JKGR (MI) : Pameran
produk pertahanan DSA 2014 di Kuala Lumpur Malaysia menghadirkan
kejutan dari Perusahaan Galangan Kapal North Sea Boats (PT. Lundin).
Bersama SAAB Swedia (16/04/2014), PT Lundin menampilkan desain baru
Trimaran FMPV (Fast Missile Patrol Vessel) 63 m, yang dipesan Angkatan
laut Indonesia.
Dalam pembicaraan dengan situs Navy Recognition,
SAAB Swedia menyatakan akan menginstal radar laut modern Giraffe 1x 3D,
yang memiliki jangkauan lebih baik dan mampu meredusir efek lengkung
bumi.
Radar
baru ini hanya memiliki berat 150 kilogram. Pemasangan radar baru
Giraffe menyebabkan desain trimaran yang baru berbeda dengan desain
sebelumnya.
Tiang utama trimaran (the mast) akan mengintegrasikan
radar, ESM dan sistem komunikasi. Kini North Sea Boats telah
menandatangani kontrak kerjasama dengan SAAB Swedia untuk proyek
trimaran yang baru, pasca kasus terbakarnya trimaran pertama saat
diluncurkan tahun 2012.
SAAB menawarkan diri untuk mengerjakan
seluruh sistem persenjataan dan radar dari Trimaran yang baru, termasuk
versi ekspor-nya dengan nama “Stealth FAC” (Stealth Fast Attack Craft).
Menurut perwakilan SAAB, Trimaran yang baru akan dilengkapi:
4x RBS15 Mk3 anti-ship missiles
1x BAE Systems 40Mk4 gun under a stealth cupola
A stern ramp to deploy a 12 meters RIB
SAAB’s 9LV combat management system
SAAB’s Ceros 200 radar and optronic tracking system
SAAB’s TactiCall Integrated Communications System
1x BAE Systems 40Mk4 gun under a stealth cupola
A stern ramp to deploy a 12 meters RIB
SAAB’s 9LV combat management system
SAAB’s Ceros 200 radar and optronic tracking system
SAAB’s TactiCall Integrated Communications System
Rudal
RBS15 Mk3 yang ditawarkan SAAB, jenis jelajah subsonik fire-and-forget
yang mampu dioperasikan dalam segala kondisi cuaca dengan jangkauan 200
km. Sementara versi original dari Trimaran (KRI Klewang yang terbakar),
didisain lebih condong ke sistem dan persenjataan dari Tiongkok.
Meski
demikian, perwakilan PT Lundin di DSA 2014 mengatakan kepada Navy
Recognition, Angkatan Laut Indonesia masih mengevaluasi senjata dan
sensor apa yang cocok diinstal di Kapal Trimaran yang baru.
Konstruksi dari Trimaran FMPV 63m dimulai bulan Februari 2014 di
North Sea Boats facility Indonesia. Kapal dengan desain baru ini akan diluncurkan 24 bulan mendatang. Menurut SAAB, versi lebih lanjut (future version) dari trimaran akan memiliki kemampuan anti-kapal selam, anti-submarine warfare suite (weapons + sensors).
Navy Recognation
mencoba menanyakan kepada perwakilan BAE Systems Bofors yang ikut
pameran di DSA 2014 Malaysia. Menurut mereka menjual 4 sistem naval gun
kepada Angkatan Laut Indonesia, sekaligus ekspor pertama dari sistem
naval gun baru yang diproduksi oleh BAE.
Saat ini BAE system
memproduksi 4 naval gun 40Mk4 untuk empat kapal TNI AL, namun secara
keseluruhan bisa 30 unit akan diproduksi untuk Angkatan Laut Indonesia. (Naval Recognation)
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment