Surabaya (MI) : Komando
Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) mengerahkan tiga kapal perang
selain kekuatan unsur yang sudah ada sebelumnya dalam melaksanakan
pencarian Pesawat Asia Air QZ8501. Tiga kapal perang tersebut
diberangkatkan dari Dermaga Koarmatim Ujung Surabaya, Senin (29/12),
dini hari.
Tiga
Kapal Perang tersebut adalah KRI Bung Tomo-357, dan KRI Yos Sudarso-353,
keduanya merupakan Kapal Perang di bawah jajaran Satuan Kapal Eskorta
Koarmatim (satkorarmatim) dan KRI Pulau Rengat-711 dari Satuan Kapal
Ranjau Koarmatim (Satranarmatim).
KRI
Bung Tomo-357 merupakan kapal terbaru yang dimiliki TNI AL. Kapal perang
yang saat ini dikomandani Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, ST. tersebut
adalah kapal perang jenis Multi Role Ligt Frigate diresmikan
masuk jajaran TNI AL pada tanggal 4 Desember 2014. Selain dilengkapi
persenjataan yang canggih untuk keperluan perang udara, atas air maupun
bawah air, kapal ini juga dilengkapi dengan sistem penginderaan yang
sangat tajam. Untuk sensor bawah air kapal perang ini dilengkapi radar
berbasis sonar di lambung, Thales Underwater Systems TMS 4130C1, yang
mampu mendeteksi kapal selam maupun bangkai pesawat.
KRI Yos
Sudarso-353 tidak kalah canggih dari KRI Bung Tomo-359. Kapal perang
yang sukses melakukan misi penyelamatan penumpang kapal MV. Sinar Kudus
ke perairan Somalia beberapa tahun yang lalu tersebut merupakan kapal
perang Perusak Kawal Berpeluru Kendali. Selain dilengkapi radar navigasi
dan radar kontrol penembakan atau fire control, KRI Yos
Sudarso yang dikomandani Kolonel Laut (P) Sigit Santoso, juga dilengkapi
dengan Sonar PHS-32 yang mampu mendekteksi kehadiran kapal selam
sehingga dapat diandalkan dalam misi pencarian pesawat Air Asia QZ850
yang hilang kontak tersebut.
KRI
Pulau Rengat-711 adalah sebuah kapal perang jenis pemburu ranjau laut
yang masuk jajaran Satuan Kapal Ranjau Koarmatim (Satranarmatim).
Lambung kapal ini dibangun dari material khusus yang tidak menimbulkan
jejak magnetik, yakni mengadopsi jenis plastik yang diperkuat dengan
kaca (glass-reinforced plastic atau GRP). Untuk perangkat buru ranjaunya
menggunakan sistem sensor dan processing 1 unit Sonar DUBM, 1 Thales
underwater system TSM, side scan sonar, Sonar TSM 2022, 1 SAAB Bofors
Double Eagle Mk III Self Propelled Variable Depth Sonar, dan 1 Consilium
Selesmar Type T-250/10CM003 Radar.
Selain kemampuan sonar KRI Pulau
rengat juga memiliki PAV (Poisson Auto Propulsion), sejenis
kapal selam selam tanpa awak yang sanggup mendeteksi keberadaan pesawat
di laut dalam. kapal selam ini mempunyai jangkauan satu kilometer dengan
kemampuan penetrasi hingga kedalaman 500 meter. Kecanggihan sensor
bawah air inilah yang diharapkan mampu mendulang sukses dalam misi
pencarian pesawat Air Asia dengan nomor penerbagan QZ8501 tersebut. Saat
ini KRI Pulau Rengat-711 dikomandani Mayor Laut (P) Cecep Hidayat.
Selain prajurit sebagai ABK kapal, di tiga Kapal Perang Koarmatim tersebut, juga onboard Tim
Medis yang terdiri dari dokter dan paramedis serta obat dan peralatan
pendukung lainnya, penyelam TNI AL dari Dislambair Koarmatim dan tim
dari Satkopaska Koaramtim.
Kepala
Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos, dalam
wawancaranya dengan para wartawan mengatakan, bahwa sampai saat ini TNI
AL telah mengerahkan 8 KRI, 2 KAL, 2 pesawat udara CN 235 dan 2 Helly.
Selain itu Koarmatim juga menyiagakan satu Kapal Rumah Sakit dan dua
Frigate yang sewaktu-waktu siap diberangkatkan. Lebih lanjut Kasarmatim
mengatakan, bahwa dalam pencarian ini TNI AL berada di bawah kendali
Basarnas. Titik pencarian yang disisir unsur-unsur TNI AL mengacu pada
area yang telah disampaikan Basarnas, namun demikian sambil jalan di
cari titik-titik kemungkinan yang lain.
Sumber : Koarmatim
No comments:
Post a Comment