Thursday, June 12, 2014

TNI AU Pertegas Komitmen Bentuk Satuan Lanud Tipe C di Perbatasan


SAMBAS (MI) : Dalam sepekan ini, dampak dari pembangunan rambu suar oleh Malaysia di daerah sengketa perbatasan Tanjung Datok, Desa Temajuk, Kecamatan Paloh, menyibukkan pejabat Pusat. Di antaranya dari satuan TNI Angkatan Udara (AU). Bahkan, beberapa periwira tinggi kesatuan tersebut langsung menggelar kunjungan kerja ke titik perbatasan, memantau langsung hasil pembangunan rambu suar oleh negeri tetangga tersebut.

Di antara para perwira tinggi tersebut yakni Asisten Operasional Kepala Staf Angkatan Udara (KASAU) Marsekal Muda TNI Sudipo Handoyo, Panglima Komando Operasional AU 1 Marsekal Muda TNI Moch Saugi, dan Komandan Korps PASKHAS AU Marsekal Muda TNI Harpin Ondeh. Kedatangan mereka didampingi Komandan Lanud (Danlanud) Supadio Kolonel TNI (PNB) Tedi Rizalihaldi. Ikut dalam rombongan tersebut beberapa pejabat teknis di satuan TNI AU yang bertugas menghitung secara rinci detail survey keperluan pembanguan satuan di Kabupaten Sambas, tepatnya di titik batas Kecamatan Paloh tersebut.

Asisten Operasional KASAU, Marsekal Muda TNI Sudipo Handoyo dalam sambutannya, memastikan bahwa cepat atau lambat, mereka akan membangun dan mendirikan kesatuan di Paloh. Hal tersebut diungkapkan perwira bintang dua tersebut pada ramah tamah perwira TNI dengan Bupati Sambas Juliarti Djuhardi Alwi beserta jajaran Forkopinda serta para kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), usai meninjau dan menyurvei langsung lokasi kawasan perbatasan di ekor Borneo. “Ada atau tidak ada dukungan dari (Pemerintah) Provinsi, (Pemerintah) Kabupaten, cepat atau lambat, pasti akan kami bangun,” tegas dia.

Disebutkan Sudipo, kedatangan dia dan rombongan adalah atas perintah langsung dari atas, untuk menyurvei pembuatan satuan baru. Menurut hasil pengamatan tim teknisnya, ternyata di kawasan tersebut diperlukan Satuan Lanud Tipe C. “Kalo Lanud tipe ini akan dipimpin oleh seorang TNI AU dengan pangkat letkol (letnan kolonel),” tutur dia.

Pria yang ternyata sangat humoris dalam sambutannya tersebut, meminta dukungan seluruh lapisan masyarakat, terutama yang ada di Kabupaten Sambas dan Kalimantan Barat, untuk pembangunan satuan baru dimaksud. Diungkapkan dia jika upaya yang dilakukan satuannya tersebut sangat penting, dalam rangka menjaga kedaulatan dan kehormatan NKRI. “Kami sangat berharap, para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan budaya yang ada, memberikan kami dukungan. Kami sangat berterima kasih pada kesempatan ini telah disambut dengan hangat,” ujar dia.

Dalam sambutannya, Sudipo kerap menyempatkan beberapa kali candaan kecil terhadap anak buahnya. Hal itu semakin menambah suasana akrab dan kebersamaan dalam ramah tamah tersebut. Dibeberkannya jika prioritas bersama pembangunan satuan seperti pembukaan dan pembangunan landasan panjang, yang memungkinkan lebih banyak tipe dan jenis pesawat yang bisa landas.

Penempatan personel mereka di sana kelak, diungkapkan dia, sekitar 300 anggota dan dijadwalkan bisa rampung pada pertengahan tahun depan. Ketika itu, diharapkan dia, keberadaan lanud tersebut sudah bisa beroperasi. “Perencanaan pendirian satuan ini jelas tidak hanya kita pertimbangkan dari aspek keamanan sebagai prioritas kita. Insya Allah kehadiran satuan ini ke depannya akan membawa kesejahteraan bagi rakyat kita,” tuturnya.

