Wednesday, May 14, 2014

Indonesia Bisa Jadi Mediator AL Dunia


Surabaya (MI) :  Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio menyatakan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut bisa menjadi mediator AL di dunia.

“Buktinya, Multilateral Naval Exercise 2014 yang kita gelar pada Maret-April lalu dihadiri 15 Kasal dari 17 negara,” katanya dalam kuliah tamu di Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Selasa [13/05].

 Dalam kuliah tamu di hadapan 150-an mahasiswa dan dosen serta Rektor UKWMS Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD, ia menjelaskan Indonesia merupakan negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. “Indonesia juga memiliki konstelasi geografis yang sangat strategis dan penting bagi lalu lintas pelayaran nasional maupun internasional,” katanya.
Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah dari darat maupun laut, sehingga menjadikan negeri ini sebagai “center of gravity” kawasan Asia Pasifik.

Selain itu, bangsa Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan berpotensi sebagai sumber daya manusia maritim dalam berbagai unsur pelayaran, perikanan, perindustrian dan jasa maritim, wisata bahari, pertambangan serta energi laut, hukum, pendidikan maritim, dan LSM seperti lembaga pengkajian kemaritiman. “Karena itu, kekuatan AL kita sangat dipandang dan disegani, sehingga acara kita dihadiri 15 Kasal, padahal acara serupa di negara lain hanya dihadiri 4-5 Kasal dari negara lain,” katanya.

Bahkan, AL AS dan AL Tiongkok juga datang. Padahal jika AL AS mengundang AL Tiongkok tidak hadir dan sebaliknya jika AL Tiongkok yang mengundang AL AS juga tidak akan hadir.
 “Pandangan AL dari negara lain kepada TNI AL juga tidak lepas dari kesiapsiagaan TNI AL dalam meningkatkan kapasitas alutsista untuk menjaga kawasan perbatasan darat dan laut dengan negara lain,” katanya.

Hingga kini, alutsista TNI AL sedang dalam proses melengkapi kekurangan yang ada. “Ada sebagaian alutsista yang kita pesan sudah digarap di Inggris, Tiongkok, Prancis, dan sebagainya yang bersifat transfer of knowledge, tapi ada juga buatan dalam negeri,” katanya.
 Dalam kaitan itu, pihaknya juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia TNI AL. “Kami sudah bekerja sama dengan 25 universitas, baik negeri maupun swasta,” katanya. Sementara itu, Rektor UKWMS Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD menjelaskan pihaknya menjalin kerja sama dengan TNI AL yang difokuskan pada aspek pendidikan.

“Nantinya, perwira TNI AL bisa melanjutkan studi di Widya Mandala, atau dosen Widya Mandala yang memberikan kursus di TNI AL. Sebaliknya, mahasiswa Widya Mandala bisa kursus bela negara di TNI AL, atau magang,” katanya.

 Dalam kerja sama yang berlangsung selama lima tahun (2014-2019) itu, pihaknya menjadikan Kasal sebagai dosen kehormatan luar biasa di UKWMS, karena itu Kasal memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan dosen.
Sumber : Beritasore

No comments:

Post a Comment