Batulicin (MI) : Presiden Joko Widodo
(Jokowi) geram dengan ulah kapal asing yang memasuki perairan Indonesia
dan mencuri ikan. Lantaran itu, ia pun memerintahkan Kementerian
Keuangan RI untuk membeli kapal laut sebagai kebutuhan operasional
menjaga wilayah perairan Indonesia.
Demikian disampaikan Presiden saat menutup pergelaran Hari Nusantara di Pantai Tanjung Serdang, Batulicin, Kabupaten Tanah Bambu, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (15/12) siang.
Kapal-kapal itu, kata Kepala Negara, mengoptimalkan tugas TNI dan Polri yang bertugas menjaga wilayah perbatasan. Jumlah kapal disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Setahun, kita kehilangan Rp300 triliun. Apa mau alam laut kita dicuri terus-terus? Saya katakan tidak. Ya, tidak! Kapal patroli perlu disiapkan lagi," tegas Jokowi.
Indonesia merupakan negara maritim karena 77 persen wilayahnya terdiri dari laut. Wilayah perairannya seluas 6,1 juta kilometer persegi. Sayangnya, kapal yang bertugas menjaga wilayah perbatasan perairan Indonesia hanya 467 unit.
Menurut Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Mabes TNI Kolonel Laut Ivan Yulivan beberapa bulan lalu, jumlah itu sangat kurang. Idealnya, Indonesia harus menyiagakan 52.512 kapal untuk menjaga 17.504 pulau. Ia berasumsi tiga kapal menjaga satu pulau dan wilayah perairannya.
RRN.
Demikian disampaikan Presiden saat menutup pergelaran Hari Nusantara di Pantai Tanjung Serdang, Batulicin, Kabupaten Tanah Bambu, Provinsi Kalimantan Selatan, Senin (15/12) siang.
Kapal-kapal itu, kata Kepala Negara, mengoptimalkan tugas TNI dan Polri yang bertugas menjaga wilayah perbatasan. Jumlah kapal disesuaikan dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
"Setahun, kita kehilangan Rp300 triliun. Apa mau alam laut kita dicuri terus-terus? Saya katakan tidak. Ya, tidak! Kapal patroli perlu disiapkan lagi," tegas Jokowi.
Indonesia merupakan negara maritim karena 77 persen wilayahnya terdiri dari laut. Wilayah perairannya seluas 6,1 juta kilometer persegi. Sayangnya, kapal yang bertugas menjaga wilayah perbatasan perairan Indonesia hanya 467 unit.
Menurut Komandan Detasemen Markas (Dandenma) Mabes TNI Kolonel Laut Ivan Yulivan beberapa bulan lalu, jumlah itu sangat kurang. Idealnya, Indonesia harus menyiagakan 52.512 kapal untuk menjaga 17.504 pulau. Ia berasumsi tiga kapal menjaga satu pulau dan wilayah perairannya.
RRN.
Sumber : Metrotvnews
Beli kapal cuma 2 unit dan gak berkesinambungan tiap tahun ...ya kapan akan ideal ...kita butuh jumlah kapal yg banyak untuk patroli yg menjaga perairan kita
ReplyDeleteSebenarnya sudah ada grand strategi pada masa KIB II, skrng Kabinet Kerja tinggal lanjutkan atau modifikasi design Kemenhan sebelumnya, contoh pengadaan KCR kelas 60 mtr, KCR 40 m, KRI Klewang , Fast Patrol Boat dg ukuran dibawahnya dll,,agar diperbanyak pemesanan ke masing2 pabrikan, & percepatan produksi PT. PAL, PT. Palindo Marine, PT. Lundin,,genjot produksi mereka segera dg rencana produksi yg lbh baik, pembayaran yg lebi baik mestinya dlm 1-2 th bisa diperoleh KCR 60 m 4 unit, KCR 40m 6 unkit, KRI trimaran Klewang Class 3 unit...ini jg sangat berarti untuk menambh kemampuan . Selama 5th bisa didapat 14-16 unit KCR 60m, 18-22 unit KCR 40m, KRI Klewang class 10-12 unit, FPB 24-28 unit..sangat2 berarti
ReplyDeleteasik dengan prokgram kcr kcr kapal pemukul class fregat and destroyer di lupakan cilaka sudah keliatan . kapal besar jenis fregat tni al hampir semua nya usur tua sekali sedangkan pegadaan kapal fregat baru lamban ga jellas .
ReplyDelete