BANJARNEGARA (MI) : Pemerintah dianjurkan tidak membeli kapal selam bekas karena berpotensi membengkaknya biaya perawatan setelah pembelian alat utama sistem persenjataan (alutsista) tersebut. Hal demikian dikatakan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Endriartono Sutarno, Minggu, di Banjarnegara, Jateng.
“Sebaiknya kalau mau beli, jangan yang bekas. Karena potensi besaran biaya pemeliharaan dan perawatannya akan menjadi lebih mahal,” kata Endriartono mengomentari adanya penawaran kepada Indonesia untuk membeli kapal selam Kilo Class bekas buatan Rusia.
Dia menjelaskan, pembelian ataupun pembuatan alutsista akan selalu diiringi dengan anggaran yang harus disiapkan untuk melakukan pemeliharaan pada saat mulai dioperasikan. “Biaya itu setiap tahunnya akan meningkat sesuai dengan umur alatnya. Itu harus juga diperhitungkan,” tegasnya.
“Kalau sampai jatuhnya angka perawatan ini bisa setara dengan biaya untuk membuat atau membeli yang baru, kan pasti lebih baik yang baru,” katanya menambahkan.
Dia juga mempertanyakan kejelasan pola anggaran militer di Indonesia, khususnya menyangkut pos pemeliharaan dan perawatan alutsista. Sebab, hal itu masih belum jelas hingga sampai saat ini. Ketidakjelasan itu diperlihatkan dengan hobi Indonesia menerima hibah-hibah alutsista dari negara-negara sahabat, ujarnya.
Sumber : Harianterbit
No comments:
Post a Comment