Wednesday, January 22, 2014

Pesan Abbott untuk SBY: Operasi Perbatasan Jalan Terus

PM Australia Tony Abbott dan Presiden RI SBY

Jakarta (MI) : Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, menyampaikan pesan yang tegas kepada Presiden SBY, yakni mereka akan tetap menghentikan perahu pencari suaka dan melanjutkan operasi perbatasan. Menurut Abbott, operasi perbatasan untuk menghentikan perahu pencari suaka telah menyangkut kedaulatan Australia.

Oleh sebab itu, dia meminta SBY untuk memahami bahwa kedaulatan suatu negara merupakan isu yang serius. Hal itu diungkap pemimpin Partai Liberal tersebut, ketika menjawab pertanyaan media di Forum Ekonomi Dunia, Davos, Swiss pada Rabu, 22 Januari 2014 dan dilansir harian Sydney Morning Herald (SMH).

"Karena menghentikan perahu merupakan masalah kedaulatan, sehingga Presiden Yudhoyono dan publik harus memahami bahwa hal ini merupakan isu yang serius bagi suatu negara. Sehingga kami akan tetap melanjutkan kebijakan sesuai aturan yang berlaku," kata Abbott.

Dalam kesempatan itu, Abbott kembali menegaskan bahwa SBY merupakan sosok Presiden Indonesia yang hebat dan merupakan sahabat baik bagi Negeri Kanguru. Namun dia menegaskan bahwa Australia tetap tidak akan memberi jalan bagi imigran ilegal, walaupun kerja sama dengan Indonesia dihentikan.

"Sekali lagi saya tegaskan cara ini ditujukan untuk menutup celah bagi para pencari suaka dan rekannya atau orang yang nantinya akan mereka ajak. Tidak ada satu pun perahu yang akan tiba di perairan Australia. Sesederhana itu," ujar Abbott.

Abbott mengaku menanti kesempatan untuk bisa segera bertemu dengan SBY dan berharap pertemuan itu akan segera terealisasi lebih cepat. Harapan Abbott itu sebenarnya bisa saja terwujud hari ini, apabila SBY turut hadir di Davos, Swiss.

Namun, karena harus mengunjungi pengungsi bencana Gunung Sinabung, Sumatera Utara, SBY terpaksa batal menghadiri forum ekonomi yang berlangsung selama tiga hari itu.

Hingga saat ini, SBY masih mempertimbangkan respon yang diberikan untuk menjawab permintaan maaf dari pihak Negeri Kanguru. Pada Jumat pekan lalu, Menteri Imigrasi Scott Morrison dan Komandan Operasi Perbatasan Kedaulatan, Letnan Jenderal, Angus Campbell, telah meminta maaf kepada Indonesia, karena secara tidak sengaja telah melanggar batas perairan Indonesia selama beberapa kali menggelar operasi perbatasan.

Mereka baru menyadari telah melanggar batas perairan Indonesia, setelah meninjau kembali laporan yang dibuat soal operasi perbatasan. Permintaan maaf telah disampaikan secara resmi dalam bentuk surat yang ditulis langsung oleh Menteri Luar Negeri, Julie Bishop.

Surat tersebut lantas diantar ke Kementerian Luar Negeri RI, oleh Wakil Duta Besar Australia untuk RI, David Engel.





Sumber :  VIVAnews

No comments:

Post a Comment