Sudipo mengungkapkan jika satuannya siap membaur bersama warga setempat, demi menjaga keamanan, membangun daerah, dan mewujudkan kebersamaan. Dalam kesempatan tersebut, Sudipo juga meminta kepada anak buahnya, agar ke depannya menjaga kode etik dan berperilaku yang baik selama di lapangan. “Saya selaku perwakilan dari pimpinan tertinggi, sangat mengharapkan semua tokoh agama, masyarakat, dan budaya setempat, dapat membukakan pintu kemaafan, jika ada perilaku anak buah saya yang salah. Jika kebaikan atau prestasi yang diukir anak buah saya, itu adalah jelas dari upaya dan usaha mereka pribadi, tetapi jika ada kesalahan anak buah saya. Sekali lagi saya ucapkan permohonan maaf, karena itu adalah tanggung jawab saya,” ungkapnya. 

Pangkalan Militer Daerah Otorita



Zulfydar Zaidar Mochtar


Dukungan warga Desa Nibung, kecamatan Paloh, kabupaten Sambas, untuk pembangunan pembangunan pangkalan Angkatan Udara (AU) di kecamatan Paloh juga mendapatkan dukungan dari Forum Mediasi Kalbar dan Mediator Konflik, Zulfydar Zaidar Mochtar.Bahkan, menurutnya harus keseluruhajn. Tahun 2006 dia pernah mengusulkan, saat mencalonkan menjadi Wabup Sambas, menjadikan kecamatan Paloh menjadi daerah otorita.
‘’Saya pernah mengusulkan hal itu. Tak cuma kecamatan Paloh, juga kecamatan Sajingan menjadi sebuah daerah otorita yang berada di bawah bupati,’’ katanya kemarin.Menurutnya, harus ada kewenangan khusus di Paloh dan Sajingan. Sebab, keduanya merupakan ‘’teras’’ nya wilayah Indonesia di kabupaten Sambas.
‘’Jadi, tidak hanya soal militer dengan hanya dibuka pangkalan AU. Tetapi juga menjadi basis Angkatan Darat, Laut dan kepolisian,’’ katanya.Dia mengusulkan, kedua kawasan ini, Sajingan dan Paloh bisa menjadi kawasan pemusatan latihan pasukan atau Polri, mengingat kawasan ini merupakan kawasan terluar Indonesia.‘’Kawasan ini merupakan segitiga emas antara Malaysia, Natuna dan Paloh - Sajingan sendiri,’’ tambahnya.

Sementara, untuk membuka pangkalan militer di daerah lain di Kalbar, dia menilai hal tersebut akan menjadi mubazir, karena daerah yang ditunjuk bukanlah merupakan daerah terluar.
‘’Tetapi kalau di Paloh dan Sajingan, akan lebih terkonsentrasi. Dengan menjadi kawasan pangkalan militer misalnya, dua kecamatan tersebut akan meningkat secara ekonomi dan pembangunan. Sudah jelas, kalau dijadikan pangkalan, tentu saja, militer akan mengayomi dan memberikan prioritas masyarakat setempat,’’ katanya lagi.Sedang untuk memudahkannya, selayaknya daerah otorita Batam, Kepri, kewenangannya tetap berada di bupati kabupaten Sambas. Pengelolanya bisa diberikan kepada semacam direktur yang akan mengepalai kawasan tersebut.

‘’Namun, terlepas dari hal tersebut, saya sangat mendukung rencana mengenai Paloh akan dijadikan pangkalan militer AU, dengan diaktifkannya bandara Liku,’’ ujarnya.Dengan adanya ‘’otoritas’’ Paloh – Sajingan maka sudah jelas kawasan ini akan memiliki Rumah Sakit, sekolah serta infrastruktur yang menunjang. Hingga, sebagai daerah terluar dan menjadi ‘’teras’’ Indonesia hal ini akan menambah wibawa Negara kesatuan Indonesia , tegasnya.






Sumber : Pontianak Post

No comments:

Post a Comment