ini akan dijual dipasaran per-unitnya Rp5 miliar. Proses uji terbang prototype yang dilakukan di Situ Gintung pun melaju mulus.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment