Saturday, May 16, 2015

TNI AL Kembali Selamatkan 200 Pengungsi di Dekat Aceh


Banda Aceh (MI) : Setelah sekitar 750 orang pengungsi Rohingya dan Bangladesh diselamatkan, pada Jumat (16/5/2015). Kali ini 200 orang pengungsi lainnya diselamatkan oleh TNI Angkatan Laut.
ABC Australia, Sabtu (16/5/2015) menyebutkan bahwa TNI AL menyelamatkan 200 pengungsi yang sudah menggapai perairan Aceh. Pengungsi yang diselamatkan itu, berada di perairan sama dengan 750 pengungsi sebelumnya yang diselamatkan.
Menurut Mayor Jenderal Fuad Basya, 200 pengungsi itu ditemukan oleh nelayan pada Jumat (15/5/2015) pagi. Kemudian pihak TNI AL mengirim kapal untuk menjemput mereka.
Sebelumnya pada Minggu 10 Mei 2015 terdapat 582 orang Rohingya yang masuk ke Aceh. Meskipun bukan negara yang meratifikasi perjanjian Konvensi Tentang Pengungsi, namun Indonesia menerima prinsip non-refoulement atau praktik tidak memaksa pengungsi atau pencari suaka untuk kembali ke negara di mana mereka bertanggung jawab untuk sasaran penganiayaan.
Sementara pada Jumat (15/5/2015) nelayan menarik dua kapal pengungsi Rohingya, ke Provinsi Aceh. Satu kapal berisi sekitar 700 orang, sementara kapal lainnya berisi 47 orang.
  
Untuk saat ini, para pengungsi itu ditempat di sebuah gudang untuk ditumpang sementara. Belum diketahui langkah selanjutnya yang akan diambil untuk mengurus para pengungsi ini. 
Sementara pihak Myanmar yang asal dari pengungsi Rohingya tersebut, seperti tidak ada niatan untuk mengatasi diskriminasi yang dialami oleh kelompok Rohingya. 
Wakil Menteri Luar Negeri Myanmar Thant Kyaw mengatakan, Pemerintah Myanmar belum siap membahas pengungsi dari Bangladesh dan Etnis Arakan di Myanmar, dalam kerangka isu Rohingya.
Kyaw pun menambahkan, pemerintahnya akan memeriksa apakah pengungsi yang keluar dari Myanmar itu adalah warga mereka. Jika mereka bisa memberikan bukti kewarganegaraan Myanmar, maka pemerintahan Presiden Thein Sein akan mempertimbangkan isu ini.
Pertanyaan terbesar muncul, bagaimana mungkin para pengungsi ini bisa menunjukkan bukti? Pemerintah Myanmar justru tidak pernah mengakui keberadaan mereka dan etnis Rohingya ini pun diletakan dalam sebuah tempat penampungan yang terkonsentrasi.







Sumber : Metrotvnews

No comments:

Post a Comment