(photo: Noviarli Wahyudi)
ARC (MI) : Tanpa banyak publikasi, PT. Dirgantara
Indonesia ternyata telah mencetak lagi sebuah prestasi. Pabrik pesawat
asal kota Bandung ini ternyata menyelesaikan sebuah pesawat NC-212-400,
pesanan pemerintah Thailand. Pesawat yang masih bercat dasar ini kini
tengah menjalani uji terbang.
Terbang
perdana pesawat jenis angkut ringan ini berlangsung pada pertengahan
april lalu. Bertugas sebagai pilot uji adalah crew Airbus Military yang
sebelumnya membawa C295 ferry flight dari Madrid. Mereka yaitu Pilot
Capt. Alejandro Grande dan Capt.Rafaelde Diego Coppen, serta Flight
Test Engineer Eduardo Mayo Avila. Pesawat Take off pada pukul 10:05 dan
kemudian mendarat dengan selamat pada pukul 13:05 wib. Selama 3 jam
pesawat dibawa terbang ke Pelabuhan Ratu serta area Bandung sekitarnya.
PT
DI sendiri secara resmi sekarang hanya punya 1 pilot tes karyawan tetap
yaitu Esther Gayatri Saleh. Pilot uji perempuan ini tidak ikut karena
belum punya lisensi C212-400. Namun saat ini Esther dan FTE PT DI sedang
menjalani pelatihan di Bandung oleh instruktur Airbus Military untuk
mendapatkan lisensi. Untuk penerbangan selanjutnya, dan setelah
pemasangan lavatory, sistem avionik baru serta optional lain desain PT
DI, uji terbang akan dilakukan oleh pilot & FTE PT DI.
NC212-400 dapat dijadikan pilot project untuk program N219 karena konfigurasinya hampir sama. Perbedaan terdapat hanya pada ramp door, flaperon, horizontal fin lebih tinggi, pilot door seperti Cessna Grand Caravan & sistem avionik terbaru atau mungkin powerful engine. Produksi C-212-400 sendiri kini memang telah dialihkan ke Bandung, sementara Airbus sendiri lebih berkonsentrasi pada produksi pesawat yang lebih besar.
NC212-400 dapat dijadikan pilot project untuk program N219 karena konfigurasinya hampir sama. Perbedaan terdapat hanya pada ramp door, flaperon, horizontal fin lebih tinggi, pilot door seperti Cessna Grand Caravan & sistem avionik terbaru atau mungkin powerful engine. Produksi C-212-400 sendiri kini memang telah dialihkan ke Bandung, sementara Airbus sendiri lebih berkonsentrasi pada produksi pesawat yang lebih besar.
Sumber : ARC
No comments:
Post a Comment