Sunday, July 13, 2014

RI Perlu Bujuk Mesir Buka Perbatasan dengan Gaza


JAKARTA (MI) : Ketua Umum Pengurus Pusat Pemuda Muhammadiyah, Saleh Partaonan Daulay, menilai krisis kemanusiaan yang terjadi di Palestina semakin mengkhawatirkan. Jumlah korban jiwa semakin banyak akibat serangan membabi buta tentara Israel.
Namun di tengah kondisi tersebut, dunia hanya berkutat pada pernyataan retoris bernada mengecam. Sementara tindakan nyata untuk menghentikan keganasan tentara Zionis Israel, dapat dikatakan hampir tidak ada.

"Karena itu pemerintah Indonesia perlu mengambil inisiatif dan langkah-langkah konkret dalam membantu rakyat Palestina. Hal yang paling potensial, melakukan diplomasi agar bantuan kemanusiaan berupa pangan, sandang, dan obat-obatan bisa leluasa masuk ke Palestina," ujarnya dalam pesan elektronik yang diterima JPNN, Minggu (13/7).

Jika bantuan kemanusiaan bisa leluasa masuk ke Palestina, Daulay yakin penderitaan rakyat Palestina bisa berkurang. Karena dari laporan terakhir yang ia peroleh, bantuan kemanusiaan masih sangat sulit masuk ke jalur Gaza. Pintu-pintu keluar-masuk dari negara-negara tetangga masih ditutup.

Sementara, banyak korban yang perlu perawatan akibat keterbatasan obat dan alat kesehatan.
"Indonesia semestinya bisa melakukan pendekatan ke negara-negara tetangga Palestina untuk membuka pintu perbatasannya. Pintu terbaik adalah pintu perbatasan dengan Mesir," katanya.
Untuk melakukan hal  tersebut,  Daulay menilai Presiden SBY bisa mengajak beberapa kepala negara Islam lain untuk membujuk pemerintah Mesir. Karena walau negara-negara Islam tidak bisa menghentikan kekejaman Israel, setidaknya tetap punya tanggung jawab untuk menolong para korban tak bersalah di Palestina.

Pada waktu bersamaan, Indonesia menurutnya, juga bisa menuntut Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera mengambil tindakan tegas kepada Israel.
"Tindakan tidak berperikemanusiaan tentara Israel tidak bisa dibiarkan terus berlanjut. Harus ada sanksi internasional yang dijatuhkan demi mengantisipasi bertambahnya korban jiwa dan harta di Palestina," katanya.














Sumber : JPNN

No comments:

Post a Comment