Surabaya (MI) : Kepala Staf Angkatan
Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio mencermati perkembangan
lingkungan strategis yang semakin dinamis dan sulit diprediksi,
tugas-tugas yang diemban TNI Angkatan Laut akan semakin kompleks.
Ancaman yang akan dihadapi cenderung nonkonvensional dan mengarah pada
peperangan cyber (cyberwarfare) yang dapat melemahkan kekuatan lawan tanpa harus diketahui dari mana asalnya, untuk itu harus diantisipasi sejak dini.
“Bangsa
Indonesia adalah bangsa cinta damai, yang diimplementasikan dengan
membangun rasa saling percaya antarnegara-negara sahabat (confidence building measures),
namun apabila kepercayaan tersebut dinodai, maka penegakan kedaulatan
bangsa Indonesia harus dikedepankan” tegas Kasal Laksamana Dr. Marsetio
pada Upacara Parade dan Defile Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013,
Kamis (5/12) di dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim),
Ujung, Surabaya.
Untuk
menghadapi tantangan tersebut, TNI Angkatan Laut terus mengembangkan
kekuatannya agar menjadi suatu kekuatan yang handal dan disegani. Upaya
yang telah dilaksanakan adalah melanjutkan program pembangunan kekuatan
secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengembangan organisasi
dan pembangunan alutsista.
Pengembangan
organisasi dilaksanakan validasi organisasi yang bertujuan agar dapat
bekerja efektif, dan efisien. “Saat ini sedang dalam proses menunggu
Keputusan Presiden. Kita tetap merencanakan tiga Komando Armada di bawah
Komando Pertahanan Laut (Kohanla) RI. Tiap Armada membawahi Guspurla
(Gugus Tempur Laut) dan Guskamla (Gugus Keamanan Laut). Sedangkan
Lantamal yang akan dikembangkan dari 11 menjadi 14 di bawah kendali
langsung Kohanla RI. Untuk proyeksi kekuatan ke darat akan dikembangkan 3
Divisi Marinir, 3 Satlinlamil dan 3 Wing Udara”, tegas Laksamana TNI
Dr. Marsetio.
Sedangkan
pembangunan alutsista, lanjut Kasal dilaksanakan pengadaan yang
mengedepankan pemanfaatan industri dalam negeri. Adapun sampai dengan
tahun 2013, TNI AL membangun sebanyak 88 unit alutsista baru. Saat ini
sedang membangun alutsista dari luar negeri yaitu 3 unit kapal selam diesel electric dimana kapal selam ketiga akan dibangun di galangan PT PAL Indonesia, 3 kapal Multi Role Light Frigate, 2
unit Kapal Perusak Kapal Rudal, 2 unit Kapal Bantu HidroOceanografi, 1
unit Kapal Latih, 37 unit Tank Amfibi BMP-3F dan 5 unit BTR-4. Untuk
pengadaan dari dalam negeri terdiri dari3 unit Kapal Patroli 43 meter, 3
unit Kapal Cepat Rudal 60 meter, 2 unit Kapal Bantu Cair Minyak, 1 unit
trimaran, 3 unit kcr 40 meter, 3 unit kapal angkut tank, 2 unit pesud
cn-235 mpa, 11 unit heli aks, 3 unit heli angkut, dan4 unit pesawat
latih.
Dalam
rangka meningkatkan hubungan internasional, TNI Angkatan Laut dalam
waktu dekat akan melaksanakan latihan multilateral yang melibatkan
angkatan laut Negara sahabat, serta symposium keamanan maritime
internasional (International Maritime Security Symposium), yang akan berdampak kepada penilaian strategis baik di kawasan regional maupun internasional.
“Saya memiliki keinginan yang kuat untuk membawa TNI Angkatan Laut menjadi angkatan laut kelas dunia (World Class Navy),
guna menyejajarkan TNI Angkatan Laut dengan angkatan laut negara-negara
maju. Oleh karena itu, untuk membangun angkatan laut kelas dunia, yang
diutamakan adalah membangun karakter, baik karakter individu, satuan
maupun organisasi TNI Angkatan Laut secara utuh dan menyeluruh. Karakter
yang dibutuhkan adalah unggul, istimewa, dan kualitas tinggi atau excellent pada tiga bidang yaitu organisasi (organizationally excellent), operasional (operationally excellent), serta bidang sumber daya manusia (excellent manpower).
