Jakarta (MI) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neil sepakat akan melakukan pembaharuan perjanjian perbatasan antara kedua negara mengingat selama ini masih ada masalah-masalah terkait hal tersebut.
Selain itu, dalam pembaharuan perjanjian akan dimuat soal pengelolaan perbatasan .
Hal itu terungkap dalam pertemuan bilateral antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Perdana Menteri Papua Nugini Peter O’Neil di Istana Negara, Jakarta, Senin (17/6).
“Kami sepakat untuk menciptakan suatu pengolaan perbatasan yang soft tapi juga memberikan kepastian, sehingga penduduk di kedua batas wilayah kami bisa berinteraksi secara baik secara ekonomi dan secara sosial,” demikian disampaikan Presiden SBY dalam konferensi pers di Jakarta, Senin sore (17/6).
Selain itu, Papua Nugini juga sepakat bekerjasama dalam bidang hukum misalnya dalam bidang ekstradisi.
Diketahui saat ini, Pemerintah Indonesia terus melakukan upaya hukum terhadap terpidana kasus pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali Djoko Tjandra, yang kini berkewarganegaraan Papua Nugini (PNG).
Djoko diduga kabur meninggalkan Indonesia menggunakan pesawat carteran dari Bandara Halim Perdanakusuma menuju Port Moresby, pada Juni 2009. Hal itu dilakukan sehari sebelum Mahkamah Agung (MA) mengeluarkan keputusan atas perkaranya.
MA menyatakan Direktur PT Era Giat Prima itu bersalah dan dijatuhi hukuman 2 tahun penjara dan harus membayar denda Rp 15 juta serta uangnya di Bank Bali sebesar Rp 546 miliar dirampas untuk negara.
Presiden menambahkan, Papua Nugini menjadi negara yang penting dirangkul Indonesia dalam konteks regional. Apalagi selama ini hubungan kedua negara selalu berjalan baik dan negara tersebut konsisten mendukung kedaulatan penuh Indonesia. Bahkan selama ini para pelintas batas yang sempat tinggal di Papua Nugini dikembalikam ke Papua dan Papau Barat dan melalui proses repatrialisasi.
“Oleh karena itu kerjasama di bidang ekstradisi ini menjadi sangat penting. Defence and security cooperation juga sangat penting dan kita ingin tingkatkan lagi di masa depan ini,” kata presiden lagi.
Sumber : beritasatu
Indonesia hrs segera menggarap persahabatan dg PNG, melalaui pariwisata tempat yg strategis adalah diperbatasan daerahnya sangat bagus dan orang2 pendatang/jakarta kalau datang ke Papua pasti ditawarkan apa tdk melihat perbatsan Indonesia PNG. Slamat menikmati panorama indah.............
ReplyDelete