Jakarta (MI) : TNI Angkatan
Darat menyambut kedatangan 12 helikopter ringan dari Airbus. Dijadwalkan
TNI AD akan menerima enam heli bermesin tunggal dan enam heli bermesin
ganda dengan kemampuan canggih dalam misi penyerbuan hingga 2016 nanti.
Ke-12 helikopter rotorcraft dari seri Ecureuil/Fennec tersebut akan membentuk skuadron serang ringan TNI AD. Berdasarkan kesepakatan industri strategis antara Airbus Helicopters dengan PT Dirgantara Indonesia, peralatan misi untuk armada tersebut termasuk senapan mesin dan peluncur roket, akan dipasang oleh PT Dirgantara Indonesia di pabriknya di Bandung.
"Helikopter ini sejalan dengan komitmen kami dalam mengembangkan sistem pertahanan secara lokal guna meningkatkan kemampuan pertahanan negara," kata Presiden PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Kamis 6 November 2014.
Fennec versi militer dari seri helikopter Airbus Ecureuil telah dikenal banyak menjalankan misi tempur, dukungan udara, pelacakan, pengawalan dan pelatihan di seluruh dunia, termasuk Asia. Helikopter tipe mesin tunggal dan ganda yang memiliki kemampuan adaptasi ini, menggabungkan kemampuan serang ringan yang dahsyat dengan rangka badan dan solusi sistem misi yang hemat biaya.
"Keputusan Indonesia untuk meggunakan Fennec menunjukkan kesesuaian seri ini bagi pengoperasian di berbagai kondisi. Fennec memiliki kemampuan manuver yang tinggi dengan platform yang lincah, serta sulit dideteksi," kata Philippe Monteux, Head of Region Airbus Helicopters untuk Asia Tenggara dan Pasifik.
Pembelian Fennec oleh TNI Angkatan Darat ini dilakukan menyusul pembelian enam buah helikopter EC725 oleh TNI Angkatan Udara pada tahun 2012. Di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Royal Thai Army juga memesan delapan buah Fennec untuk misi pengintaian pada tahun 2011.
PT Dirgantara Indonesia telah menjalin kemitraan dengan Airbus Helicopters selama hampir 40 tahun. Airbus Helicopters adalah kontraktor utama bagi pemerintah Indonesia dalam menyediakan layanan lengkap, mulai dari penjualan, kustomisasi dan penyelesaian, hingga pengiriman dan layanan purna jual untuk semua produk rotorcraft Airbus Helicopters.
"PT DI juga merupakan bagian dari rantai pasok Airbus Helicopters, yang memroduksi tail boom dan merakit rangka badan untuk helikopter seri EC225 dan EC725 untuk pasar global," kata Budi.
Sekedar diketahui, Airbus Helicopters sebelumnya bernama Eurocopter, merupakan salah satu divisi Airbus Group, pelopor global dalam layanan kedirgantaraan dan pertahanan. Airbus Helicopters adalah produsen helikopter nomor satu di dunia yang mempekerjakan lebih dari 23.000 orang di seluruh dunia. Dengan pangsa pasar 46 persen di sektor publik dan parapublik (sektor yang sebagian dikuasai negara), terdapat sekitar 12.000 helikopter yang dioperasikan oleh lebih dari 3.000 pelanggan di sekitar 150 negara.
Kehadiran Airbus Helicopters di pasar global ditandai dengan pusat layanan pelanggan di 21 negara, dan jaringan pusat layanan, fasilitas pelatihan, distributor dan agen bersertifikat di seluruh dunia. Airbus Helicopters memiliki variasi helikopter sipil dan militer terlengkap di dunia. Sepertiga armada sipil dan parapublik di seluruh dunia menggunakan produk Airbus Helicopters. Prioritas utama perusahaan adalah memastikan keamanan pesawat demi ribuan orang yang terbang lebih dari 3 juta jam per tahun.
Ke-12 helikopter rotorcraft dari seri Ecureuil/Fennec tersebut akan membentuk skuadron serang ringan TNI AD. Berdasarkan kesepakatan industri strategis antara Airbus Helicopters dengan PT Dirgantara Indonesia, peralatan misi untuk armada tersebut termasuk senapan mesin dan peluncur roket, akan dipasang oleh PT Dirgantara Indonesia di pabriknya di Bandung.
"Helikopter ini sejalan dengan komitmen kami dalam mengembangkan sistem pertahanan secara lokal guna meningkatkan kemampuan pertahanan negara," kata Presiden PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso, Kamis 6 November 2014.
Fennec versi militer dari seri helikopter Airbus Ecureuil telah dikenal banyak menjalankan misi tempur, dukungan udara, pelacakan, pengawalan dan pelatihan di seluruh dunia, termasuk Asia. Helikopter tipe mesin tunggal dan ganda yang memiliki kemampuan adaptasi ini, menggabungkan kemampuan serang ringan yang dahsyat dengan rangka badan dan solusi sistem misi yang hemat biaya.
"Keputusan Indonesia untuk meggunakan Fennec menunjukkan kesesuaian seri ini bagi pengoperasian di berbagai kondisi. Fennec memiliki kemampuan manuver yang tinggi dengan platform yang lincah, serta sulit dideteksi," kata Philippe Monteux, Head of Region Airbus Helicopters untuk Asia Tenggara dan Pasifik.
Pembelian Fennec oleh TNI Angkatan Darat ini dilakukan menyusul pembelian enam buah helikopter EC725 oleh TNI Angkatan Udara pada tahun 2012. Di kawasan Asia Tenggara dan Pasifik, Royal Thai Army juga memesan delapan buah Fennec untuk misi pengintaian pada tahun 2011.
PT Dirgantara Indonesia telah menjalin kemitraan dengan Airbus Helicopters selama hampir 40 tahun. Airbus Helicopters adalah kontraktor utama bagi pemerintah Indonesia dalam menyediakan layanan lengkap, mulai dari penjualan, kustomisasi dan penyelesaian, hingga pengiriman dan layanan purna jual untuk semua produk rotorcraft Airbus Helicopters.
"PT DI juga merupakan bagian dari rantai pasok Airbus Helicopters, yang memroduksi tail boom dan merakit rangka badan untuk helikopter seri EC225 dan EC725 untuk pasar global," kata Budi.
Sekedar diketahui, Airbus Helicopters sebelumnya bernama Eurocopter, merupakan salah satu divisi Airbus Group, pelopor global dalam layanan kedirgantaraan dan pertahanan. Airbus Helicopters adalah produsen helikopter nomor satu di dunia yang mempekerjakan lebih dari 23.000 orang di seluruh dunia. Dengan pangsa pasar 46 persen di sektor publik dan parapublik (sektor yang sebagian dikuasai negara), terdapat sekitar 12.000 helikopter yang dioperasikan oleh lebih dari 3.000 pelanggan di sekitar 150 negara.
Kehadiran Airbus Helicopters di pasar global ditandai dengan pusat layanan pelanggan di 21 negara, dan jaringan pusat layanan, fasilitas pelatihan, distributor dan agen bersertifikat di seluruh dunia. Airbus Helicopters memiliki variasi helikopter sipil dan militer terlengkap di dunia. Sepertiga armada sipil dan parapublik di seluruh dunia menggunakan produk Airbus Helicopters. Prioritas utama perusahaan adalah memastikan keamanan pesawat demi ribuan orang yang terbang lebih dari 3 juta jam per tahun.
Sumber : VIVAnews
No comments:
Post a Comment