Friday, December 6, 2013

KASAL : APABILA KEPERCAYAAN DINODAI , PENEGAKAN KEDAULATAN HARUS DIKEDEPANKAN


Surabaya (MI) : Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio mencermati perkembangan lingkungan strategis yang semakin dinamis dan sulit diprediksi, tugas-tugas yang diemban TNI Angkatan Laut akan semakin kompleks. Ancaman yang akan dihadapi cenderung nonkonvensional dan mengarah pada peperangan cyber (cyberwarfare) yang dapat melemahkan kekuatan lawan tanpa harus diketahui dari mana asalnya, untuk itu harus diantisipasi sejak dini.

“Bangsa Indonesia adalah bangsa cinta damai, yang diimplementasikan dengan membangun rasa saling percaya antarnegara-negara sahabat (confidence building measures), namun apabila kepercayaan tersebut dinodai, maka penegakan kedaulatan bangsa Indonesia harus dikedepankan” tegas Kasal Laksamana Dr. Marsetio pada Upacara Parade dan Defile Peringatan Hari Armada RI Tahun 2013, Kamis (5/12) di dermaga Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Ujung, Surabaya.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, TNI Angkatan Laut terus mengembangkan kekuatannya agar menjadi suatu kekuatan yang handal dan disegani. Upaya yang telah dilaksanakan adalah melanjutkan program pembangunan kekuatan secara konsisten dan berkesinambungan melalui pengembangan organisasi dan pembangunan alutsista.

Pengembangan organisasi dilaksanakan validasi organisasi yang bertujuan agar dapat bekerja efektif, dan efisien. “Saat ini sedang dalam proses menunggu Keputusan Presiden. Kita tetap merencanakan tiga Komando Armada di bawah Komando Pertahanan Laut (Kohanla) RI. Tiap Armada membawahi Guspurla (Gugus Tempur Laut) dan Guskamla (Gugus Keamanan Laut). Sedangkan Lantamal yang akan dikembangkan dari 11 menjadi 14 di bawah kendali langsung Kohanla RI. Untuk proyeksi kekuatan ke darat akan dikembangkan 3 Divisi Marinir, 3 Satlinlamil dan 3 Wing Udara”, tegas Laksamana TNI Dr. Marsetio.

Sedangkan pembangunan alutsista, lanjut Kasal dilaksanakan pengadaan yang mengedepankan pemanfaatan industri dalam negeri. Adapun sampai dengan tahun 2013, TNI AL membangun sebanyak 88 unit alutsista baru. Saat ini sedang membangun alutsista dari luar negeri yaitu 3 unit kapal selam diesel electric dimana kapal selam ketiga akan dibangun di galangan PT PAL Indonesia, 3 kapal Multi Role Light Frigate, 2 unit Kapal Perusak Kapal Rudal, 2 unit Kapal Bantu HidroOceanografi, 1 unit Kapal Latih, 37 unit Tank Amfibi BMP-3F dan 5 unit BTR-4. Untuk pengadaan dari dalam negeri terdiri dari3 unit Kapal Patroli 43 meter, 3 unit Kapal Cepat Rudal 60 meter, 2 unit Kapal Bantu Cair Minyak, 1 unit trimaran, 3 unit kcr 40 meter, 3 unit kapal angkut tank, 2 unit pesud cn-235 mpa, 11 unit heli  aks, 3 unit heli angkut, dan4 unit pesawat latih.

Dalam rangka meningkatkan hubungan internasional, TNI Angkatan Laut dalam waktu dekat akan melaksanakan latihan multilateral yang melibatkan angkatan laut Negara sahabat, serta symposium keamanan maritime internasional (International Maritime Security Symposium), yang akan berdampak kepada penilaian strategis baik di kawasan regional maupun internasional. 

“Saya memiliki keinginan yang kuat untuk membawa TNI Angkatan Laut menjadi angkatan laut kelas dunia (World Class Navy), guna menyejajarkan TNI Angkatan Laut dengan angkatan laut negara-negara maju.  Oleh karena itu, untuk membangun angkatan laut kelas dunia, yang diutamakan adalah membangun karakter, baik karakter individu, satuan maupun organisasi TNI Angkatan Laut secara utuh dan menyeluruh. Karakter yang dibutuhkan adalah unggul, istimewa, dan kualitas tinggi atau excellent pada tiga bidang yaitu organisasi (organizationally excellent), operasional (operationally excellent), serta bidang sumber daya manusia (excellent manpower). Dengan demikian visi TNI Angkatan Laut adalah “Terwujudnya TNI Angkatan Laut yang handal dan disegani serta berkelas dunia,” tegasnya.

