JAKARTA (MI) : Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan
Daulay, menilai krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina semakin
mengkhawatirkan. Jumlah korban jiwa semakin banyak akibat serangan
membabi buta tentara Israel.
Namun di tengah kondisi tersebut, dunia
hanya berkutat pada pernyataan retoris bernada mengecam. Sementara
tindakan nyata untuk menghentikan keganasan tentara Zionis Israel, dapat
dikatakan hampir tidak ada.
"Karena itu pemerintah Indonesia perlu
mengambil inisiatif dan langkah-langkah konkret dalam membantu rakyat
Palestina. Hal yang paling potensial, melakukan diplomasi agar bantuan
kemanusiaan berupa pangan, sandang, dan obat-obatan bisa leluasa masuk
ke Palestina," ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima JPNN, Minggu
(13/7).
Jika bantuan kemanusiaan bisa leluasa
masuk ke Palestina, Daulay yakin penderitaan rakyat Palestina bisa
berkurang. Karena dari laporan terakhir yang ia peroleh, bantuan
kemanusiaan masih sangat sulit masuk ke jalur Gaza. Pintu-pintu
keluar-masuk dari negara-negara tetangga masih ditutup.
Sementara, banyak korban yang perlu perawatan akibat keterbatasan obat dan alat kesehatan.
"Indonesia semestinya bisa melakukan
pendekatan ke negara-negara tetangga Palestina untuk membuka pintu
perbatasannya. Pintu terbaik adalah pintu perbatasan dengan Mesir,"
katanya.
Untuk melakukan hal tersebut, Daulay
menilai Presiden SBY bisa mengajak beberapa kepala negara Islam lain
untuk membujuk pemerintah Mesir. Karena walau negara-negara Islam tidak
bisa menghentikan kekejaman Israel, setidaknya tetap punya tanggung
jawab untuk menolong para korban tak bersalah di Palestina.
Pada waktu bersamaan, Indonesia
menurutnya, juga bisa menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera
mengambil tindakan tegas kepada Israel.
"Tindakan tidak berperikemanusiaan
tentara Israel tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Harus ada sanksi
internasional yang dijatuhkan demi mengantisipasi bertambahnya korban
jiwa dan harta di Palestina," katanya.
Sumber : JPNN
No comments:
Post a Comment