Jakarta (MI) : Kekuatan pertahanan Indonesia sudah setara dengan kekuatan
negara-negara Eropa setelah tahun ini alat utama sistem persenjataan
(Alutsista) bertambah.
“Ukurannya varian teknologi alutsista yang dimiliki Indonesia dapat mengimbangi alutsista negara-negara Eropa,” kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin, kepada Rakyat Merdeka di rumah dinas Wamenhan, Jakarta, Rabu malam, (16/7).
Menurut bekas Pangdam Jaya itu, memiliki banyak senjata, tapi kalau teknologinya lama, tentu percuma.
“Tapi senjata kita ini varian teknologinya sudah sama dengan negara-negara Eropa, apakah alutsista laut, udara, dan darat. Jadi kekuatan pertahanan kita setara dengan negara-negara Eropa,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Bagaimana perkembangan pembelian alutsista?
Belum lama ini kami ke Prancis untuk penyerahan secara simbolis meriam Caesar 155 MM tahap pertama. Meriam (yang canggih dengan daya tembak 39 km) ini dibuat PT Nexter, sebuah perusahaan persenjataan di Roanne, Prancis.
Empat unit sudah siap dikapalkan, akan tiba di Indonesia sebelum HUT TNI 5 Oktober 2014.
Setelah itu, 15 unit akan dikirimkan ke Indonesia Maret 2015. Sisanya akan dikirim September 2015.
Kenapa pengiriman tahap pertama datang di akhir 2014?
Karena ini merupakan Rencana Strategis (Renstra) dari tahun 2010 sampai 2014. Direncanakan memang seperti itu. Ini sesuai arahan Presiden SBY yang memimpin modernisasi alutsista TNI dari 2004-2014.
Selama 2010-2014 sudah berapa banyak alutsista yang dibeli?
Beberapa di antaranya dibeli dari luar negeri, seperti 16 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia, 180 tank kelas berat Leopard dan Marder dari Jerman, 37 unit meriam 155 MM Howitzer dari Prancis, 38 unit rudal MLRS dari Brasil, 3 unit kapal selam dari Korsel, dan 8 unit helikopter serang Apache dari Amerika Serikat.
Apa semuanya sudah rampung?
Semuanya ditargetkan akan selesai sehari sebelum hari TNI, 5 Oktober 2014.
Apakah pengiriman instruktur merupakan salah satu program dari Indonesia?
Itu memang bagian dari kontrak pembelian. Setiap negara berhak mendapatkan pelatihan kepada para penerbang dan tekhnisi untuk perawatan. Tidak hanya untuk penerbang F16 saja. Akan tetapi untuk kendaraan tempur lainnya.
Apa saja alutsista yang diproduksi di dalam negeri?
Ada beberapa, seperti kapal angkut Leopard, 23 unit tank retrofit AMX-13 , 3 unit pesawat CN-235 MPA, dan 5 panser BTR-4. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju maka memerlukan komponen-komponen pendukung seperti politik bermartabat, ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, dan kemampuan pertahanan yang bisa melindungi kedaulatan nasional. Artinya, kekuatan ekonomi perlu diimbangi dengan kekuatan pertahanan.
Renstra bidang pertahanan dalam pemerintahan mendatang, bagaimana?
Pemerintah dapat melanjutkan Renstra 2015-2019 agar program pertahanan terus berjalan, mengingat teknologi militer sifatnya dinamis. Tantangan yang bakal dihadapi ke depan adalah pembangunan infrastruktur pertahanan dalam negeri yang sejauh ini belum memadai.
“Ukurannya varian teknologi alutsista yang dimiliki Indonesia dapat mengimbangi alutsista negara-negara Eropa,” kata Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin, kepada Rakyat Merdeka di rumah dinas Wamenhan, Jakarta, Rabu malam, (16/7).
Menurut bekas Pangdam Jaya itu, memiliki banyak senjata, tapi kalau teknologinya lama, tentu percuma.
“Tapi senjata kita ini varian teknologinya sudah sama dengan negara-negara Eropa, apakah alutsista laut, udara, dan darat. Jadi kekuatan pertahanan kita setara dengan negara-negara Eropa,’’ paparnya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Bagaimana perkembangan pembelian alutsista?
Belum lama ini kami ke Prancis untuk penyerahan secara simbolis meriam Caesar 155 MM tahap pertama. Meriam (yang canggih dengan daya tembak 39 km) ini dibuat PT Nexter, sebuah perusahaan persenjataan di Roanne, Prancis.
Empat unit sudah siap dikapalkan, akan tiba di Indonesia sebelum HUT TNI 5 Oktober 2014.
Setelah itu, 15 unit akan dikirimkan ke Indonesia Maret 2015. Sisanya akan dikirim September 2015.
Kenapa pengiriman tahap pertama datang di akhir 2014?
Karena ini merupakan Rencana Strategis (Renstra) dari tahun 2010 sampai 2014. Direncanakan memang seperti itu. Ini sesuai arahan Presiden SBY yang memimpin modernisasi alutsista TNI dari 2004-2014.
Selama 2010-2014 sudah berapa banyak alutsista yang dibeli?
Beberapa di antaranya dibeli dari luar negeri, seperti 16 pesawat tempur Sukhoi dari Rusia, 180 tank kelas berat Leopard dan Marder dari Jerman, 37 unit meriam 155 MM Howitzer dari Prancis, 38 unit rudal MLRS dari Brasil, 3 unit kapal selam dari Korsel, dan 8 unit helikopter serang Apache dari Amerika Serikat.
Apa semuanya sudah rampung?
Semuanya ditargetkan akan selesai sehari sebelum hari TNI, 5 Oktober 2014.
Apakah pengiriman instruktur merupakan salah satu program dari Indonesia?
Itu memang bagian dari kontrak pembelian. Setiap negara berhak mendapatkan pelatihan kepada para penerbang dan tekhnisi untuk perawatan. Tidak hanya untuk penerbang F16 saja. Akan tetapi untuk kendaraan tempur lainnya.
Apa saja alutsista yang diproduksi di dalam negeri?
Ada beberapa, seperti kapal angkut Leopard, 23 unit tank retrofit AMX-13 , 3 unit pesawat CN-235 MPA, dan 5 panser BTR-4. Untuk mewujudkan Indonesia sebagai negara maju maka memerlukan komponen-komponen pendukung seperti politik bermartabat, ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, dan kemampuan pertahanan yang bisa melindungi kedaulatan nasional. Artinya, kekuatan ekonomi perlu diimbangi dengan kekuatan pertahanan.
Renstra bidang pertahanan dalam pemerintahan mendatang, bagaimana?
Pemerintah dapat melanjutkan Renstra 2015-2019 agar program pertahanan terus berjalan, mengingat teknologi militer sifatnya dinamis. Tantangan yang bakal dihadapi ke depan adalah pembangunan infrastruktur pertahanan dalam negeri yang sejauh ini belum memadai.
Sumber : Rmol
BRAVO TNI
ReplyDelete