Monday, June 17, 2013

KRI Warakas-816 Evakuasi ABK Speed Boat Tenggelam di Perairan Karang Jamuang


Karang Jamuang (MI)  : Kecelakaan laut telah menimpa pada sebuah speed boat Dholpin di perairan Karang Jamuang, Sabtu sore (16/6) sekitar pukul 14.30 WIB. Speed boat yang membawa 9 orang ABK dengan dinahkodai Jemmy Tantoro tersebut pada pukul 07.00 Wib berangkat dari Poras Tanjung Perak menuju perairan Karang Jamuang untuk memancing. Setelah beberapa jam memancing, mereka memutuskan untuk balik arah pulang ke Surabaya dikarenakan cuaca mulai tidak bersahabat.
Sekitar pukul 14.30 WIB saat speed boat melakukan manuver untuk belok arah, kapal dihantam ombak besar dari arah samping, kapal langsung terbalik. Seluruh ABK panik dan terjun ke laut. Beruntung para ABK tidak ada yang terluka dan bertahan duduk terapung-apung diatas kapal yang terbalik tersebut. Kemudian salah seorang ABK memberitahukan kejadian ini ke rekan-rekannya melalui handphone di Surabaya.

Setelah kurang lebih sembilan jam terapung-apung di tengah laut,  pada pukul 21.00 WIB melintas kapal SMS Vincent  dan kemudian menolong 9 ABK yang terombang ambing ombak sampai di perairan Ujung Pangkah. Sekitar pukul 23.30 WIB KRI Warakas-816 dari jajaran Satuan Keamanan Laut (Satkamla) Lantamal V Koarmatim yang sedang melaksanakan patroli mendapat perintah untuk melaksanakan evakuasi para korban speed boat tenggelam tersebut dari kapal SMS Vincent untuk dibawa ke Surabaya.

Esok harinya,  Senin tanggal 17 Juni 2013 pukul 06.30 WIB KRI Warakas-816 dengan Komandan Kapten Laut (P) Ridwan tiba di dermaga Madura Koarmatim Ujung Surabaya dengan membawa para korban. Kedatangan para korban selamat ini disambut oleh Asisten Operasi Pangarmatim Kolonel Laut (P) Roberth Wolter  Tappangan,S.H dan perwira Koarmatim. Selanjutnya seluruh ABK dicek kesehatannya oleh dokter dari Diskes Koarmatim diatas KRI Warakas-816 dan 9 orang ABK tersebut dinyatakan sehat. Akhirnya pada pukul 07.30 Wib keluarga korban yang sudah dihubungi oleh ABK datang ke Koarmatim untuk menjemput. Pertemuan tersebut berlangsung dengan tangis isak haru, keluarga korban bersyukur karena orang yang menjadi tulang pungung keluarga mereka pulang dalam keadaan selamat. Sembilan ABK tersebut adalah : Jemmy Tantaro (45), Nendra Widodo (46), Heru Listyo (50), Djody Wijaya (58), Andy Pilipus (60), Andreas Wibisono (35), Didik Purwanto (33) semuanya warga Surabaya, sedangkan Nur Ali (50) merupakan warga Pasuruhan dan Nanang Budi (35) dari Gresik. Akhir-akhir ini cuaca di perairan Surabaya dan sekitarnya memang sangat ekstrim, hal ini juga terjadi di kota Surabaya yang didera hujan terus menerus disertai angin kencang. 





Sumber : Koarmatim

No comments:

Post a Comment