SAMBAS (MI) : Panglima TNI Jenderal TNI Dr
Moeldoko di didampingi Irjen TNI, Koorsahli, Asrenum, Asops, Asintel,
Aslog, Aster Panglima TNI dan Kapuspen TNI melakukan kunjungan ke Pos
Satgas Pengamanan Perbatasan Batalyon Linud 501 Kostrad di Desa Temajuk,
Kecamatan Paloh, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, Jumat (8/8/2014).
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga melakukan audiensi dengan Bupati Sambas dr. Hj Juliarti Djuhardi Alwi, MPH beserta staf serta tokoh masyarakat setempat. Jenderal TNI Moeldoko menjanjikan kemudahan bagi warga perbatasan yang berkeinginan menjadi tentara. Kebijakan tersebut bukan baru dilakukannya saat ini saja, melainkan sudah ditempuh jauh-jauh hari ketika menjabat Panglima Kodam Tanjungpura dan Kepala Staf Angkatan Darat.
Menurut Panglima TNI, model rekrutmennya adalah memberikan toleransi ketika nilai tes putra perbatasan tidak jauh beda dengan pendaftar lainnya. “Tujuan memprioritaskan putra daerah untuk menjadi prajurit TNI, agar memiliki kepedulian menjaga kawasan perbatasan," kata Jenderal TNI Moeldoko.
Panglima TNI optimistis, apabila kebijakan tersebut terus dilakukan maka akan banyak warga perbatasan yang menjadi anggota TNI. Dengan demikian, mereka dapat lebih optimal dan mempunyai rasa memiliki ketika diberi amanah untuk menjaga wilayahnya yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Setelah menjalani pendidikan di Jawa, bisa ditempatkan di perbatasan, ini betul-betul akan membantu, kita sangat yakin. Lebih baik dikelola masyarakat sendiri wilayah perbatasan," ujar Jenderal TNI Moeldoko.
Sehari sebelumnya Panglima TNI didampingi Rektor Universitas Tanjung Pura Thamrin Usman D.E.A. memberikan pembekalan tentang Kebangsaan kepada 580 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kalimantan Barat, bertempat di Aula Batalyon 465 Paskhas Pontianak.
Dalam pembekalannya, Jenderal TNI Moeldoko antara lain memberikan sebuah gambaran tentang kondisi geopolitik, geostrategi dan perkembangan kondisi situasi internasional. “Kepada para mahasiswa agar dalam melaksanakan KKN terjun ke masyarakat di wilayah Kalimantan Barat dapat memberikan makna dan harapan baru kemajuan kehidupan yang akan datang," harapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI juga melakukan audiensi dengan Bupati Sambas dr. Hj Juliarti Djuhardi Alwi, MPH beserta staf serta tokoh masyarakat setempat. Jenderal TNI Moeldoko menjanjikan kemudahan bagi warga perbatasan yang berkeinginan menjadi tentara. Kebijakan tersebut bukan baru dilakukannya saat ini saja, melainkan sudah ditempuh jauh-jauh hari ketika menjabat Panglima Kodam Tanjungpura dan Kepala Staf Angkatan Darat.
Menurut Panglima TNI, model rekrutmennya adalah memberikan toleransi ketika nilai tes putra perbatasan tidak jauh beda dengan pendaftar lainnya. “Tujuan memprioritaskan putra daerah untuk menjadi prajurit TNI, agar memiliki kepedulian menjaga kawasan perbatasan," kata Jenderal TNI Moeldoko.
Panglima TNI optimistis, apabila kebijakan tersebut terus dilakukan maka akan banyak warga perbatasan yang menjadi anggota TNI. Dengan demikian, mereka dapat lebih optimal dan mempunyai rasa memiliki ketika diberi amanah untuk menjaga wilayahnya yang berbatasan dengan negara tetangga.
"Setelah menjalani pendidikan di Jawa, bisa ditempatkan di perbatasan, ini betul-betul akan membantu, kita sangat yakin. Lebih baik dikelola masyarakat sendiri wilayah perbatasan," ujar Jenderal TNI Moeldoko.
Sehari sebelumnya Panglima TNI didampingi Rektor Universitas Tanjung Pura Thamrin Usman D.E.A. memberikan pembekalan tentang Kebangsaan kepada 580 mahasiswa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) se-Indonesia yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di wilayah Kalimantan Barat, bertempat di Aula Batalyon 465 Paskhas Pontianak.
Dalam pembekalannya, Jenderal TNI Moeldoko antara lain memberikan sebuah gambaran tentang kondisi geopolitik, geostrategi dan perkembangan kondisi situasi internasional. “Kepada para mahasiswa agar dalam melaksanakan KKN terjun ke masyarakat di wilayah Kalimantan Barat dapat memberikan makna dan harapan baru kemajuan kehidupan yang akan datang," harapnya.
Sumber : Krjogja
dewasa ini negara tetangga yg pling resek adalah maley dan Spore jadi pulau YANG PALING dekat keduanya harus segera dijaga dan diisi pangkalan militer seperti pulau jemaja, karang singa, paloh/tanjung datu... tdk cukup hanya dipantau harus dikembangkan sarana transportasi dan dihidupkan kegiatan ekonominya.... ada baiknya TNI diperbatasan gajinya lbh tinggi dari TNI di kota karena resikonya juga beda...
ReplyDelete