Jakarta (MI) : Alat utama sistem pertahanan (Alutsista) hanya faktor
tambahan dalam memenangkan perang. Faktor utama kemenangan perang adalah
semangat pantang menyerah.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di depan prajurit Brigade Infanteri 13 Galuh di Nyantong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (12/02) malam.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mencontohkan kemenangan Vietnam dalam melawan Amerika. Lanjut Ryamizard, prajurit Vietnam hanya memiliki semangat pantang menyerah dan hanya memiliki senapan laras pendek, dibandingkan Amerika Serikat yang dipersenjatai dengan peralatan canggih
"Dia (tentara Vietnam) pake senjata pendek, itu semangat. Jadi semangat itu yang memenangkan perang," ujarnya.
Lebih jauh, Ryamizard menambahkan, semangat yang ditunjukkan prajurit Vietnam patut menjadi contoh bagi para prajurit Batalion infanteri 303/SSM. Sebab saat ini TNI belum membutuhkan alutsista yang canggih
"Jadi saya agak kecewa, dengan penambahan alutsista besar-besaran. Ini percuma saja kalau tidak ada semangatnya. Kalau alutsista lengkap, canggih tapi semangat bertempurnya nggak ada, nggak ada gunanya. Orang yang ada semangat nggak ada duanya. Senjata kalian cukup semangat, dan berkelahi tangan kosong," tegasnya.
Tak hanya memberikan wejangan, mantan Pangdam Jaya itu juga berpesan agar prajurit Raider tidak boleh menggunakan kekuatan untuk melawan rakyat. Sebab TNI dan rakyat harus bersatu untuk mengamankan Indonesia
"Tidak boleh berkelahi dengan rakyat, itu malu-maluin. Sama aja kamu melawan anak kecil. Apalagi anak kecilnya kamu keroyok. Saya minta Raider, tidak boleh main keroyokan dan berkelahi. Jangan pernah kalian tempeleng rakyat. Mengalah lah dengan rakyat," tegas Ryamizard.
Hal itu sebagaimana disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu di depan prajurit Brigade Infanteri 13 Galuh di Nyantong, Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (12/02) malam.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat ini mencontohkan kemenangan Vietnam dalam melawan Amerika. Lanjut Ryamizard, prajurit Vietnam hanya memiliki semangat pantang menyerah dan hanya memiliki senapan laras pendek, dibandingkan Amerika Serikat yang dipersenjatai dengan peralatan canggih
"Dia (tentara Vietnam) pake senjata pendek, itu semangat. Jadi semangat itu yang memenangkan perang," ujarnya.
Lebih jauh, Ryamizard menambahkan, semangat yang ditunjukkan prajurit Vietnam patut menjadi contoh bagi para prajurit Batalion infanteri 303/SSM. Sebab saat ini TNI belum membutuhkan alutsista yang canggih
"Jadi saya agak kecewa, dengan penambahan alutsista besar-besaran. Ini percuma saja kalau tidak ada semangatnya. Kalau alutsista lengkap, canggih tapi semangat bertempurnya nggak ada, nggak ada gunanya. Orang yang ada semangat nggak ada duanya. Senjata kalian cukup semangat, dan berkelahi tangan kosong," tegasnya.
Tak hanya memberikan wejangan, mantan Pangdam Jaya itu juga berpesan agar prajurit Raider tidak boleh menggunakan kekuatan untuk melawan rakyat. Sebab TNI dan rakyat harus bersatu untuk mengamankan Indonesia
"Tidak boleh berkelahi dengan rakyat, itu malu-maluin. Sama aja kamu melawan anak kecil. Apalagi anak kecilnya kamu keroyok. Saya minta Raider, tidak boleh main keroyokan dan berkelahi. Jangan pernah kalian tempeleng rakyat. Mengalah lah dengan rakyat," tegas Ryamizard.
Sumber : RMOL
MENHAN GOBLOK sudah di luar kontec kewajaran akal sehat bicara , kalau negara sebelah ausi belanja meliter cendrung meningkat harus di waspadai dengan cara membenahi tni au dan laut sekarang jugaa bukan nanti setelah terjadi perang .
ReplyDeleteGimana klo pak jenderal saat perang maju duluan dan cuma pake sendok makan utk ngelawan senapan mesin.....masih semangat pak ?
ReplyDeletePemikiran tolol.us membelanjakan duit ratusan triliun untuk alutsista agar prajuritnya tidak banyak yang mati
ReplyDeletesimpang kan saja untuk para koruptor uangnya rakyat, semua rakyat setuju barangkali jika di moderenisasi alutsista tni
ReplyDelete