KOTA BARU (MI) :
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa
pihaknya bersama TNI Angkatan Laut menerjunkan tujuh kapal perang di
Laut Arafura untuk memburu dan memberantas praktik pencurian ikan oleh
kapal-kapal asing.
"Jika sebelumnya jumlah kapal asing banyak di perairan Natuna,
setelah diburu dan ditangkap, keberadaan mereka terus berkurang. Namun,
yang masih bandel, mereka yang beroperasi di perairan Arafura," ujar
Susi di sela dialog dengan para nelayan budidaya kepiting soka dan
nelayan tangkap di Desa Sigam, Kabupaten Kota Baru, Minggu (15/12/2014),
seperti dikutip Antara.
Menurut dia, kapal-kapal asing yang beroperasi itu memiliki kapasitas
besar di atas 200 GT. Karena itu, pihaknya meminta kepada Panglima TNI
AL Jenderal TNI Moeldoko untuk menerjunkan tujuh kapal besar ke perairan
tersebut.
"Alhamdulillah, kabar bagus yang saya terima dari Bapak Panglima
laut, tadi pagi, telah menangkap kapal asing asal Thailand di perairan
Makassar," ungkap Susi.
Ia menjelaskan, puluhan tahun terakhir, aksi pencurian ikan oleh
kapal-kapal asing begitu merajalela. Nilai pencuriannya mencapai
triliunan rupiah. Untuk itu, perlu keberanian dan sikap tegas untuk
membasmi mereka dengan melibatkan segenap komponen bangsa, khususnya
TNI/Polri.
Upaya yang dilakukan kini membuahkan hasil, yakni berkurangnya
kapal-kapal asing yang mengeruk kekayaan ikan di laut Indonesia, meski
belum sepenuhnya bersih. Setidaknya dari 1.200 buah, kini berkurang, dan
tinggal 138 kapal asing.
Keberhasilan ini bukan milik kementerian atau TNI semata, melainkan
merupakan kemenangan rakyat Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar luasan
laut dua pertiga dari wilayah Indonesia, berikut kekayaan di dalamnya,
dapat sepenuhnya dinikmati oleh rakyatnya.
"Ini kemenangan masyarakat, yakni para nelayan tangkap Indonesia.
Semoga laut kita yang merupakan dua pertiga dari wilayah negara ini
sepenuhnya menjadi milik kita, rakyat Indonesia, dinikmati rakyat dan
untuk kesejahteraan rakyat," ujar Susi.
Susi mengingatkan, jangan sampai harga diri bangsa Indonesia
diinjak-injak oleh bangsa asing, bahkan mengeruk kekayaan Indonesia.
"Sebenarnya, dari intervensi melalui laut itu, banyak kejahatan yang mereka bawa, antara lain trafficking, narkoba. Semua kedoknya kapal ikan," katanya.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment