Thursday, October 9, 2014

Dubes Korsel Siap Sukseskan Kerjasama Pengembangan Pesawat Tempur KF-X/IF-X

http://dmc.kemhan.go.id/images/uploads/645126penandatanganan-pa-emd-kfx-ifx.JPG

Surabaya (MI) : Kerjasama pengembangan pesawat tempur KF-X/IF-X antara Indonesia dan Korea Selatan dipastikan berlanjut yang ditandai dengan penandatanganan Project Agreement tahap Engineering and Manufacturing Development (EMD) antara Kementerian Pertahanan dengan Defense Acquisition Program Administration (DAPA) pada tanggal 6 Oktober 2014.

Duta Besar (Dubes) Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tae Young yang hadir bersama Menteri Pertahanan RI Purnomo Yusgiantoro menyaksikan penandatanganan tersebut menyatakan, akan berupaya keras untuk menyukseskan proyek kerjasama yang sangat penting bagi kedua negara.

Dubes Korsel menyampaikan keyakinannya bahwa pesawat tempur generasi 4,5 yang diimpikan Indonesia dan Korsel tersebut akan dapat diwujudkan.. “Berdasarkan kepercayaan antara kedua negara, proyek KF-X/IF-X akan sukses, saya yakin sekali” kata Dubes Cho Tae Young yang baru bertugas 4 bulan menjabat Dubes Korea Selatan untuk Indonesia.

Dubes Korea Selatan lebih lanjut mengatakan, proyek kerjasama pesawat tempur KF-X/IF-X akan menjadi simbol atau lambang bagaimana eratnya hubungan kerjasama bilateral kedua negara. “Proyek KF-X/IF-X akan menjadi loncatan yang sangat signifikan untuk meningkatkan kerjasama di bidang industri pertahanan”, tambahnya.

Korea dan Indonesia adalah mitra yang sudah lama melaksanakan kerjasama di bidang industri pertahanan. Kerjasama di bidang industri pertahanan telah menjadi inti bagi kerjasama Indonesia-Korea Selatan. Selain pesawat tempur KF-X/IF-X, Indonesia dan Korea Selatan juga melakukan kerjasama pembangunan kapal selam. Sebelumnya kedua negara juga telah sukses bekerjasama dalam pembangunan kapal jenis Landing Platform Dock (LPD).

Dubes Korea Selatan berharap kerjasama di bidang industri pertahanan ini dapat terus ditingkatkan, sehingga hubungan kedua negara sebagai mitra strategis bukan hanya sekedar di kata-kata saja, namun benar-benar dapat diwujukan dan dapat memberikan manfaat bagi peningkatan industri pertahanan kedua negara.

Sementara itu Menhan RI mengatakan, Korea Selatan dipilih sebagai mitra kerja sama karena memiliki pengalaman yang baik dengan Indonesia. Pasalnya, tak semua negara bersedia melakukan transfer teknologi tersebut. Disamping itu, Korea Selatan adalah salah satu negara yang teknologinya sudah maju.

Kedua negara telah memiliki pengalaman sukses saat kerjasama membangun empat Kapal LPD, dua di antaranya dibuat di Indonesia. Ini bukti bahwa pemerintah Korea Selatan punya sincerity atau keikhlasan untuk mentransfer teknologi di industri pertahanan. “Jadi satu kata kuncinya yang terpenting adalah kita ingin bekerjasama dengan negara–negara yang bersedia melakukan Transfer of Technology dan teknologinya sudah maju, itu penting”, jelas Menhan.













Sumber : DMC Kemhan

1 comment:

  1. lbh cepat lbh baik....lanjutkan,,,?? kirim tenaga ahli IT termasuk para pelajar ke semua negara maju termasuk korsel...smoga sekembalinya mereka membawa teknologi mereka utk kemajuan bangsa....

    ReplyDelete