Monday, January 27, 2014

Truk Angkut Mortir Pindad Terguling Murni Kecelakaan


Jakarta (MI) : Kepala Departemen Humas dan Hukum PT Pindad Tuning Rudyati mengatakan insiden tergulingnya truk yang mengangkut mortir milik Pindad di Wates, Sleman, Yogyakarta, Jumat, 26 Januari 2014, merupakan kejadian murni kecelakaan. “Itu benar-benar pecah ban, bukan karena masalah lain,” kata dia kepada Tempo di Bandung kemarin.

Menurut dia, kecelakaan tunggal yang terjadi pukul 01.20 WIB itu disebabkan oleh ban belakang truk yang pecah sehingga truk tergelincir dan membuat muatan tumpah ke badan jalan.
Truk itu memuat badan mortir jenis GMO 6 PE-A2 berjumlah 362, bagian ekor GMO sebanyak 500, dan sepuluh badan granat.

Divisi Munisi PT Pindad di Malang sudah mengirim truk pengganti untuk mengalihkan barang muatan itu. Tak ada badan mortir dan granat yang tercecer. Tuning memastikan badan mortir dan granat itu dalam keadaan kosong, tidak terisi mesiu. Barang itu hendak dikirim ke Divisi Munisi PT Pindad di Malang. “Kita kirim untuk proses filling, pengisian bahan peledak di pabrik pengisian,” ujarnya.

Tuning mengaku belum mendapat informasi terakhir mengenai kondisi pengiriman badan mortir itu. Namun sesuai prosedur operasi standar, pengiriman itu harus dilanjutkan. Pengiriman juga dikawal oleh aparat keamanan setempat. “Yang penting sudah terindentifikasi dan sudah terlokalisir oleh aparat dan daerah sebarannya juga sudah diamankan,” katanya.

Sebelumnya, diberitakan bahwa truk yang mengangkut ribuan longsongan mortir dari PT Pindad (persero) Bandung terguling di Jalan Wates Kilometer 5, Dusun Bodeh, Desa Ambarketawang, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Jumat, 24 Januari 2014, sekitar pukul 01.00 WIB. Akibatnya, ribuan mortir jatuh berserakan dari dalam boks truk bernomor polisi D-8817-VJ itu.

Saat itu juga, Polres Sleman bersama tim Gegana Brigadir Mobil Kepolisan Daerah DIY dan TNI AD melakukan identifikasi untuk memastikan mortir-mortir tersebut tidak mengandung unsur berbahaya dan berpotensi menimbulkan ledakan. “Hasilnya, semua mortir yang diangkut truk tersebut tidak mengandung mesiu,” kata Kepala Kepolisan Resor Sleman Ajun Komisaris Besar Polisi Ikhsan Amin Ikhsan.




Sumber :  TEMPO

1 comment:

  1. Banyak orang2 sbg alat kepanjangan tangan, sbg binaan intel2 luar dg mencari sesuap nasi dan ini lebih berbahaya dr pada pasukan kungkuru. Salam..............

    ReplyDelete