Thursday, July 24, 2014

Foto : Perjalanan pesawat F-16 C/D TNI AU ke Tanah Air

http://img.lensaindonesia.com/uploads/1/2014/07/take-off-dari-pangkalan-eilson-alaska-600x450.jpg


Guam (MI) : Tiga pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU dengan call sign “Viper Flight,” dari Eielson AFB (Air Force Base) Alaska berhasil mendarat dengan selamat di Andersen AFB Guam.
Pesawat tinggal landas dari Eielson AFB pada Selasa (22/07/2014) pukul 11.14 waktu Alaska atau Selasa (22/07/2014) pukul 02.00 WIB dan mendarat di Guam pada pukul 15.00 waktu Guam atau Rabu (23/07/2014) pukul 12.00 WIB.
http://img.lensaindonesia.com/uploads/1/2014/07/letkol-firman-dan-mayor-anjar-saat-akan-take-off-dari-alaska-600x449.jpg 

http://img.lensaindonesia.com/uploads/1/2014/07/diatas-pasifik-600x448.jpg 

Pesawat leader adalah sebuah F-16 C dengan nomer TS 1625 yang diterbangkan Col. Howard Purcel, pesawat kedua adalah sebuah pesawat F-16 D dengan nomer TS 1620 yang diawaki Maj Collin Coatney / Ltk.Firman Dwi Cahyono dan pesawat terakhir juga sebuah F-16 D dengan nomer TS 1623 yang diawaki Ltc. Erick Houston/ May.Anjar Legowo.

Pagi ini, Tiga pesawat F-16 C/D TNI AU mendarat di Indonesia - Terbang dari Guam - Pesawat F-16 C/D 52ID TNI AU air refueling di atas samudra pasifik 
 Viper Flight telah menempuh perjalanan dari Eielson AFB Alaska menuju Andersen AFB Guam selama 9 jam 46 menit, dengan dikawal pesawat tanker KC-10 dari Travis AFB.


 



Ketiga pesawat direncanakan akan mendarat pada pukul 11.16 WIB di Lanud Iswahjudi, Madiun, Kamis (24/07/2014), dan akan diterima oleh Kepala Staf Angkatan Udara dan pejabat teras TNI AU dan Kemhan untuk selanjutnya akan langsung diparkir di hangar Skadron Udara 3 “The Dragon Nest” untuk inspeksi.

Setelah libur Idul Fitri, maka enam instruktur penerbang F-16 akan mulai melanjutkan latihan terbang konversi F-16 C/D nya di Lanud Iswahyudi, Madiun mulai bulan Agustus 2014 dibawah supervisi empat instruktur penerbang dari US Air Force Mobile Training Team.


Rencananya, pesawat-pesawat ini akan menjalani modifikasi pemasangan peralatan drag chute karena konfigurasi awal pesawat F16C/D-52ID tidak dilengkapi dengan drag chute (rem payung) yang dilakukan tehnisi TNI AU dibantu personil Lockheed Martin pada kuartal pertama 2015.










No comments:

Post a Comment