JAKARTA (MI) :Presiden ketiga RI BJ Habibie selalu antusias
saat berbicara soal pesawat terbang. Di usianya yang hampir menginjak 80
tahun, ia masih memiliki impian yakni meluncurkan pesawat R 80 beberapa
tahun ke depan.
Namun hal itu bukan invesstasi yang kecil. Sedikitnya ia membutuhkan Rp10 triliun untuk berinvestasi meluncukan pesawat tersebut. Hal itu ia sampaikan kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ssaat menyambangi kediaman Habibie, Senin malam (27/01/2014).
Menurut Habibie, investasi tersebut terdiri dari rincian berupa Rp3 triliun untuk prasarana dan investasi di LAPAN, BPPT, serta RAI (Regional Aviasi Industri), Rp2 triliun untuk redesign menjelang finishing, sisanya berupa pembuatan tiga buah prototype sampai test flight.
"Ini perlu investasi sebesar USD 1 milyar atau Rp10 triliun, untuk bisa menunjang pesawat ini. R-80 adalah pesawat terbang produksi PT Regional Aviasi Industri (RAI)," katanya di kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menilai di negara maju industri penerbangan menjadi prioitas. Di negara maju yang memiliki transportasi darat yang handal saja, ternyata jumlah penumpang yang menggunakan pesawat tiga kali jumlah penduduk.
"Di Indonesia kecenderungan peningkatan jumlah penumpang pesawat 19 persen, rata-rata 70 juta penumpang, saya hanya menyampaikan saja. Rintisan yang saat ini sedang digalang Pak Habibie kesungguhan komitmen agar segera muncul berdiri sejajar. Kami menyampaikan saja bahwa di dalam pengelolaan kenegaraan perlu perhatikan nasib industri itu sendiri untuk menghadapi kemajuan perkembangan global," paparnya.
Namun hal itu bukan invesstasi yang kecil. Sedikitnya ia membutuhkan Rp10 triliun untuk berinvestasi meluncukan pesawat tersebut. Hal itu ia sampaikan kepada Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail ssaat menyambangi kediaman Habibie, Senin malam (27/01/2014).
Menurut Habibie, investasi tersebut terdiri dari rincian berupa Rp3 triliun untuk prasarana dan investasi di LAPAN, BPPT, serta RAI (Regional Aviasi Industri), Rp2 triliun untuk redesign menjelang finishing, sisanya berupa pembuatan tiga buah prototype sampai test flight.
"Ini perlu investasi sebesar USD 1 milyar atau Rp10 triliun, untuk bisa menunjang pesawat ini. R-80 adalah pesawat terbang produksi PT Regional Aviasi Industri (RAI)," katanya di kediamannya di Patra Kuningan, Jakarta.
Menanggapi hal itu, Wali Kota Depok Nur Mahmudi Ismail menilai di negara maju industri penerbangan menjadi prioitas. Di negara maju yang memiliki transportasi darat yang handal saja, ternyata jumlah penumpang yang menggunakan pesawat tiga kali jumlah penduduk.
"Di Indonesia kecenderungan peningkatan jumlah penumpang pesawat 19 persen, rata-rata 70 juta penumpang, saya hanya menyampaikan saja. Rintisan yang saat ini sedang digalang Pak Habibie kesungguhan komitmen agar segera muncul berdiri sejajar. Kami menyampaikan saja bahwa di dalam pengelolaan kenegaraan perlu perhatikan nasib industri itu sendiri untuk menghadapi kemajuan perkembangan global," paparnya.
Sumber : Okezone
Semoga berhasil pak Habibie agar Indonesia lebih cepat maju, dan sebenarnya Indonesia sangat perlu orang seperti pak Habibie versi militer :-),
ReplyDeleteYa kami dukung anda. Semoga Indonesia menjadi salah satu pemain besar di dunia dirgantara. Bersaing dengan Boeing dan Airbus.
ReplyDeletebissmillah pak habibi... ingsya Allah sukses
ReplyDelete