Darwin (MI) : Menteri Luar Negeri Australia, Julie Bishop, melontarkan komentar pedas terhadap Indonesia.
Hal ini untuk menanggapi tuntutan Indonesia agar diberikan penjelasan
mengenai laporan adanya pembayaran kru kapal pencari suaka agar
bersedia kembali membawa imigran ilegal itu ke perairan Indonesia.
Menurut Bishop, justru Indonesia sendiri yang kecolongan dengan tak
menerapkan pengawasan ketat terhadap area perbatasan. Sehingga, para
pencari suaka bisa terus lolos dan berlayar menuju ke Negeri Kanguru dan
Selandia Baru.
Harian The Australian, Senin, 15 Juni 2015, melansir ini
merupakan komentar pertama Bishop, setelah pada pekan lalu, Perdana
Menteri Tony Abbott menolak untuk membantah bahwa laporan tersebut tidak
benar.
Dalam pengakuan kapten dan kru kapal pembawa imigran ilegal itu ke
Kepolisian Rote, masing-masing dari mereka dibayar AUD$5.000 atau setara
Rp51 juta.
Pembayaran dilakukan dengan uang tunai dalam pecahan uang AUD$100.
Bishop pun mengatakan siap menanti hasil penyelidikan yang dilakukan
oleh Indonesia terkait laporan penerimaan uang oleh kru kapal pencari
suaka. Saat ini, kapten dan kru kapal telah ditahan oleh Polisi Rote
untuk dimintai keterangan.
"Cara paling baik bagi Indonesia menyikapi kekhawatiran Operasi
Kedaulatan Perbatasan yaitu Indonesia melakukan operasi perbatasannya
sendiri," kata Bishop.
Dia menambahkan operasi kedaulatan perbatasan perlu dilakukan
karena kapal dari Indonesia dengan kru yang juga orang Indonesia
berhasil meninggalkan teritori Indonesia dengan tujuan untuk mengarah ke
Australia.
Sementara itu, di saat yang bersamaan sindikat tersebut turut membawa para pencari suaka.
Pernyataan itu diduga akan kian membuat tegang hubungan kedua
negara usai sebelumnya diterpa isu hukuman mati terhadap dua bandar
narkoba, Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Komentar keras Bishop karena Australia yakin tak ada perbuatan yang mereka langgardi atas laut.
Sementara, otoritas Australia yang terlibat dalam aksi dorong
perahu telah memastikan keselamatan para penumpang di dalam kapal.
Selain itu, media Australia memperoleh informasi dari sumber terpercaya
Polisi Indonesia turut terlibat dalam aksi sindikat pencari suaka.
Mereka diduga menerima suap agar bisa meloloskan kapal pencari suaka berlayar ke Australia.
Menurut media Australia, pernyataan seorang pejabat kepolisian
Indonesia yang kerap mengatakan mereka prihatin dengan keselamatan para
pencari suaka tidak konsisten dengan fakta banyaknya personel kepolisian
yang terlibat dan menerima suap dari sindikat tersebut.
Di dalam negeri Australia, isu ini menjadi santapan empuk bagi
kelompok oposisi untuk terus mendesak pemerintahan Abbott agar
memberikan penjelasan mengenai laporan tersebut. Partai oposisi, Buruh,
justru menilai Abbott salah langkah jika selama ini bersikap diam
terkait laporan tersebut.
Pemimpin Partai Buruh, Bill Shorten pada hari Minggu kemarin
menuding Menteri Imigrasi, Peter Dutton, yang justru menyelesaikan
masalah dengan menambah isu baru.
"Ini waktunya bagi Abbott untuk membuat jelas, apakah uang rakyat
dari pembayar pembajak telah dibayarkan oleh pemerintahan Abbott ke para
kriminal sindikat pencari suaka atau tidak? Warga Australia layak
diberi penjelasan," tanya Shorten.
Dari Brisbane, Menteri Imigrasi, Peter Dutton mengubah pernyataannya pada pekan lalu.
"Pemerintah akan selalu melakukan yang terbarik bagi warga
Australia dan akan bertindak sesuai dengan hukum dan aturan
internasional. Namun, sejak awal kami telah mengatakan tak akan
mengomentari operasi tertentu secara khusus," kata Dutton.
Abbott sendiri pada Jumat pekan lalu juga menolak untuk menjelaskan
secara detail apakah laporan itu benar. Baginya yang terpenting, kapal
pencari suaka berhasil dicegat, walau harus menghalalkan berbagai cara.
"Apa yang kami lakukan adalah kami menghentikan kapal dengan
berbagai upaya. Saya hanya tak ingin menjelaskan lebih jauh bagaimana
itu dilakukan, karena banyak hal yang harus dilakukan oleh badan
penegakkan hukum. Saya pikir itu perlu, karena hal tersebut sulit dan di
waktu tertentu pekerjaan ini berbahaya," kata pemimpin Partai Liberal
itu saat diwawancarai di radio 3AW.
Abbott malah yakin dengan berhasil menghentikan kapal, artinya
Australia berhasil mencegah tak ada lagi pencari suaka yang tewas di
laut.
"Justru dengan menghentikan kapal, kami berhasil meningkatkan hubungan kami dengan Indonesia," Abbott menambahkan.
Sumber : VIVA
No comments:
Post a Comment