Monday, December 15, 2014

Susi Minta TNI Kerahkan Tujuh Kapal Perang di Laut Arafura


KOTA BARU (MI) : Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menegaskan bahwa pihaknya bersama TNI Angkatan Laut menerjunkan tujuh kapal perang di Laut Arafura untuk memburu dan memberantas praktik pencurian ikan oleh kapal-kapal asing.

"Jika sebelumnya jumlah kapal asing banyak di perairan Natuna, setelah diburu dan ditangkap, keberadaan mereka terus berkurang. Namun, yang masih bandel, mereka yang beroperasi di perairan Arafura," ujar Susi di sela dialog dengan para nelayan budidaya kepiting soka dan nelayan tangkap di Desa Sigam, Kabupaten Kota Baru, Minggu (15/12/2014), seperti dikutip Antara.

Menurut dia, kapal-kapal asing yang beroperasi itu memiliki kapasitas besar di atas 200 GT. Karena itu, pihaknya meminta kepada Panglima TNI AL Jenderal TNI Moeldoko untuk menerjunkan tujuh kapal besar ke perairan tersebut.

"Alhamdulillah, kabar bagus yang saya terima dari Bapak Panglima laut, tadi pagi, telah menangkap kapal asing asal Thailand di perairan Makassar," ungkap Susi. 

Ia menjelaskan, puluhan tahun terakhir, aksi pencurian ikan oleh kapal-kapal asing begitu merajalela. Nilai pencuriannya mencapai triliunan rupiah. Untuk itu, perlu keberanian dan sikap tegas untuk membasmi mereka dengan melibatkan segenap komponen bangsa, khususnya TNI/Polri.

Upaya yang dilakukan kini membuahkan hasil, yakni berkurangnya kapal-kapal asing yang mengeruk kekayaan ikan di laut Indonesia, meski belum sepenuhnya bersih. Setidaknya dari 1.200 buah, kini berkurang, dan tinggal 138 kapal asing.

Keberhasilan ini bukan milik kementerian atau TNI semata, melainkan merupakan kemenangan rakyat Indonesia. Hal ini dimaksudkan agar luasan laut dua pertiga dari wilayah Indonesia, berikut kekayaan di dalamnya, dapat sepenuhnya dinikmati oleh rakyatnya.

"Ini kemenangan masyarakat, yakni para nelayan tangkap Indonesia. Semoga laut kita yang merupakan dua pertiga dari wilayah negara ini sepenuhnya menjadi milik kita, rakyat Indonesia, dinikmati rakyat dan untuk kesejahteraan rakyat," ujar Susi.
Susi mengingatkan, jangan sampai harga diri bangsa Indonesia diinjak-injak oleh bangsa asing, bahkan mengeruk kekayaan Indonesia.

"Sebenarnya, dari intervensi melalui laut itu, banyak kejahatan yang mereka bawa, antara lain trafficking, narkoba. Semua kedoknya kapal ikan," katanya.














Sumber :  KOMPAS

No comments:

Post a Comment