Jakarta (MI) : Serah terima Jabatan (sertijab) Kepala Staf
Angkatan Udara (KSAU) digelar pagi ini. Panglima TNI Jenderal TNI
Moeldoko bertindak sebagai Inspektur Upacara.
Upacara sertijab dimulai tepat pukul 08.00 WIB dan bertempat di Lapangan Upara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (15/1/2015). Dalam sambutannya Panglima TNI berpesan agar ke depan TNI AU bisa meningkatkan kedaulatan udara, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan.
"Tantangan TNI AU di masa yang akan datang akan semakin besar. Terutama terkait kompetisi kedaulatan wilayah udara dan akses ekonomi, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu," ujar Moeldoko dari atas mimbar.
Jabatan KSAU berpindah dari Marsekal Ida Bagus Putu Dunia kepada Marsekal Madya Agus Supriatna. Panglima pun meminta ada perhatian khusus terhadap Asean Open Sky 2015.
"Pemberlakuan Asean Open Sky 2015 juga perlu mendapat perhatian sendiri akan berimplikasi pada masalah keamanan dan kedaulatan," ujar Moeldoko.
"Diperlukan dirgantara yang kuat, diplomasi yang luwes dan regulasi yang tegas," lanjutnya.
Upacara sertijab dimulai tepat pukul 08.00 WIB dan bertempat di Lapangan Upara Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (15/1/2015). Dalam sambutannya Panglima TNI berpesan agar ke depan TNI AU bisa meningkatkan kedaulatan udara, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan.
"Tantangan TNI AU di masa yang akan datang akan semakin besar. Terutama terkait kompetisi kedaulatan wilayah udara dan akses ekonomi, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan yang cenderung meningkat dari waktu ke waktu," ujar Moeldoko dari atas mimbar.
Jabatan KSAU berpindah dari Marsekal Ida Bagus Putu Dunia kepada Marsekal Madya Agus Supriatna. Panglima pun meminta ada perhatian khusus terhadap Asean Open Sky 2015.
"Pemberlakuan Asean Open Sky 2015 juga perlu mendapat perhatian sendiri akan berimplikasi pada masalah keamanan dan kedaulatan," ujar Moeldoko.
"Diperlukan dirgantara yang kuat, diplomasi yang luwes dan regulasi yang tegas," lanjutnya.
Sumber : Detik
semua pulau terluar dijadikan pangkalan/landasan pesawat AU saja pak mul disamping mngkn bs untuk landasan komersil.... bahan bakarnya sbgn taruh perbatasan ditimbun dgudang biar praktis saat ronda
ReplyDeleteKalau perlu tni al bikin atau beli kapal induk biar mudah ronda nya...
ReplyDelete