Wednesday, September 10, 2014

Paspampres Sebagai Miniatur Kebhinekaan Indonesia, Sadrak : “Semua adalah warga negara Indonesia”

http://paspampres.mil.id/assets/image/Prajurit_putra_daerah_01.jpg

Jakarta (MI) : Selain sebagai satuan elit yang begitu dikenal di kancah dunia Internasional, Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) juga berupaya memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia. Karena itu, Paspampres selalu berupaya merekrut prajurit terbaik dari satuan jajaran TNI di seluruh pelosok tanah air sebagai anggotanya. Paspampres menyadari bahwa pelaksanaan tugasnya bukan semata demi mencapai tujuan pengamanan VVIP, melainkan juga sebagai representasi cerminan karakter bangsa Indonesia sebagai negara yang besar, berbudaya dan tangguh.

Dalam rekruitmen, Paspampres tidak pernah memandang latar belakang suku dan budaya, namun didasarkan pada kualitas individu. Untuk itu, setiap prajurit TNI baik pria maupun wanita memiliki peluang sama untuk bisa bergabung dan mengabdi di Paspampres. Keragaman latar belakang suku dan budaya  yang dimiliki anggota Paspampres  menjadi sebuah inspirasi berharga, seperti halnya kisah inspiratif Prada Sadrak Mansai.

Prada Sadrak Mansai merupakan putra daerah Papua. Ia berasal Desa Wadapi, Pulau Yapen, Papua. Putra Papua yang satu ini harus rela menempuh waktu perjalanan sekitar lima hari lima belas jam untuk bisa menginjakan kakinya di Ibu Kota Jakarta, tempat dimana Ia bertugas sekarang. Desa kelahiran Sadrak jauh dari suasana germelap Ibu Kota. Sadrak sendiri mengakui, kehidupan masyarakat di kampungnya masih sangat tradisional. Terbatasnya akses transportasi dan jarak tempuh menjadi sebab utama.

Namun demikian, Sadrak pantang berputus asa. Semangatnya terus berkobar untuk menjadi pemuda yang lebih berguna bagi bangsa dan negaranya. Semangatnya semakin tersulut ketika menyaksikan tetangganya yang terlebih dahulu menjadi prajurit TNI pulang kampung berseragam loreng lengkap dengan atributnya. Ia juga kagum melihat semangat dan kekompakan anggota TNI yang saat itu bertugas tak jauh dari desanya. Motivasi ini terus mendorong Sadrak untuk terus berjuang agar menjadi prajurit TNI. Seperti gayung bersambut, cita-cita Sadrak pun tercapai. Berbekal kesungguhan dalam melaksanakan tugas telah mengantarnya terpilih menjadi anggota Paspampres.

Pada awalnya Sadrak merasa takut, kikuk dan canggung, apalagi ketika menjalankan tugasnya mengharuskan dirinya berdekatan dengan Kepala Negara. Namun seiring berjalannya waktu, Ia mulai terbiasa dengan dinamika penugasan di lingkungan Paspampres. Baginya, bisa terpilih menjadi anggota Paspampres adalah sesuatu yang luar biasa, terlebih lagi dapat berdekatan dengan Presiden. Hal ini merupakan anugerah baginya.

Sampai kapanpun Sadrak bertekad untuk terus melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Itu semua sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan yang telah melimpahkan anugerah luar biasa kepadanya. “Bersyukur pada Tuhan, berterimakasih pada orang tua, berterima kasih kepada pimpinan Paspampres atas apa yang dipercayakan kepada Saya. Saya akan terus berusaha memberikan yang terbaik untuk Paspampres, bangsa dan negara”, ujar Prada Sadrak.

Sadrak tidak ingin hanya dirinya yang merasakan kebahagiaan dan kebanggaan. Ia berharap dapat menginspirasi putra-putri daerah lainnnya untuk bisa merasakan kebahagiaan dan kebanggaan seperti apa yang Ia alami. “Selalu berdoa, belajar serta bekerja keras demi meraih prestasi dan cita-cita. Jangan berkecil hati. Tidak ada perbedaan diantara kita. Semua adalah warga negara Indonesia”, imbuh Sadrak dengan penuh semangat.









Sumber : Paspampres

No comments:

Post a Comment