Saturday, November 23, 2013

Prajurit Sulit Melepas Rindu Karena Lemahnya Sinyal Ponsel di Perbatasan



Atambua (MI) : Sudah menjadi rahasia umum, bahwa di kawasan perbatasan fasilitas yang ada sangat minim. Prajurit TNI yang menjaga batas negara RI dengan Timor Leste pun mengalami duka ini. Tak ada sinyal operator yang sampai ke wilayah perbatasan.


"Sinyal (menyebut merek) kalah dengan sinyal dari jaringan Timor Leste," kata Komandan Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) RI-RTDL, Mayor Infanteri Budi Prasetyo, di Mako Satgas Pamtas Batalyon 743 Kupang, Kamis (21/11/2013).



Hal itulah yang terkadang menjadi kendala para personel dalam berkomunikasi, baik dengan rekan di markas ataupun sekedar melepas rindu dengan keluarga.



Akibat tidak adanya jaringan telepon seluler, sinyal negara tetangga yang justru mendominasi. Pulsa yang disedot pun tidak tanggung-tanggung. Hitungan dollar Amerika.



"Baru terima telepon tidak sampai semenit saja, pulsa langsung habis," selorohnya.



Guna mensiasati agar dapat terus berkomunikasi dengan keluarga atau kerabat, para personel biasanya harus sedikit berjuang untuk menghindarai sinyal negara tetangga.



"Kalau mau telepon, mereka harus berjalan dulu satu kilo, naik turun bukit untuk bisa komunikasi," katanya.





Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment