Jakarta (MI) : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memberhentikan
Kepala Staf TNI AD Jenderal Budiman. Penggantian ini dilakukan hanya
satu hari jelang pengumuman hasil pilpres. Banyak yang menduga
pencopotan terkait pilpres.
Apalagi SBY sempat curhat ada yang menarik jenderal untuk mendukung salah satu pilpres. SBY mengaku tersinggung disebut sebagai kapal karam yang segera lengser dari kekuasaannya.
Istana membantah isu yang beredar. Menurut mereka, tak ada muatan politik dalam pergantian Budiman.
"Ini tidak ada kaitan dengan pilpres karena pergantian ini lebih sebagai proses regenerasi dalam pimpinan TNI," kata juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada wartawan, Senin (22/7).
Julian mengaku pergantian Kasad dilakukan karena Budiman akan pensiun bulan September. Tentu ada proses dari mulai usulan pemberhentian hingga pemilihan Kasad baru.
Berikut kisah seputar pergantian orang nomor satu di TNI AD ini :
Apalagi SBY sempat curhat ada yang menarik jenderal untuk mendukung salah satu pilpres. SBY mengaku tersinggung disebut sebagai kapal karam yang segera lengser dari kekuasaannya.
Istana membantah isu yang beredar. Menurut mereka, tak ada muatan politik dalam pergantian Budiman.
"Ini tidak ada kaitan dengan pilpres karena pergantian ini lebih sebagai proses regenerasi dalam pimpinan TNI," kata juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha kepada wartawan, Senin (22/7).
Julian mengaku pergantian Kasad dilakukan karena Budiman akan pensiun bulan September. Tentu ada proses dari mulai usulan pemberhentian hingga pemilihan Kasad baru.
Berikut kisah seputar pergantian orang nomor satu di TNI AD ini :
1.
Tak pernah bicara kapal karam
Kepala Staf TNI Angkatan Darat (Kasad) Jenderal
Budiman membantah bila dirinya pernah mengatakan pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono ibarat kapal karam sehingga patut ditinggalkan.
"Tidak pernah sama sekali (membuat pernyataan SBY kapal karam)," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin (22/7).
Menurutnya hal tidak kesatria seperti itu tak mungkin dilakukannya. Budiman pun menepis berbagai isu terkait dengan pemberhentian dirinya yang dilakukan menjelang penetapan hasil rekapitulasi KPU , salah satunya menyebut pemerintahan SBY ibarat kapal karam. Pernyataan tersebut sempat membuat SBY menjadi berang.
Menurut dia, dalam pergantian dirinya, tidak ada masalah yang menjadi latar belakang. Semua berjalan sesuai dengan prosedur, yakni dilakukan menjelang masa pensiun.
"Nggak ada masalah, itu saja. Nggak usah saya jelaskan," ucap Budiman.
"Tidak pernah sama sekali (membuat pernyataan SBY kapal karam)," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin (22/7).
Menurutnya hal tidak kesatria seperti itu tak mungkin dilakukannya. Budiman pun menepis berbagai isu terkait dengan pemberhentian dirinya yang dilakukan menjelang penetapan hasil rekapitulasi KPU , salah satunya menyebut pemerintahan SBY ibarat kapal karam. Pernyataan tersebut sempat membuat SBY menjadi berang.
Menurut dia, dalam pergantian dirinya, tidak ada masalah yang menjadi latar belakang. Semua berjalan sesuai dengan prosedur, yakni dilakukan menjelang masa pensiun.
"Nggak ada masalah, itu saja. Nggak usah saya jelaskan," ucap Budiman.
2.
Legowo terima perintah SBY
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyatakan tak ada yang istimewa saat
Budiman dicopot satu hari sebelum rekapitulasi KPU. Dia menegaskan semua
hari adalah baik bagi TNI. Agenda politik tidak akan mempengaruhi
internal tubuh TNI.
"Semua hari bagi kami baik tidak ada yang jelek. Bagi TNI sesuatu yang berbeda satu kegiatan politik dan satu kegiatan militer," kata Jenderal Moeldoko di Mabes AD, Jl Veteran Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Menurutnya pencopotan jabatan di TNI lebih cepat sudah biasa. Pencopotan Kasad Jenderal Budiman dipandang suatu hal yang biasa
Jenderal Budiman membantah ada alasan politik atas pencopotannya dari Kasad. Budiman pun enggan menanggapi lebih dalam isu itu.
"Enggak ada masalah itu, enggak usah saya jelaskan itu, kalian lebih tahu, intinya tidak ada masalah. Yang penting sekarang dalam waktu terbatas saya harus menjaga keamanan pelaksanaan pilpres yang terbaik, itu saja," kata Jenderal Budiman di Mabes AD.
