Friday, November 14, 2014

Panglima TNI: Menhan Ingin TNI Masuk 10 Besar Kekuatan Dunia


Jakarta (MI) : Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memberikan pengarahan kepada 311 Perwira Tinggi se-Jakarta di Mabes TNI. Kepada para Pati, Ryamizard mengaku memiliki obsesi menjadikan TNI masuk sebagai 10 besar kekuatan militer di dunia.

"Beberapa hal telah disampaikan Menhan. Pemerintahan yang baru telah memberi semangat yang kuat untuk melanjutkan pembangunan kekuatan militer atau TNI. Kalau sekarang kekuatan TNI kita itu 19 terbesar di dunia, atau 9 di Asia Pasifik. Tadi Menhan kita punya obsesi yang luar biasa," ungkap Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang mendampingi Ryamizard usai pengarahan.

Pengarahan kepada para Pati dilakukan di Gedung Gatot Soebroto, Mabes TNI Cilangkap, Jaktim, Kamis (13/11/2014). Hadir selain Moeldoko sejumlah petinggi TNI lainnya seperti KSAD Jenderal Gator Nurmantyo, KSAL Laksamana Marsetio, KSAU Marsekal Ida Bagus utu Dunia, dan Danjen Kopassus Mayjen Doni Monardo.

Moeldoko menyampaikan, dalam pengarahannya Ryamizard mengatakan ingin membangun Indonesia menjadi negara yang besar termasuk mencapai Minimum Essential Force hingga 2019 nanti. TNI sendiri pun berharap Menhan memiliki perkiraan atau gambaran agar TNI bisa menjadi kekuatan militer 10 terbesar di dunia.

"Kita semua berharap Menhan akan membuat proyeksi agar menjadikan TNI kekuatan militer 10 besar dunia. Apakah itu bisa, saya kira kita harus optimis. Itu adalah sebuah obsesi Menhan yang baru," kata Moeldoko.

Panglima mengatakan dalam mencapai target itu diperlukan langkah-langkah yang realistis. Pemerintah perlu memperhitungkan kuantitas dan kualitas dari kekuatan militer nasional mulai dari kualitas dan kuantitas personil hingga alutsista.

"Kita tetap harus perhitungkan. Secara itung-itungan, kita lihat kuantitas. Itu jumlah personilnya, kualitas persenjataan, high tech-nya, pengalaman kemiliterannya, harus dihitung. MEF kan sudah mencapai 38 persen, 2019 diharapkan bisa 70 persen," tutup mantan Pangdam Siliwangi itu.


















Sumber : Detik

No comments:

Post a Comment