Surabaya (MI) : Panglima Komando Armada RI
Kawasan Timur (Pangarmatim) Laksamana Muda TNI S.M. Darojatim menegaskan kepada
seluruh jajaran Koarmatim, agar mendukung pelaksanaan seluruh agenda
nasional Sail Raja Ampat 2014, baik dukungan alat utama sistem senjata termasuk
pangkalan, dan personel.
Berbagai agenda tersebut di antaranya bakti sosial
kemanusiaan Surya Bhaskara Jaya ke-63, Lintas Nusantara Remaja dan Pemuda
Bahari / Kapal Pemuda Nusantara (LNRPB/KPN), yach race, Pameran Potensi
Daerah yang dimulai tanggal 8 Agustus 2014, serta puncaknya parade kapal perang
dan kapal layar atau fleet review, atraksi Helly Water Jump dan terjun
payung oleh personel Kopaska Koarmatim pada tanggal 23 Agustus 2014 di Pantai Waisai
Torang Cinta, Kota Waisai, Raja Ampat, Papua Barat.
Sebelumnya, juga akan dilaksanakan upacara bendera
peringatan ke-69 Hari Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 2014 di
salah satu pulau terdepan Indonesia.
Penegasan tersebut dikemukakan Pangarmatim Laksda TNI S.M. Darojatim pada acara pengarahan kepada seluruh Komandan Satuan dan Komandan KRI jajaran Koarmatim, Selasa (5/8) agar melaksanakan perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan dengan sebaik-baiknya seluruh rangkaian kegiatan Sail Raja Ampat 2014.
Pada hari yang sama, Asisten Operasi Kasal Laksda TNI Arief Rudianto, S.E., melaksanakan peninjauan ke KRI dr. Suharso- 990 sekaligus melihat secara langsung Tactical Floor Game (TFG) di atas kapal perang yang berfungsi sebagai rumah sakit terapung pada Sail Raja Ampat 2014. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., beserta para Komandan Satuan jajaran Koarmatim.
Seusai kegiatan tersebut, KRI dr. Suharso-990 yang disiapkan untuk mendukung bakti sosial kemanusiaan Surya Bhaskara Jaya ke-63 bertolak dari Koarmatim menuju Jakarta untuk embarkasi sejumlah personel dan material kesehatan, dan selanjutnya menuju Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Sementara KRI Surabaya-591 dan KRI Makassar-590 yang dipersiapkan untuk mendukung LNRPB/KPN telah standbay di Jakarta hingga saat ini.
Penegasan tersebut dikemukakan Pangarmatim Laksda TNI S.M. Darojatim pada acara pengarahan kepada seluruh Komandan Satuan dan Komandan KRI jajaran Koarmatim, Selasa (5/8) agar melaksanakan perencanaan, persiapan, dan pelaksanaan dengan sebaik-baiknya seluruh rangkaian kegiatan Sail Raja Ampat 2014.
Pada hari yang sama, Asisten Operasi Kasal Laksda TNI Arief Rudianto, S.E., melaksanakan peninjauan ke KRI dr. Suharso- 990 sekaligus melihat secara langsung Tactical Floor Game (TFG) di atas kapal perang yang berfungsi sebagai rumah sakit terapung pada Sail Raja Ampat 2014. Hadir pada kesempatan tersebut antara lain Kepala Staf Koarmatim Laksamana Pertama TNI Aan Kurnia, S.Sos., beserta para Komandan Satuan jajaran Koarmatim.
Seusai kegiatan tersebut, KRI dr. Suharso-990 yang disiapkan untuk mendukung bakti sosial kemanusiaan Surya Bhaskara Jaya ke-63 bertolak dari Koarmatim menuju Jakarta untuk embarkasi sejumlah personel dan material kesehatan, dan selanjutnya menuju Waisai, Raja Ampat, Papua Barat. Sementara KRI Surabaya-591 dan KRI Makassar-590 yang dipersiapkan untuk mendukung LNRPB/KPN telah standbay di Jakarta hingga saat ini.
Sementara unsur-unsur lainnya yang berjumlah kurang lebih 20 kapal perang dan sejumlah pesawat udara 2 helikopter sebagian besar telah mendekati Kepulauan Raja Ampat guna melaksanakan latihan-latihan dan persiapan yang dibutuhkan. Kapal perang yang terlibat dalam Sail Raja Ampat merupakan gabungan berbagai jenis KRI di jajaran Koarmatim antara lain kapal perang jenis fregat, korvet, Kapal Cepat Rudal (KCR), Buru Ranjau (BR), kapal patroli cepat Fast Patrol Boat (FPB), LandingPlatfrom Dock, dan kapal bantu.
Kegiatan Sail Raja Ampat 2014 melibatkan beberapa Kementerian/Lembaga sebagai anggota panitia, antara lain Kementerian Koordinator Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara, Kementerian Pertahanan, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Perumahan Rakyat, Kementerian Sosial, dan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pertahanan, TNI, serta Pemerintah Provinsi, Kota dan Daerah.
Adapun beberapa lokasi yang telah siap oleh segenap panitia, antara lain Pantai Waisai Torang Cinta sebagai lokasi acara puncak Sail Raja Ampat, Rumah Pintar, lokasi Pameran Potensi Daerah, Kantor Sekretariat Panitia Nasional, Akademi Perikanan Sorong, serta Balai Budi Daya Ikan Kerapu yang juga menjadi lokasi peninjauan. Pangkalan TNI AL Sorong bekerja sama Pemerintah Daerah juga berperan dalam memotivasi dan memobilisasi semua sumber daya daerah, termasuk keterlibatan sektor swasta.
Sail Raja Ampat merupakan sail yang ke-6 kalinya diselenggarakan setelah Sail Bunaken pada 2009, Sail Banda (2010), Sail Wakatobi-Belitung (2011), Sail Morotai (2012), serta Sail Komodo (2013). Sail Raja Ampat bertujuan untuk meningkatkan perekonomian daerah terutama melalui sektor pariwisata bahari. Kegiatan ini juga menjadi model percepatan pembangunan daerah kepulauan dan daerah terpencil, serta mempromosikan lokasi sail sebagai tujuan wisata nasional dan internasional.
Penyelenggaraan Sail Raja Ampat diharapkan dapat meningkatkan perekonomian daerah terutama bagi masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil melalui sektor pariwisata bahari khususnya di wilayah Papua Barat dan sekitarnya. Contohnya, Kota Manado di Provinsi Sulawesi Utara yang pada tahun 2009 menjadi tempat penyelenggaraan Sail Bunaken, saat ini telah menjadi sentra bisnis di kawasan timur Indonesia. Sail Banda 2010 juga telah memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat di Provinsi Maluku. Sail Morotai 2012, telah mendorong ditetapkannya Provinsi Maluku Utara sebagai kawasan Ekonomi Khusus.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment