Tuesday, October 21, 2014

Lapan Manfaatkan Karet untuk Redam Panas Roket


Jakarta (MI) : Lembaaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menggandeng satuan kerja PT Riset Perkebunan Nusantara yaitu Pusat Penelitian Karet (Puslitkaret) dalam penggunaan karet Ethylene Propilene Diene Monomer (EPDM) sebagai material insulasi termal pada motor roket berbahan bakar padat.
Kerja sama tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kerja sama (MoU) baru-baru ini.

Kepala Lapan Thomas Djamaluddin mengatakan, semua roket membutuhkan peredam panas antara tempat pembakaran bahan bakar dengan tabung roket. Jika tanpa itu roket bisa meledak kalau panasnya tidak diredam.
"Kita menjalin kerja sama dengan PT RPN melalui Puslit karet untuk pengembangan bahan yang bisa dijadikan peredam," katanya di Jakarta, Senin (20/10).
Thomas menambahkan, Lapan sejauh ini sudah mengembangkan roket berdiameter 100 milimeter, 120, 320, dan yang akan datang lebih besar lagi 450, 550 milimeter.

Menurutnya untuk roket kecil seperti 100 dan 120 milimeter teknik yang saat ini digunakan sudah memadai. Namun, untuk roket yang lebih besar membutuhkan suhu pembakaran mencapai 3.000 derajat celcius perlu dibuat peredam panasnya. Kemudian dikembangkanlah material karet.

"Roket-roket Lapan berdiameter 100, 120 milimeter saat ini sudah mulai dipakai untuk keperluan sipil, uji roket sonda membawa muatan sensor penelitian atmosfer. Dalam konsorsium roket nasional sebagai roket pertahanan," ungkapnya.

Untuk roket yang lebih besar, tambahnya, roket sonda mempunyai kemampuan yang lebih tinggi. Kementerian Pertahanan menggunakannya untuk pertahanan. Tetapi Lapan terbatas hanya mengembangkan roket sipil. Nantinya, tujuan akhir dari roket sonda ini sebagai roket peluncur satelit.

Dalam kerja sama tersebut terungkap bahwa karet ternyata merupakan bahan yang dapat digunakan dalam roket. Secara sederhana, insulasi termal adalah material atau proses atau metode yang berguna untuk mengurangi laju perpindahan panas. Wahana antariksa, termasuk roket, memiliki banyak kebutuhan insulasi. Untuk dapat meluncur sempurna, roket memerlukan suhu 3.000 derajat celcius.

Pembakaran dengan suhu tinggi seperti itu dapat berakibat fatal apabila sistem isolasi termal tidak bekerja dengan baik. Oleh karena itu, diperlukan material karet atau polimer yang mampu menghambat penjalaran panas pada saat pembakaran.
‪Kerja sama ini nantinya meliputi bidang penelitian, pengembangan, perekayasaan, dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi bahan alam dan sintetik untuk kedirgantaraan serta pemanfaatan teknologi dirgantara untuk bidang perkebunan. 











Sumber : Beritasatu

1 comment:

  1. rekayasa temuan teknologi, semakin berkembang dan gandeng BUMN,Universitas serta swasta pabrikasi

    ReplyDelete