Tuesday, June 4, 2013

Hadiri Kegiatan TNI, Kades Timor Leste Dapat Penghargaan


Kepala Desa Lela Ufe, Timor Leste, Jose Poto (Kanan) menerima penghargaan dari Dandim 1618 TTU Letkol Arm Eusebio Hornai Rebelo

KEFAMENANU (MI) : Kepala Desa Lela Ufe, Kecamatan Nitib, Distrik Oekusi Timor Leste, Jose Poto, menerima penghargaan khusus dari Komandan Kodim 1618 Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) Letnan Kolonel (Letkol) Arm Eusebio Hornai Rebelo lantaran menepati janjinya untuk menghadiri penutupan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-60 di Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, TTU, Selasa (4/9/2013).
Kades Jose datang bersama 400 warganya dan satu anggota polisi Timor Leste dengan menggunakan lima unit mobil truk. Jose saat ditemui sejumlah wartawan, seusai menerima penghargaan itu, mengatakan, warga Timor Leste sangat bangga diundang langsung oleh TNI. Sebab, selama ini sejak Timor Leste berdiri sendiri menjadi sebuah negara, tidak pernah ada undangan seperti itu.
"Wilayah desa kami memang berbatasan langsung dengan Desa Tasinifu sehingga kami anggap ini adalah satu kesempatan untuk membangun keakraban dan membina hubungan baik antara kedua desa yang berbeda negara. Kami juga sangat berterima kasih kalau dalam kegiatan ini, kami diberi penghargaan oleh pimpinan TNI, dalam hal ini bapak Dandim Rebelo," kata Jose.
Menurut Jose, metode yang diterapkan Kodim TTU ini dengan melibatkan warga negara Timor Leste seharusnya menjadi contoh dan diikuti oleh daerah lainnya yang berada persis di sepanjang garis perbatasan antara Indonesia dan Timor Leste.
"Ini, menurut saya, adalah cara yang paling ampuh untuk meminimalisasi konflik di perbatasan. Khusus untuk daerah kami, bila ada kegiatan di Timor Leste, kami akan undang saudara kita yang berada di TTU karena kita adalah satu budaya," kata Jose.

Kegiatan TNI Ajang Reuni Keluarga dari 2 Negara Berbeda



Sebanyak 163 warga Timor Leste menghadiri upacara TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-90 di wilayah Kodim 1618 Timor Tengah Utara (TTU). Kegiatan tersebut digelar di Desa Tasinifu, Kecamatan Mutis, Kabupaten TTU, Nusa Tenggara Timur, Selasa (14/5/2013).
Kegiatan itu juga dimanfaatkan warga Timor Leste untuk temu kangen dengan saudara-saudaranya yang berada di Kecamatan Mutis. Warga Timor Leste itu diundang secara khusus oleh Komandan Kodim (Dandim) 1618 Kabupaten TTU Letnan Kolonel (Letkol) Arm, Eusebio Hornai Rebelo. Ratusan warga itu berasal dari Desa Lel Uf dan Ban Afi, Kecamatan Nitib serta Desa Malelat, Kecamatan Pasabe, Distrik Oekusi.
Selain ratusan warga Timor Leste, hadir pula warga empat desa di Kecamatan Mutis, gabungan pasukan TNI dari Lantamal VII Kupang, Korem 161 Wirasakti Kupang, Lanud El Tari Kupang, Kodim 1618 TTU, Polres TTU, Sat Pol PP, petugas medis, dan ratusan siswa SD dan SMP di kecamatan itu.
Dandim 1618 TTU Letnan Kolonel (Letkol) Arm Eusebio Hornai Rebelo mengatakan, diundangnya warga Timor Leste sebagai upaya untuk menjalin hubungan keakraban antara warga dua negara yang masih ada ikatan keluarga. Selain itu, yang paling utama adalah sebagai upaya untuk meminimalisasi konflik warga dua negara ini.
Pada kesempatan yang sama Dandim juga memberikan pengarahan khusus kepada warga Timor Leste agar terus menjaga hubungan baik dengan warga Indonesia.
"Kita ini masih satu budaya namun berbeda negara sehingga saya minta agar kita selalu saling menghormati dan terus bangun komunikasi yang baik. Kalau ada acara adat di Timor Leste dan kami diundang, kami pasti akan datang. Sebaliknya kalau ada acara di Indonesia akan kami undang," jelas Rebelo yang juga adalah putra asli kelahiran Oekusi, Timor Leste.
Warga Timor Leste merasa senang dan bangga karena mendapat kehormatan untuk ikut berpartisipasi dalam kegiatan besar itu.
"Kami sangat senang dengan undangan dari Indonesia, khususnya Dandim sehingga hari ini kami datang. Kami juga bisa memanfaatkan momen ini untuk bertemu keluarga kami di Indonesia," kata Arminu Tefa dan Joao Nacimento, dua warga Timor Leste kepada Kompas.com seusai mengikuti upacara.
Pantauan Kompas.com, kegiatan TMMD sendiri dilakukan dengan membuka jalan baru sejauh 8 kilometer, membangun tiga unit posyandu, lima deker, dan jalan penyeberangan (cross way), serta rehab sebuah Kapela. Kegiatan itu menghabiskan anggaran total Rp 500 juta yang bersumber dari dana hibah pemerintah daerah TTU.




Sumber : KOMPAS

1 comment:

  1. TMMD hrs diterusan utk membantu masyarakat timor timur membangun jalan di tepi perbatasan, dg jalan ada akan memberikan kehidupan diwilayah tsb dan dpt memberikan strategis utk kegiatan prajurit yg bertugas sebagai pengamanan................

    ReplyDelete