Thursday, December 12, 2013

Rombongan Jenderal TNI Ditembaki di Areal Freeport Papua


Aparat TNI di Papua (gambar ilustrasi).
Timika (MI)Aksi penembakan kembali terjadi di areal tambang PT Freeport di Tembagapura, Timika, Papua, Kamis siang 12 Desember. Ini adalah penembakan keempat yang terjadi selama empat hari berturut-turut.


Namun kali ini yang menjadi sasaran bukan karyawan Freeport, melainkan rombongan Komandan Korem 174 Merauke, Brigjen Bambang Haryanto. Rombongan ditembaki di Mile 42,5 dekat Pos RPU 06. Tidak ada korban dalam insiden tersebut. 



Saat itu, rombongan Danrem bersama petinggi Freeport dan Kepolisian sedang meninjau areal Freeport guna melihat pos-pos keamanan di sepanjang lokasi tambang. Peninjauan itu dalam rangka mencari lokasi pos yang strategis. Tapi ketika pulang menuju Timika, rombongan ditembaki. 



Juru Bicara Polda Papua AKBP Pujo Sulistyo membenarkan aksi penembakan itu. “Penembakan oleh orang tak dikenal memang kembali terjadi di areal Freeport. Sasarannya rombongan Danrem,” ujarnya.



Rombongan Danrem yang melintas dengan bus di Mile 42,5, kata Pujo, diberondong tembakan dari arah kanan dan kiri jalan. “Meski ditembak, kendaraan rombongan tetap melaju menuju pos di Mile 40, kemudian menuju Timika,” ujarnya.



Bus yang mengangkut rombongan pun terkena tembakan. “Kendaraan yang terkena tembakan adalah bus armor nomor 140-323, tepat pada moncong bus sebelah kanan depan tembus kabin di atas sopir,” kata Pujo.



Sopir bus, Heru yang merupakan karyawan subkontraktor mendengar 6 letusan. Tapi hanya satu tembakan yang mengenai bus.



Juru Bicara Kodam XVII Cenderawasih, Kolonel Infanteri Lismer Lumban Siantar, mengatakan insiden itu telah ditangani Kepolisian. “Polisi sudah olah tempat kejadian perkara dan memeriksa kendaraan yang tertembak,” kata dia. 





Sumber : VIVAnews

4 comments:

  1. Seharusnya pemerintah adakan penghapusan militan militan di papua. Jgn takt melanggar HAM. Kalau seandainya militan itu ada di inggris atau amerika da lama di hapuskan. Jagan la ditakut takutkan dngan adanya HAM. Mereka ini wajib di hapuskan

    ReplyDelete
  2. nkri harga mati, pemberontak ato apapun itu namanya harus di hapuskan...jgn sampai merongrong keutuhan nkri dari dalam...
    semangat tni,,,

    ReplyDelete
  3. Mungkin seandainya tambang emas yang dikuasai freeport dikembalikan pada bangsa Indonesia, dan rakyat Papua di sejahterakan hidupnya, pemberontakan akan berhenti. Apakah pemerintah lebih pro asing atau pro rakyat ? Mengapa tahun 2000 ginanjar kartasasmita mau menandatangani perpanjangan kontrak freeport ?

    ReplyDelete