Dengan demikian visi TNI Angkatan Laut adalah “Terwujudnya TNI Angkatan
Laut yang handal dan disegani serta berkelas dunia,” tegasnya.
Sebanyak
2.800 personel prajurit TNI AL terlibat dalam upacara tersebut, yang
terdiri dari: satu unit Genderang Suling Kadet Akademi Angkatan Laut
(AAL), satu kompi Perwira, satu kompi prajurit Korps Wanita Angkatan
Laut (Kowal), empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Koarmabar dan
Koarmatim, empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Puspenerbal serta
Lantamal, tiga kompi prajurit Korps Marinir, satu kompi prajurit Pasukan
Khusus, serta satu kompi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Angkatan Laut.
Bertindak sebagai komandan upacara Kolonel Laut (P) Deny Septiana S.IP.
yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol)
Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).
Selain
itu, 12 kapal perang melatarbelakangi pelaksanaan upacara parade dan
defile tersebut. Keduabelas kapal itu adalah: KRI Nanggala-412, KRI
Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Yos Sudarso-353, KRI Sultan
Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Frans Kaisiepo-368,
KRI Ajak-653, KRI Singa-651, KRI dr. Soeharso-990, KRI Makassar-590, KRI
Sultan Nuku-373, dan KRI Sutanto-377. Sedangkan peralatan tempur Korps
Marinir yang digelar terdiri dari empat unit kendaraan tempur amfibi
Tank BMP-3F, empat Tank PT-76, empat Tank BTR-50, empat unit meriam
Howitzer kaliber 122 mm, dan empat unit meriam Howitzer 105 mm.
Upacara juga dimeriahkan dengan demonstrasi pertempuran laut dimana scenario demonstrasi pertempuran khusus aspek laut (Naval Special Warfare) melibatkan
alutsista yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT)
terdiri dari 18 KRI, pesawat udara patroli maritim dan helikopter, serta
tim gabungan pasukan khusus Angkatan Laut dari Satuan Komando Pasukan
Katak (Satkopaska) dan Pasukan Intai Para Amfibi (Taifib).
Berbagai
kegiatan diselenggarakan dalam memeriahkan Hari Armada RI Tahun 2013,
diantaranya adalah pengobatan/pelayanan kesehatan dan khitan bagi
masyarakat umum, donor darah, pemberian tali asih kepada warakawuri,
ziarah ke Taman Makam Pahlawan, joy sailing, Sarasehan On Sailing, lomba english debate bagi
pelajar SMA, pertandingan dan lomba bagi prajurit di internal
Koarmatim, lomba lari maraton “Armada 10 K” dan lomba dayung perahu naga
bagi masyarakat umum.
Pada
Peringatan Hari Armada Tahun 2013 kali ini juga dilaksanakan pemecahaan
Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berupa “Goyang Caesar” yang diikuti
oleh 6.429 personel. Kemudian pada hari Minggu, 8 Desember 2013,
digelar Naval Base Open Day (NBOD), di mana Koarmatim terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum yang ingin melihat/menyaksikan alutsista TNI AL.
Turut
hadir dalam kesempatan tersebut, para mantan Kasal dan mantan Panglima
Armada, para Perwira Tinggi Mabesal, para Pangkotama TNI AL, para Atase
Pertahanan/Atase Laut dan perwakilan militer Negara sahabat,
GubernurJawaTimur dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi
Jawa Timur, serta para pejabat sipil, TNI/Polri Jawa Timur ini.
Selain demo tersebut, juga dilaksanakan sailing pass kapal
perang di perairan Selat Madura. Dalam atraksi ini, unsur-unsur kapal
perang melaksanakan manuver di laut membentuk formasi tempur dan
menembakkan senjata artileri dan roket anti kapal selam RBU (Roketnaya Bombetnya Utoeska) buatan Rusia, khususnya dari kapal-kapal jenis Parchim Klas, serta didukung dengan fly pass pesawat-pesawat
udara dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda,
Surabaya, yang mengerahkan empat pesawat udara jenis Tobago TB-10, empat
Nomad N-22, dan empat Cassa CN-212.
Demikian Berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.
Sumber : TNI AL
No comments:
Post a Comment