JAKARTA (MI) :
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan bahwa diplomasi dan
kebijakan politik luar negeri ke depannya akan diarahkan untuk
melindungi kedaulatan wilayah Republik Indonesia.
"Dalam lima tahun ke depan, diplomasi Indonesia akan dilakukan untuk
melindungi kedaulatan wilayah Negara Republik Indonesia," kata Menlu
Retno dalam acara Pernyataan Pers Tahunan Menteri Luar Negeri RI 2015 di
Jakarta, Kamis (8/1/2015), seperti dikutip Antara.
Menurut dia, diplomasi Indonesia dalam pergaulan internasional harus
didasari pada prinsip penghormatan terhadap integritas wilayah
teritorial masing-masing negara.
"Indonesia tidak akan membiarkan prinsip-prinsip tersebut dilanggar oleh pihak lain," ujar dia.
Oleh karena itu, kata Retno, pihaknya akan lebih meningkatkan diplomasi perbatasan pada 2015, terutama untuk perbatasan maritim.
"Khusus untuk penyelesaian batas maritim, Indonesia telah menyusun
'roadmap' perundingan perbatasan. Pemerintah Indonesia juga akan
meningkatkan kehadirannya di wilayah perbatasan," kata dia.
Ia menyebutkan bahwa diplomasi perbatasan Indonesia sebenarnya telah
meraih beberapa capaian, salah satunya kesepakatan tiga segmen
perbatasan maritim baru dengan Singapura dan Filipina pada 2014.
Selanjutnya, beberapa upaya lain yang akan dilakukan Kementerian Luar
Negeri, antara lain menyusun prosedur standar operasi (SOP) dan "rules
of engagement" (aturan keterlibatan) bagi wilayah-wilayah maritim yang
belum disepakati batas-batasnya.
Pada kesempatan itu, Menlu juga mengatakan, diplomasi yang dilakukan
Kemlu akan diarahkan sejalan dengan visi-misi Presiden Joko Widodo,
yaitu untuk merealisasi Trisakti.
"Presiden Joko Widodo dalam visi-misinya telah menegaskan tekad untuk
merealisasi Trisakti untuk menjadikan Indonesia berdaulat dalam
politik, berdikari dalam ekonomi, dan berkepribadian dalam kebudayaan,"
kata dia.
"Dengan politik bebas aktif, diplomasi Indonesia akan dilakukan untuk mencapai tujuan itu," lanjut Retno.
Sumber : KOMPAS
berdiplomasi antar negara tampa dukungan alat perang gahar bakal sulit buat indonesia keluar dari tekanan asing .
ReplyDelete