BANDUNG (MI) : Sebanyak 50 prajurit TNI di Puncak Jaya,
Papua, menggelar aksi demonstrasi pada Senin 12 Januari karena uang
tunjangan dan lauk-pauk senilai Rp500 ribu disunat alias dipotong. Lalu,
apa kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Gatot
Nurmantyo?
Ia menegaskan, pemotongan tunjangan bagi prajurit TNI tidak boleh terjadi. Itu merupakan hak yang harus mereka terima.
"Satu hal, itu tidak boleh terjadi karena hak prajurit. Tidak boleh dipotong," tegas Gatot di Bandung, Selasa (13/1/2015).
Pelaku pemotongan uang tunjangan pun dipastikan dihukum jika terbukti. "Yang melakukan itu pasti (dihukum)," ujarnya.
Meski belum menerima laporan secara langsung terkait hal tersebut,
Gatot mengatakan akan melakukan penyelidikan. "Kalau terbukti, kami
proses. Adakan penyelidikan, penyidikan oleh POM, kemudian disidangkan,"
jelasnya.
Ia pun memastikan jika sidang seputar kasus itu digelar maka akan
terbuka untuk umum serta bisa diliput media massa. "Rekan-rekan media
saat disidangkan silakan menyaksikan, kita terbuka," jelas Gatot.
Sumber : Okezone
Tni bertugas mejaga keutuhan negara kalok sampek tujanganya di potong yapasti semangat perjuangaya semakin berkurang jangan sapek dikurangi bila perlu ditambah tujangaya apa gunaya mas di papuaa melimpah kami rakyat sipil tak setuju
ReplyDeleteGile pemerintah klo sammpe motong tunjangan / makan itu tunjangan yg sejatinya hak prajurit. Irian Jaya perlu perlakuan khusus saat ini, pemerintah semestinya mikir menggunakan pemikiran yg lebih dewasa dari biasanya...
ReplyDeleteKok bodohnya ga berubah2 ya ? heran pemerintah jaman dulu sama jaman sekarang... JAUH banget kualitasnya.