"Semua hari bagi kami baik tidak ada yang jelek. Bagi TNI sesuatu yang berbeda satu kegiatan politik dan satu kegiatan militer," kata Jenderal Moeldoko di Mabes AD, Jl Veteran Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Menurutnya pencopotan jabatan di TNI lebih cepat sudah biasa. Pencopotan Kasad Jenderal Budiman dipandang suatu hal yang biasa
Jenderal Budiman membantah ada alasan politik atas pencopotannya dari Kasad. Budiman pun enggan menanggapi lebih dalam isu itu.
"Enggak ada masalah itu, enggak usah saya jelaskan itu, kalian lebih tahu, intinya tidak ada masalah. Yang penting sekarang dalam waktu terbatas saya harus menjaga keamanan pelaksanaan pilpres yang terbaik, itu saja," kata Jenderal Budiman di Mabes AD.
3.
Pesan anak buah bela rakyat
Jenderal Budiman siap diganti. Dia pun berpesan pada anak buahnya untuk selalu membela kepentingan rakyat.
Menurutnya, siapapun penggantinya nanti akan tetap mengabdi kepada rakyat Indonesia.
Dia berpesan TNI harus sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat.
"Saya yakin bahwa TNI AD adalah prajurit yang berasal dari rakyat, dan untuk rakyat. Oleh sebab itu jangan sakiti rakyat," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin (22/7).
Menurutnya, siapapun penggantinya nanti akan tetap mengabdi kepada rakyat Indonesia.
Dia berpesan TNI harus sepenuhnya berpihak pada kepentingan rakyat.
"Saya yakin bahwa TNI AD adalah prajurit yang berasal dari rakyat, dan untuk rakyat. Oleh sebab itu jangan sakiti rakyat," kata Jenderal Budiman di Jakarta, Senin (22/7).
4.
Mau jadi pengawas sekolah
Setelah pensiun, Jenderal Budiman pun membantah dirinya ditawari menjadi
Menteri Pertahanan. Dia memilih untuk mengurus sekolahan yang
dimilikinya.
"Tidak usah berandai-andai, kita kerja saja apa yang bisa dilakukan. Saya kebetulan ada SD dan TK, saya ingin menjadi pengawas sekolah bukan kepala sekolah," kata Jenderal Budiman di Mabesad, Jl. Veteran Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Selain itu, dia juga menegaskan akan tetap menyibukkan diri setelah tak menjabat lagi.
"Saya adalah orang sibuk, yang akan tetap mencari kesibukan. Saya bukan orang yang akan kehabisan inspirasi," pungkas dia.
"Tidak usah berandai-andai, kita kerja saja apa yang bisa dilakukan. Saya kebetulan ada SD dan TK, saya ingin menjadi pengawas sekolah bukan kepala sekolah," kata Jenderal Budiman di Mabesad, Jl. Veteran Jakarta Pusat, Selasa (22/7).
Selain itu, dia juga menegaskan akan tetap menyibukkan diri setelah tak menjabat lagi.
"Saya adalah orang sibuk, yang akan tetap mencari kesibukan. Saya bukan orang yang akan kehabisan inspirasi," pungkas dia.
5.
SBY pilih Letjen Gatot sebagai Kasad baru
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memilih Panglima Kostrad Letjen
TNI Gatot Nurmantyo sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Darat. Gatot akan
menggantikan Jenderal Budiman yang diberhentikan oleh SBY.
"Iya, Pak Gatot penggantinya," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (22/7).
Namun belum diketahui kapan serah terima jabatan akan digelar untuk posisi nomor satu di tubuh angkatan darat ini.
Letjen Gatot Nurmantyo lulusan Akademi Militer 1982. Dia dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad.
Berikut beberapa posisi yang pernah dipegang Gatot:
Danrindam Jaya
Danrem 061/Suryakencana (2006-2007)
Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008)
Dirlat Kodiklatad (2008-2009)
Gubernur Akmil (2009-2010)
Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)
Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013)
Pangkostrad (2013-sekarang).
"Iya, Pak Gatot penggantinya," kata Kapuspen TNI Mayjen Fuad Basya saat dikonfirmasi merdeka.com, Selasa (22/7).
Namun belum diketahui kapan serah terima jabatan akan digelar untuk posisi nomor satu di tubuh angkatan darat ini.
Letjen Gatot Nurmantyo lulusan Akademi Militer 1982. Dia dibesarkan di tubuh pasukan baret hijau Kostrad.
Berikut beberapa posisi yang pernah dipegang Gatot:
Danrindam Jaya
Danrem 061/Suryakencana (2006-2007)
Kasdivif 2/Kostrad (2007-2008)
Dirlat Kodiklatad (2008-2009)
Gubernur Akmil (2009-2010)
Pangdam V/Brawijaya (2010-2011)
Komandan Kodiklat TNI AD (2011-2013)
Pangkostrad (2013-sekarang).
No comments:
Post a Comment