ARC (MI) : Sedikit menjauhkan diri dari hiruk pikuk ibukota yang tengah
mempersiapkan diri dalam menghadapi Pemilu Legislatif 2014, ARC
memperoleh kesempatan untuk ikut dalam uji tembak first article tank
AMX-13 hasil retrofit yang dikerjakan Pindad. Setelah pada minggu
sebelumnya diuji kemampuan olah otomotifnya, pada tanggal 7-8 April 2014
AMX-13/105 diuji kemampuannya dalam melontarkan munisi 105mm Perancis
dari kanon CN105-57G1 yang terpasang di kubah FL-12 buatan perusahaan
Perancis Fives Babcock Cail.
Karena berkesempatan langsung melongok AMX-13/105 tersebut, ARC dari dekat dapat menyaksikan bahwa retrofit yang dijalankan tersebut bersifat menyeluruh. Tidak hanya mesinnya yang digantidan hull dimodifikasi, ternyata sistem kubahnya pun dicangkokkan sistem kendali penembakan (FCS: Fire Control System) modern yang sudah memasukkan input dari sistem laser rangefinder (LRF) untuk memastikan jarak antara tank ke sasaran. Dan berbeda dengan dugaan banyak orang, sistem FCS yang digunakan bukanlah standar kubah FL-12 yaitu SOPTAC-18 buatan firma Sopelem, tetapi merupakan FCS modern buatan salah satu negara Eropa Barat. Bahkan untuk pengemudi pun disediakan sistem pengemudian berbasis LCD yang menginkorporasikan kamera FLIR/ Thermal untuk melancarkan navigasi pada kondisi gelap malam.
Pada pengujian kali ini, dites dua macam amunisi yaitu munisi HE buatan firma Hinterberger dan OCC105G1 yang merupakan amunisi APFSDS (Armor Piercing Fin Stabilised Discarding Sabot) untuk menjebol tank lawan. Berdasarkan data pabrikan, amunisi OCC105G1 mampu menembus lapisan baja RHA setebal 250mm pada kemiringan 30odari jarak 1.000m, atau kurang lebih cukup untuk melalap ranpur/ tank medium dari segala sudut.
Pengujian dengan munisi hidup tersebut dilakukan sebanyak dua kali pada sasaran yang terletak 1.000 meter jauhnya di puncak bukit. Pengujian disaksikan oleh perwakilan Pindad dan TNI AD.
Sumber : ARC
Turetnya kok diganti sekalian jadul amat mas
ReplyDelete