Surabaya (MI) : Kepala
Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr Marsetio menyatakan
Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut bisa menjadi mediator AL
di dunia.
“Buktinya,
Multilateral Naval Exercise 2014 yang kita gelar pada Maret-April lalu
dihadiri 15 Kasal dari 17 negara,” katanya dalam kuliah tamu di
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Selasa [13/05].
Dalam
kuliah tamu di hadapan 150-an mahasiswa dan dosen serta Rektor UKWMS
Kuncoro Foe G.Dip.Sc PhD, ia menjelaskan Indonesia merupakan negara
kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. “Indonesia juga
memiliki konstelasi geografis yang sangat strategis dan penting bagi
lalu lintas pelayaran nasional maupun internasional,” katanya.
Tidak
hanya itu, Indonesia juga memiliki kekayaan alam yang melimpah dari
darat maupun laut, sehingga menjadikan negeri ini sebagai “center of
gravity” kawasan Asia Pasifik.
Selain
itu, bangsa Indonesia juga memiliki jumlah penduduk yang besar dan
berpotensi sebagai sumber daya manusia maritim dalam berbagai unsur
pelayaran, perikanan, perindustrian dan jasa maritim, wisata bahari,
pertambangan serta energi laut, hukum, pendidikan
maritim, dan LSM seperti lembaga pengkajian kemaritiman. “Karena itu,
kekuatan AL kita sangat dipandang dan disegani, sehingga acara kita
dihadiri 15 Kasal, padahal acara serupa di negara lain hanya dihadiri
4-5 Kasal dari negara lain,” katanya.
Bahkan,
AL AS dan AL Tiongkok juga datang. Padahal jika AL AS mengundang AL
Tiongkok tidak hadir dan sebaliknya jika AL Tiongkok yang mengundang AL
AS juga tidak akan hadir.
“Pandangan
AL dari negara lain kepada TNI AL juga tidak lepas dari kesiapsiagaan
TNI AL dalam meningkatkan kapasitas alutsista untuk menjaga kawasan
perbatasan darat dan laut dengan negara lain,” katanya.
Hingga
kini, alutsista TNI AL sedang dalam proses melengkapi kekurangan yang
ada. “Ada sebagaian alutsista yang kita pesan sudah digarap di Inggris,
Tiongkok, Prancis, dan sebagainya yang bersifat transfer of knowledge,
tapi ada juga buatan dalam negeri,” katanya.
Dalam
kaitan itu, pihaknya juga meningkatkan kapasitas sumber daya manusia
TNI AL. “Kami sudah bekerja sama dengan 25 universitas, baik negeri
maupun swasta,” katanya. Sementara itu, Rektor UKWMS Kuncoro Foe
G.Dip.Sc PhD menjelaskan pihaknya menjalin kerja sama dengan TNI AL yang
difokuskan pada aspek pendidikan.
“Nantinya,
perwira TNI AL bisa melanjutkan studi di Widya Mandala, atau dosen
Widya Mandala yang memberikan kursus di TNI AL. Sebaliknya, mahasiswa
Widya Mandala bisa kursus bela negara di TNI AL, atau magang,” katanya.
Dalam
kerja sama yang berlangsung selama lima tahun (2014-2019) itu, pihaknya
menjadikan Kasal sebagai dosen kehormatan luar biasa di UKWMS, karena
itu Kasal memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa dan dosen.
Sumber : Beritasore
No comments:
Post a Comment