JAKARTA (MI) : Menteri Pertahanan RI Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu
menilai Indonesia memerlukan pembangunan pertahanan yang tangguh untuk
keamanan nasional. Begitu juga untuk menjaga kedaulatan dan keutuhan
wilayah NKRI.
"Dengan pertahanan yang kuat, bangsa bisa mandiri di bidang ekonomi,
amankan sumber daya maritim, berdaulat pangan di laut, pengembangan
infrastruktur maritim dan kekuatan pertahanan maritim sesuai poros
maritim presiden Jokowi," kata Ryamizard saat rapat pimpinan kementerian
pertahan di kantornya, Rabu (17/12/2014)
Merealisasikan itu, menurut mantan Kepala Staff Angkatan Darat ini
Indonesia butuh alutsista yang canggih dan modern. Meski begitu, kata
Ryamizard pembangunan pertahanan negara tidak hanya membangun indutri
pertahanan, melainkan bersinergi dengan pertahanan nirmiliter yang
bersifat non fisik sebagai wujud kesemestaan.
"Dari aspek non fisik juga perlu terus dibangun kesadaran bela negara
yang kokoh bagi prajurit dan sipil. Revitaliasi pancasila dan wawasan
kebangsaan harus terus dibina," kata Ryamizard.
Ryamizard menambahkan, kebijakan pertahanan negara tahun 2015 nanti
akan diarahkan pada pencapaian pembangunan sistem pertahanan negara
berkelanjutan, yang didukung industri pertahanan dan maritim. Sehingga
pencapaian negara yang tangguh dapat terealisasi.
Sumber : TRIBUNNEWS
sukses semoga kedepannya alusista Indonesia semakin wah :)
ReplyDeletesemoga dlm mef 2015-2019 mendatang alutsista yg d'miliki indonesia mampu bersaing dngn negara2 d'kawasan asia pasifik ..
ReplyDeletekalau yg di belli alutsista ecek ecek barang rongsokan di puja selangit itu tipu luar biasa buatt rakyat indonesia , kapal selam yg di pesan chang bogo class Desain usur bukan kapal selam tebaik , fregat SIGMA dari belanda sama tidak masuk top ten best wold fregat yaitu indonesia di kebiri asing lewat kaki tangan asing di pusat , kapan 2 kan bisa di gebuk itu siasat barat .
ReplyDeletekalo memang mau yang kuat dan tangguh, harusnya beli yang setara atau lebih hebat dgn negara tetangga. Tapi faktanya selama ini beli selalu dibawah negara tetangga. Negara tetangga lebih banyak ke negara anggota NATO dan mereka sekutu NATO, n pastinya kalo kita beli dari mereka kwalitasnya pasti dibawah mereka.
ReplyDeleteMohon menjadi pertimbangan Gan.
Jangan salah anda, beli yang baru produksi tapi murah, nanti di kutak-katik sendiri. TNI jagonya kalo kutak-katik barang orang, contohnya Rudal Yankhont asal rusia yang dibeli TNI dgn harga murah karena rusia sendiri enggan menggunakannya karena selalu meleset dari sasaran, setelah di kutak-katik TNI hasilnya luar biasa, bahkan rusia sendiri berguru lagi sama TNI untuk mengetahui kelemahan dari Rudal Yankhont tsb.
Delete