Thursday, October 9, 2014

Menko Perekonomian dan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Jajal Sukhoi TNI AU

http://tni-au.mil.id/sites/default/files/imagecache/body/2014-10/2014-10-09-mbau.jpg

Surabaya (MI) : Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia Menyematkan Wing Penerbang kehormatan kepada Menko Perekonomian Chairul Tanjung dan Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pengestu yang sebelumnya kedua Menteri tersebut menjajal pesawat tempur Sukhoi SU-30. Rabu (8/10). 

Tiga pesawat Sukhoi SU-30  dengan call sign Starling Flight mengudara dari Lanud Iswahyudi  Madiun masing-masing TS-3007 yang dipiloti Letkol Pnb Vincentius Budy HR dengan Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, TS-3008 Mayor Pnb I Gusti Ngurah SL dengan Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pengestu dan pesawat TS-3011 Letkol Pnb David Tamboto dengan Menko Perekonomian Chairul Tanjung. 

Ketiga pesawat terbang diketinggian 12.000 feet menuju wilayah udara Pacitan dan selama penerbangan sekitar 45 menit kedua menteri sempat menjajal beberapa manuver seperti roolling. 
Menko Perekonomian Chairul Tanjung mengungkapkan, “saya sempat mencoba sampai tekanan 3G dan isi perut terasa dipijat samapai dileher karena terpengaruh gaya grafitasi”, ujarnya. 

Sementara Menteri Pariwista dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pengestu bermanuver hingga 4G, “saya melakukanroolling tiga kali hingga 4G walaupun hanya 5 detik”, jelasnya. 
Chirul Tanjung mengungkapkan, selama penerbangan diberikan penjelasan oleh penerbang tentang kecangihan pesawat Sukhoi  seperti  jarak tempuh, kecepatan, kemampuan perang. Sehingga kami diluar unsur  Angkatan Udara mengetahui betul tentang fungsi dan tugas peperangan dengan menggunakan alutsista pesawat tempur. 

Melihat dari kenyataan ini, untuk menjaga NKRI memang memerlukan jumlah pesawat tempur yang cukup banyak dan pesawat tempur yang sangat canggih, karena negara-negara lain juga memiliki pesawat tempur yang canggih. 

Kalau kita tidak memliki kesamaan atau lebih tinggi dari pada kemampuan mereka tentu di udara kita suli bersaing, karena kemampuan diudara menentukan untuk bisa mengontrol wilayah daratan, jelanya. 
Sementara Kasau berharap, penembahan kekuatan yang paling dekat adalah pengganti pesawat F-5 yang sudah di kaji akan menjadi kenyataan yaitu Sukhoi 35 karena pesawat ini lebih canggih.














Sumber : TNI AU

No comments:

Post a Comment