Sebanyak 2.800 personel prajurit TNI AL terlibat dalam upacara tersebut, yang terdiri dari: satu unit Genderang Suling Kadet Akademi Angkatan Laut (AAL), satu kompi Perwira, satu kompi prajurit Korps Wanita Angkatan Laut (Kowal), empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Koarmabar dan Koarmatim, empat kompi prajurit Bintara dan Tamtama Puspenerbal serta Lantamal, tiga kompi prajurit Korps Marinir, satu kompi prajurit Pasukan Khusus, serta satu kompi Pegawai Negeri Sipil (PNS) Angkatan Laut. Bertindak sebagai komandan upacara Kolonel Laut (P) Deny Septiana S.IP. yang sehari-hari menjabat Komandan Satuan Kapal Patroli (Dansatrol) Komando Armada RI Kawasan Barat (Koarmabar).

Selain itu, 12 kapal perang melatarbelakangi pelaksanaan upacara parade dan defile tersebut. Keduabelas kapal itu adalah: KRI Nanggala-412, KRI Abdul Halim Perdanakusuma-355, KRI Yos Sudarso-353, KRI Sultan Hasanuddin-366, KRI Sultan Iskandar Muda-367, KRI Frans Kaisiepo-368, KRI Ajak-653, KRI Singa-651, KRI dr. Soeharso-990, KRI Makassar-590, KRI Sultan Nuku-373, dan KRI Sutanto-377. Sedangkan peralatan tempur Korps Marinir yang digelar terdiri dari empat unit kendaraan tempur amfibi Tank BMP-3F, empat Tank PT-76, empat Tank BTR-50, empat unit meriam Howitzer kaliber 122 mm, dan empat unit meriam Howitzer 105 mm.

Upacara juga dimeriahkan dengan demonstrasi pertempuran laut dimana scenario demonstrasi pertempuran khusus aspek laut (Naval Special Warfare) melibatkan alutsista yang tergabung dalam Sistem Senjata Armada Terpadu (SSAT) terdiri dari 18 KRI, pesawat udara patroli maritim dan helikopter, serta tim gabungan pasukan khusus Angkatan Laut dari Satuan Komando Pasukan Katak (Satkopaska) dan Pasukan Intai Para Amfibi (Taifib).

Berbagai kegiatan diselenggarakan dalam memeriahkan Hari Armada RI Tahun 2013, diantaranya adalah pengobatan/pelayanan kesehatan dan khitan bagi masyarakat umum, donor darah, pemberian tali asih kepada warakawuri, ziarah ke Taman Makam Pahlawan,  joy sailing, Sarasehan On Sailing, lomba english debate bagi pelajar SMA, pertandingan dan lomba bagi prajurit di internal Koarmatim, lomba lari maraton “Armada 10 K” dan lomba dayung perahu naga bagi masyarakat umum.

Pada Peringatan Hari Armada Tahun 2013 kali ini juga dilaksanakan pemecahaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) berupa “Goyang Caesar” yang diikuti oleh 6.429 personel. Kemudian pada hari Minggu, 8 Desember 2013, digelar Naval Base Open Day (NBOD), di mana Koarmatim terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum yang ingin melihat/menyaksikan alutsista TNI AL.

Turut hadir dalam kesempatan tersebut, para mantan Kasal dan mantan Panglima Armada, para Perwira Tinggi Mabesal, para Pangkotama TNI AL, para Atase Pertahanan/Atase Laut dan perwakilan militer Negara sahabat, GubernurJawaTimur dan pejabat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Jawa Timur, serta para pejabat sipil, TNI/Polri Jawa Timur ini.

Selain demo tersebut, juga dilaksanakan sailing pass kapal perang di perairan Selat Madura. Dalam atraksi ini, unsur-unsur kapal perang melaksanakan manuver di laut membentuk formasi tempur dan menembakkan senjata artileri dan roket anti kapal selam RBU (Roketnaya Bombetnya Utoeska) buatan Rusia, khususnya dari kapal-kapal jenis Parchim Klas, serta didukung dengan fly pass pesawat-pesawat udara dari Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Puspenerbal) Juanda, Surabaya, yang mengerahkan empat pesawat udara jenis Tobago TB-10, empat Nomad N-22, dan empat Cassa CN-212.

Demikian Berita Dinas Penerangan Angkatan Laut.





Sumber : TNI AL

No comments:

Post a Comment