1 Skuadron jet latih tempur T50, alutsista gres |
Analisis (MI) : Bulan-bulan mendatang ini kita akan menyaksikan rangkaian
perjalanan riang gembira manakala hulubalang kita semakin gagah dengan baju
alutsista baru. Bersamaan dengan itu
serial latihan kesatuan, antar kesatuan sampai antar matra adalah rangkaian
aktivitas menuju purnama latgab. Puncak
purnama itu adalah melantunkan lagu perpisahan kepada sosok yang telah
mempurnamakan alutsista TNI. Sekalian mengantar purna jalan tugas panglima
tertinggi karena telah sampai di batas tugas.
Bulan Mei ini berbagai latihan parsial dilakukan matra
TNI. Marinir melakukan latihan serbuan
pantai di Situbondo. Berbagai batalyon
TNI AD melakukan uji tembak senjata berat. Sejumlah kapal perang melakukan
latihan tempur di laut Jawa. Disaat yang sama puluhan KRI telah pula bersiaga
di Ambalat dalam satuan tugas gabungan AL dan AU. Operasi militer gabungan ini adalah yang
pertama kali dilakukan dan diberi nama Garda Wibawa 14 dengan melibatkan jet
tempur, satuan radar, kapal perang, marinir, paskhas dan intelijen. Latihan ini
dibackup oleh satuan tempur TNI AD di Kodam Mulawarman Kaltim Kaltara dan Kodam
Wirabuana Sulawesi.
Sementara di perairan kawasan timur Indonesia telah pula
disiagakan setidaknya 14 KRI untuk tugas mengamankan laut Arafuru dan laut
Timor. Bersamaan dengan itu kesiagaan
unsur tempur laut juga hadir di perairan Natuna dan Selat Malaka. Sejalan dengan itu isian distribusi alutsista
mulai disebar misalnya untuk artileri kelas berat KH179 155mm buatan Korea
untuk Aceh, Kalbar dan Kaltim. Artileri
KH178 105mm disebar untuk yon Armed Kodam di Jawa. Lhok Seumawe, Dumai, Bontang
dan Jakarta juga sudah menerima sejumlah rudal SAM.
Juli ini pembentukan armada timur TNI AL yang berpusat di
Sorong segera direalisasikan, tentu bersamaan dengan pengembangan divisi ke 3
Marinir dengan kekuatan 15.000 marinir. Seiring
dengan itu Divisi 3 Kostrad segera membangun markas di Semarang bersinergi
dengan Korps Penerbad yang memiliki berbagai jenis helikopter tempur dan
angkut. Divisi 3 Kostrad merupakan pengembangan dari dua divisi sebelumnya. Semua pengembangan kekuatan itu pada akhirnya
nanti akan menjadi pilar utama pembentukan Kogabwilhan yang direncanakan tahun
ini.
Berbagai alutsista juga menunggu ketibaan, diantaranya 3
KRI Bung Tomo Class, 3 KCR 60 m PAL, 3 LST, 2 BCM, 50 MBT Leopard, 40 Marder, 38
Caesar Nexter, 36 MLRS Astross II, 24 F16 blok 52, 12 Super Tucano, 4 UAV
Heron, 4 radar, sejumlah peluru kendali berbagai jenis, mulai dari rudal anti
tank, rudal SAM, rudal anti kapal sampai rudal udara ke permukaan. Pesawat angkut berat Hercules juga akan
bertambah 9 unit termasuk dari jenis CN295 sebanyak 16 unit. Setidaknya itu list yang sudah dipublikasi
jauh-jauh hari, tentu ada juga list belanja yang tidak dipublikasi, masak sih
semua harus diumumkan.
Artileri KH179 155mm dibagi untuk 3 batalyon |
Latgab purnama akan menampilkan serial latihan dengan
sejumlah alutsista baru. Termasuk penembakan rudal udara ke permukaan dari jet
tempur Sukhoi. Penembakan rudal anti kapal Exocet MM40 blok 3 dari KRI Sigma yang
selama ini tidak pernah dipublikasikan. Ini merupakan kejutan tersendiri
disamping gempuran rudal Sukhoi ke salah satu kapal permukaan milik TNI AL yang
sudah tidak dipakai. Puncak dari semua kegiatan itu adalah memberikan nilai purnama
dan purna tugas pada Panglima Tertinggi yang akan digelar dalam sebuah pesta
hari jadi 5 Oktober 2014 di Naval Base Surabaya.
Selama lima tahun ini kekuatan alutsista TNI berkembang
secara signifikan dan itu tak lepas dari pola strategi dan keputusan bagus dari
RI-1. Kekuatan militer Indonesia
mengikuti perkembangan dan pertumbuhan ekonomi negara ini yang selama 10 tahun
terakhir ini menunjukkan trend positif sampai akhirnya RI masuk urutan 10 besar
ekonomi dunia yang dikenal dengan PDB (Product Domestic Bruto dan PPP (Purchase
Power Parity). Logikanya dengan semakin
bagus kondisi ekonomi kita maka perkuatan militer dan alutsista TNI semakin
membungakan dan membanggakan hati. Dan
itu layak untuk sebuah negara kepulauan terbesar dan penduduk no 4 terbesar di
dunia.
Latgab 2014 adalah kelayakan pertanggungjawaban kepada
rakyat bangsa bahwa tentara yang telah dibelikan alutsista modern harus mampu
menunjukkan kemampuannya dan senantiasa bersiap siaga dalam segala cuaca untuk menjaga
dan mewibawakan teritori NKRI.
Keistimewaan Latgab 2014 adalah kehadiran berbagai alat tempur mutakhir
dan sekaligus mengiringi langkah akhir dari seorang Presiden yang telah
memberikan nilai luar biasa pada perkuatan militer RI.
Maka pesta 5 Oktober 2014 adalah pernyataan kepurnamaan
tentara yang selama 5 tahun ini diterangi dengan rembulan alutsista anyar menuju
purnama. Sosok yang telah mempurnamakan
TNI itu telah pula mempurnakan tugas pekerjaannya. Di mata TNI tentu nilai layak yang pantas disandangkan
panglima tertinggi itu adalah cum laude.
Ini adalah purnama pertama yang membanggakan. Tentu kita masih ingin menyaksikan
purnama-purnama yang lain untuk membaguskan tentara kita, untuk
menggagahgaharkan tentara kita. SBY
telah meletakkan fondasi modernisasi militer kita. Kita berharap presiden selanjutnya dapat
meneruskannya dengan langkah tegap mengembangkuatkan tentara berikut
kesejahteraannya.
Sumber : Analisis
No comments:
Post a Comment