Monday, December 15, 2014

Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan

Susi: Jangankan Cina, Amerika pun Kita Lawan

Kotabaru (MI) : Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan Indonesia harus tegas memberantas maling-maling ikan. Ia menilai, hal ini bukan urusan hubungan bilateral antar negara. Tapi urusan Indonesia dengan pelaku pencuri yang maling ikan di laut Indonesia.

"Jadi kita harus berani. Jangankan Cina, Thailand sama Amerika sekali pun, kalau mereka maling ya harus kita lawan," kata Susi di hadapan para nelayan budi daya dan nelayan tangkap di Desa Sigam, Kotabaru, seperti dilaporkan kantor berita Antara, Senin, 15 Desember 2014.

Susi mentargetkan beberapa tahun ke depan Indonesia akan terbebas dari penjarahan ikan oleh kapal asing yang selama ini mengeruk kekayaan laut nasional. "Karena itu perlu tindakan tegas untuk menangkap mereka tanpa harus takut dengan negara asal mereka," Susi menambahkan.

Ia menjelaskan selama ini banyak kapal asing masuk Indonesia, bertahun-tahun mengeruk kekayaan di dalamnya. "Ini yang harus diberantas."

Susi menjelaskan dampak nyata dari sikap tegas yang dilakukan dengan menangkap dan menenggelamkan kapal asing. Dari hari ke hari jumlah mereka terus berkurang. Di perairan Natuna misalnya, dari 1.200 kapal asing yang selama ini leluasa mengeruk ikan Indonesia, kini tinggal 138 kapal saja yang terpantau.

Susi menyebut berbagai modus yang dilakukan kapal asing besar (di atas 200 GT). Mereka berasal dari Cina dan Thailand, tapi memakai nama dan bendera Indonesia untuk mengelabui.

"Kementerian Kelautan dan Perikanan berkoordinasi dengan TNI dan Polri memburu mereka. Alhamdulillah dari hari ke hari mereka bisa diusir dan ditangkap, bahkan tadi pagi saya mendapat sms dari panglima laut telah menangkap lagi kapal asing di Natuna," ujarnya. 














Sumber :  TEMPO

2 comments:

  1. Mengapa harus takut sama amrika, justru amerika sekarang takut sama indonesia kalau kalau indonesia condong ke rusia. Lagi pula amerika itu kan emperial dunia jadi ndak ada salah nya kalau indonesia berpaling dari amerika, maksud nya tidak condong lagi ke amerik melain kan sebagai balance antara blok barat dan blok timur, jadi ke barat 50% dan ke timur 50% untuk menjaga diri lah dari EMBARGO se wenang2 sang paman....gitu lo jreeng

    ReplyDelete