JAKARTA (MI) : Setelah TNI AL dipastikan akan memesan kapal selam canggih Kilo Class dari Rusia, kali ini kabar perkuatan alutsista baru juga datang dari TNI AU khususnya pengadaan pesawat tempur. Setelah sebelumnya di tahun 2012 menerima pesawat tempur antigerilya EMB-314 Super Tucano serta tahun 2013 menerima pesawat tempur taktis T-50 Golden Eagle dan tambahan pesawat tempur strategis Sukhoi Su-30 serta di tahun 2014 TNI AU dipastikan akan menerima F-16 C/D Block 32+ sebanyak 24 unit.
Kali ini TNI AU merencanakan penggantian pesawat tempur F-5E/F Tiger II yang dimiliki Skadron Udara 14 Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi, Madiun yang sudah memperkuat TNI AU sejak tahun 1980. Saat ini F-5 yang masih layak operasi tinggal 9 unit saja setelah melalui proses retrofit dan refurbishment. Umur tua dan jumlah yang sangat terbatas, membuat angkatan udara harus segera mencari pesawat pengganti.
Seperti dilansir Angkasa, dikabarkan TNI AU sedang mempertimbangkan empat jenis pesawat tempur dengan jumlah pemesanan satu skadron penuh untuk mengisi arsenal Skadron Udara 14. Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia mengatakan," pesawat tempur yang akan dibeli nanti harus memiliki tingkat deteren yang tinggi sehingga membuat calon musuh menjadi berpikir ribuan kali untuk menganggu Indonesia". Saat ini TNI AU sedang mengkaji pesawat tempur yang akan dipilih dan diharapkan akhir tahun 2013 sudah bisa diajukan ke Markas Besar TNI dan Kementerian Pertahanan.
Apa saja 4 jenis pesawat tempur calon pengganti F-5 itu? Kita simak berikut ini :
1. Sukhoi Su-35 produksi Rusia. Ini adalah pesawat tempur varian tercanggih dari Keluarga Flanker yang mana varian Su-27 dan Su-30 sudah dioperasikan oleh Skadron Udara 11 Lanud Hasanuddin-Makassar sejak tahun 2003. Bisa dipastikan, Su-35 ini mempunyai daya pukul yang sangat tinggi. Belum satupun negara di kawasan sekitar Indonesia mengoperasikan pesawat sekaliber Su-35. Penempur ini dilengkapi radar Irbis-E PESA berdaya jangkau 400 kilometer, mampu mendeteksi 30 sasaran dan mengunci 8 sasaran sekaligus. Ditenagai dua buah mesin AL-41F1A yang memampukan pesawat mencapai supercruise tanpa bantuan afterburner. Kemampuan gotong rudalnya pun sangat mumpuni.
2. F-16 E/F Block 60 produksi Amerika Serikat. Meskipun tidak "segarang" Su-35, jangan remehkan pesawat ini. Penempur ini adalah varian terbaik dari keluarga Fighting Falcon yang versi F-16 A/B Block 15 nya sudah dioperasikan TNI AU sejak tahun 1989. Para penerbang tempur Indonesia pun sangat akrab dan menyukai pesawat ini. F-16 Block 60 ini diperkuat dengan radar APG-80 Agile Beam Radar (ABR) dan Integrated FLIR Targeting System serta ditenagai satu mesin General Electric F110-GE-132. Pesawat juga dilengkapi dengan Conformal Fuel Tank yang mendongkrak daya jelajahnya 40% lebih besar dari varian F-16 biasa.
3. Dassault Rafale produksi Prancis. Pesawat tempur ini adalah produk tercanggih Prancis. Ditenagai dua mesin Snecma M88-2 berdaya jelajah 3.700 kilometer dan mampu menggotong rudal sampai seberat 9.500 kilogram. Satu keunggulan lain adalah Rafale dilengkapi dengan radar jenis AESA (active electronically scanned), salah satu radar terbaik di dunia saat ini.
4. JAS-39 Gripen produksi Swedia. Sama seperti Rafale, Gripen dilengkapi radar AESA. Jualan utama SAAB, produsen pesawat ini adalah biaya operasi yang sangat murah. Tentu ini menjadi pertimbangan yang menggoda para petinggi TNI AU. Di kawasan Asia Tenggara, AU Thailand sudah memiliki 12 unit Gripen tipe C/D. TNI AU dikabarkan tertarik dengan varian tercanggih yakni tipe E/F atau Next Generation. Pesawat ini ditenagai satu mesin Volvo-Flygmotor RM12 yang memiliki kecepatan maksimum Mach 2 dan sanggup menjelajah sampai 3.250 kilometer. Di antara semua pesawat tempur di atas, Gripen adalah yang paling "ringan". Namun tetap mematikan.
