Tuesday, June 4, 2013

KASAL Memperingati Pasukan-M Dalam Oprasi Lintas Laut-Jawa Melawan Belanda


Jembrana (MI) : Sebagai bentuk apresiasi yang tinggi untuk menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio, memimpin upacara peringatan keberhasilan Pasukan-M pimpinan Kapten Laut Markadi dalam Operasi Lintas Laut Jawa-Bali ketika melawan agresi tentara Belanda pada tahun 1946. Upacara yang berlangsung di lapangan Monumen Lintas Laut Jawa-Bali, Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Selasa (4/6).

Kasal dalam sambutannya saat memimpin upacara mengatakan, bahwa Operasi Lintas Laut Jawa-Bali yang terjadi pada 4 April 1946 merupakan operasi pendaratan sekaligus pertempuran laut pertama Tentara Keamanan Rakyat/Badan Keamanan Rakyat (TKR/BKR) pascakemerdekaan RI. Sebanyak 290 prajurit Pasukan-M dan pejuang rakyat pimpinan Kapten Laut Markadi menyeberang dari Banyuwangi menuju Pulau Bali menggunakan perahu-perahu tradisional dan melaksanakan pertempuran di laut dengan Angkatan Laut Belanda. Dalam pertempuran tersebut Pasukan-M berhasil menenggelamkan sebuah kapal perang Belanda.

Menurut Kasal, Pasukan-M beranggotakan pemuda pejuang yang tak kenal gentar maut, apapun dilakukan demi tercapainya misi perjuangan, sekalipun mengalami penderitaan yang teramat berat. Motto Pasukan-M adalah “Menang Tak Dibilang, Gugur Tak Dikenang”. Pertempuran telah berakhir, namun jiwa korps Pasukan-M masih tetap hidup dan terpelihara hingga saat ini. “Oleh sebab itu, untuk menghormati jasa para pejuang yang terlibat dalam pertempuran laut pertama Republik Indonesia tahun 1946-1947 di Jembrana Bali, telah dibangun Monumen Operasi Lintas Laut Jawa–Bali di tempat sekarang kita berada,” kata Kasal.

Pertempuran Laut Pertama Republik Indonesia Lintas Laut Jawa–Bali ini, merupakan operasi pendaratan pertama yang dilaksanakan oleh Tentara Keamanan Rakyat bersama dengan rakyat.  Dan pertempuran tersebut, telah memberikan dampak yang cukup besar dalam upaya mempertahankan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang pada saat itu baru saja merdeka.

Jiwa kebangsaan, semangat, dan sikap patriotisme, serta perlawanan bangsa Indonesia yang ditunjukkan oleh para pejuang, telah mengalihkan perhatian penjajah dari penekanan terhadap jantung pemerintah negara Republik Indonesia, sehingga mengakibatkan kendornya tekanan terhadap front pertempuran di Surabaya, dan memperlancar diplomasi pemerintah Republik Indonesia dengan negara-negara lain.

Pengerahan kekuatan armada semut pimpinan Kapten Laut Markadi, dari laut ke pantai yang dikuasai musuh, telah memberikan motivasi dan inspirasi dibentuknya Korps Marinir TNI Angkatan Laut. Pertempuran dengan semangat heroisme tersebut, telah mengorbankan putra-putra terbaik bangsa, terutama masyarakat di Bali. Perlawanan rakyat Bali yang penuh dengan pengorbanan jiwa dan raga, benar-benar mengakar di kalbu rakyat Indonesia, sehingga memberikan motivasi dan dorongan kepada kita semua, untuk tetap mempertahankan kedaulatan NKRI.

Dari kiprah perjuangan Pasukan-M dari tahun 1945-1949 dan perjuangannya bersama rakyat melawan kekuatan Belanda di tanah Bali menunjukan bahwa kebersamaan dalam perjuangan sudah terbentuk sejak republik ini berdiri.     Semangat pengorbanan dan kejuangan Pasukan-M dalam membela negara dan mempertahankan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) harus menjadi contoh dan teladan bagi seluruh bangsa Indonesia dan terus diwariskan kepada generasi penerus.

Di akhir sambutan, Kasal menjalaskan bahwa sebagai bangsa maritim yang besar, dan dengan wilayah laut indonesia yang luas, harus kita sadari bahwa berbagai kemungkinan ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari pihak-pihak tertentu, akan selalu datang untuk memanfaatkan laut demi kepentingannya. “Harus kita sadari pula bahwa lautan juga merupakan media pertahanan bagi Indonesia, oleh sebab itu, alangkah pentingnya Indonesia memiliki pertahanan laut yang kuat untuk mencegah pihak-pihak yang ingin mengganggu integritas dan keutuhan NKRI,” kata Kasal.

Pada upacara tersebut turut hadir ibu Onny Markadi (isteri dari tokoh pejuang Kapten Laut Markadi), para pejabat teras Angkatan Laut, Bupati Kabupaten Jembrana beserta jajarannya, Muspida Kabupaten Jembrana, Kasdam Kodam IX Udayana, tokoh masyarakat, para pejuang LVRI Kabupaten Jembrana, dan keluarga Pasukan-M, Laksdya (Purn) Gator Suwardi, dan Keluarga besar Kapten Laut Markadi.




Sumber : TNI AL

No comments:

Post a Comment