Tuesday, February 26, 2013

Marzuki Alie: Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista

 Marzuki Alie: Beban Hutang Luar Negeri Picu 'Seretnya' Pengadaan Alutsista

Jakarta (MI) : Ketua DPR Marzuki Alie mengakui akan segera memberikan penguatan industri alutsista (alat utama sistem pertahanan, red) dalam negeri. Kondisi itu itu tidak berlaku untuk alutsista yang tidak mampu diproduksi negeri.

"Pemerintah akan sangat selektif untuk menggunakan kredit ekspor dengan berbagai pertimbangan. Artinya tinggi beban utang luar negeri menjadi pertimbangan," kata Marzuki Alie usai bertemu dengan Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (25/02/2013).

Politisi Partai Demokrat itu juga mempertimbangkan tingkat tinggi beban utang luar untuk pengadaaan alutsista dalam negeri.

Selain itu, dalam pertemuan itu juga dibahas soal memperkuat TVRI dan RRI. Selama ini, menurut Marzuki, kedua lembaga pers milik negara itu dianggap kurang tepat waktu, akurat terhadap sajian-sajian berita yang menjadi produk kedua lembaga itu.


Sumber : Kabar cepat

2 comments:

  1. takut tekanan asing apa kok anggaran pertahanan dilemahkan, gak usah banyak alasan? ketua DPRnya marjuki sendiri....presidennya dari partainya marjuki sendiri.....utang luar negeri atas kesepakatan pemerintah dan DPR yg dipimpin marjuki......pertanyaannya kenapa masyarakat disuguhi dengan utang yg begitu banyaknya tp pertahanan lemah, siapa nanti yg akan melunasi utang, diserahkan era jokowi kah ???? padahal utang ataupun tidak mayoritas rakyat tak terpengaruh, paling tetep mkan nasi/ketela/jagung/sagu,umbi dll sprti biasa...rakyat benci hutang krn disisi lain DPR hidup foya2, banyak pelesiran, bnyak jd koruptor, utang buat apa jika cuma habis di birokrasi bukan di operasionalkan riil di lapangan....katanya buat gedung sekolah,kesehatan, pendidikan, tengok di NTT, kalimantan, papua, daerah perbatasan??? ane orang jawa tp ane benci jika pembangunan cuma ade di jawa.... ane jg benci TV nasional yg siarannya cm sekitar jawa dan tdk meliput potensi daerah

    ReplyDelete
  2. kritik buat TVRI....:TVRI menurut ane msh konvensional, tradisional, dan monoton, kualitas gambarnyapun kalah sama yg swasta seperti Trans, MNC dll......mngkn tim kreatifnya sudah uzur tdk ada regenerasi... tdk ada salahnya meniru Metro TV meskipun acaranya fokus kepada berita (yg seharusnya terlihat kaku,monoton ternyata tidak krn kreatif) tp kemasannya bagus, mereka punya visi dan misi menjaring penonton dari kalangan muda dg menyiapkan reporter berita yg profesional,menarik cerdas, cantik, tampan serta persuasif scra tdk lngsung penontonpun tertarik.... tdk ada salahnya jika TVRI berevolusi dg mengaca pd TV swasta diatas...biar tambah rating...!

    ReplyDelete