Jika pertimbangannya adalah biaya operasi, maka kemungkinan Gripen yang dipilih. Jika melihat faktor deteren tertinggi, Su-35 yang akan diambil. Jika mempertimbangkan keakraban dengan sistem, F-16 Block 60 yang diakusisi. Dan jika ingin mencoba produk baru Prancis, Rafale lah calonnya.
Kira-kira mana yang akan dipilih TNI AU? Kita tunggu!
Sumber : SATUHARAPAN
SU-35 BM mas bro jangan sampai salah pilih,lg pula simulator sukhoi lg di pesan utk menghandalkan penempur tni au kita,
ReplyDeletebingung milih* ke 4 nya menggiurkan* tapi klo boleh usul: bila dilihat segi ekonomis dan spesfikasi okee- pilihan jatoh ke JAS39 NG GRIFEN.. itu OKE* bila di padu grifen dg SU27/30 maka akan setangguh SU35.
ReplyDeletePilih JAS Grippen aja yang biaya operaaionalnya lebih murah, dengan teknologi dan peeaejataan yg mumpuni
ReplyDeletejgn sampai salah pilih,,, su 35 bm yg sangat tepat, bebas embargo.
ReplyDeleteindonesia harus bisa mengimbangi kekuatan militer negara tetangga"SU 35 BM sangat tepat<apalagi aus....punya rencana membeli 100 pesawat tempur F-35 usa<lawan tanding su -35 bm Raptor 22/F-35
ReplyDeleteWowww....... su 35 BM 1skuadron /16 pesawat ,merapat ke ibu pertiwi oktober 2014
ReplyDeleteinfo dari mana nich su-35 bm akan merapat ke ibu pertiwi ....jadi berdebar hati ini di buatnya "
Deleteinfo betulan apa hoak belaka mas bro....?????
Itu ibu-ibu yah, kok dipanggil masbro. info mungkin dari gosip sekitar arisan ibu-ibu dharma wanita istri perwira tni-au? wallahuallam....
DeleteTNI AU harus segera memesan dan membeli SU35 BM untuk mnandingi Australia. Karena nanti di tahun 2014 Negara ini sudah memiliki F35 yg sealth,. kalo tidak dg seenak'na aja Australia intershep ke negara ini karena dg tehnologi siluman yg tdk terpantau oleh radar RI. Hayoo jgn ragu Panglima TNI dan KSAU segera putuskan dan bicarakan dengan anggota DPR,..semoga ada kata sepakat demi menjaga NKRI yg amat luas ini.
ReplyDeleteindonesia harus beli yg SU-35 Kalau perlu ambil yang T-50 PAKFA sekalian
ReplyDeleteSU 35BM adalah pilihan paling tepat buat TNI AU karna efekx akan terasa saat indonesia berdiplomasi dgn negara lain... TNI akan bermartabat di mata dunia....
ReplyDeleteDengan mempertimbangkan situasi kawasan, maka SU 35 BM menurut saya yang peling tepat, karena memiliki efek deteren yang tinggi, sehingga akan mempengaruhi daya gentar yang signifikan di kawasan.
ReplyDeleteSu 35 bm aj,msalhny tetngga kta kbnyakn buatn amrik,lgian TNI Au udah trbiasa sm sukhoi
ReplyDeleteSU35 bm, pilihan terbaik, dan juga untuk menandingi Aust yang berencana akan membeli F-35, selain itu SU35 bm bebas embargo
ReplyDeleteSU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM SU 35 BM
ReplyDeleteF-16 kan yg punya F-16 orang bule ASU, biasanya kan nunut ama asu dan ausie! malah berani lawan mereka, nanti dijewer panglima ama presiden nya
ReplyDeleteSu 35 aj lah pilihan saya mah..
ReplyDeleteSU-35 bro it udh canggih bgt...... klo g skalian F-22 aj wkwkwkwk :-D
ReplyDeleteSU 35 memang paling top...tapi bila melihat kebutuhan yang disesuaikan dengan budget negara, Gripen jelas lebih pantas untuk dilirik...
ReplyDeleteSU.35 sebanyak 32 buah dan S-300 sebanyak 7 batrai ...itu akan membuat RI di segani oleh dunia....ingat RUSIA tdk akan embargo RI.dan kita dapat keringanan bila membeli di Rusia dengan cara keidit >>>jangan terbujuk dengan rayuan USA...mereka licik....
ReplyDeleteSU 35 aja gan, meneruskan hubungan baik dengan Rusia seperti era Presiden Soekarno
ReplyDelete