Friday, May 16, 2014

Sekjen ASEAN: Permasalahan Laut China Selatan Sulit Diuraikan

Sekjen ASEAN: Permasalahan Laut China Selatan Sulit Diuraikan

JAKARTA (MI) : Sekretaris Jenderal (Sekjen) ASEAN Le Luong Minh mengatakan saat ini permasalahan Laut China Selatan memang sulit diuraikan. Ia bercerita pada ASEAN Summit yang digelar 10-11 Mei lalu di Myanmar, Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung melaporkan upaya diplomasi yang Vietnam lakukan tindak mendapatkan respon Pemerintah Tiongkok.

Demikian dikatakan Sekjen ASEAN ke-13 itu di kantor Sekretariat ASEAN di kawasan Jakarta Selatan, Jumat (16/5/2014) pagi, usai menyampaikan ringkasan hasil ASEAN Summit ke-24 kepada sejumlah perwakilan kedutaan negara asing.

Le juga berujar para menteri luar negeri negara-negara ASEAN telah mendorong para pihak yang bersengketa untuk menghormarti hukum internasional, terutama Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Hukum Laut Tahun 1982 (UNCLOS).

ASEAN, ujarnya, mendorong Vietnam dan Tiongkok untuk menahan diri serta menghindari konfrontasi senjata yang bisa menggangu perdamaian dan stabilitas regional.

Kerusuhan yang terjadi di Vietnam beberapa hari belakangan ini, menurutnya, juga memperburuk situasi. "Beberapa pabrik dirusak. Massa berusaha mencari pekerja asal Tiongkok. Bahkan pekerja asal Singapura dan Taiwan yang dikira berasal dari Tiongkok juga menjadi korban," katanya.

Keributan ini diakibatkan pembangunan anjungan minyak lepas pantai oleh Tiongkok di dekat Kepulauan Paracel. Dua negara ini sebelumnya telah saling klaim kepemilikan atas kepulauan ini.

Selain Vietnam dan Tiongkok, permasalahan Laut China Selatan ini juga melibatkan Taiwan dan tiga negara ASEAN lainnya, yaitu Malaysia, Filipina, serta Brunei Darussalam.







Sumber :  TRIBUNNEWS

No comments:

Post a Comment