JAKARTA (MI) :
Pengamat militer, Mufti Makarim, mengatakan bahwa salah satu amanat yang
diberikan Presiden Joko Widodo kepada Panglima TNI adalah menjadikan
lembaga pertahanan negara tersebut semakin disegani di kawasan regional.
Salah satu caranya dengan mempertahankan konsolidasi di antara ketiga
matra TNI.
"Dalam dua kali pertemuan Jokowi dengan Panglima TNI dan Kepala
Polri, Jokowi berpesan agar TNI menjadi kekuatan yang lebih disegani di
kawasan regional," ujar Mufti kepada Kompas.com, Kamis (11/6/2015).
Mufti mengatakan, konsolidasi yang dilakukan Panglima TNI diharapkan
dapat memperkuat fungsi TNI sebagai alat pertahanan negara. Dengan
begitu, TNI dapat menjalankan tugasnya dengan sikap profesionalitas dan
lebih bertanggung jawab.
Selain itu, menurut Mufti, tantangan yang lebih besar bagi TNI adalah
mengawal agenda Nawacita yang digagas pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla
untuk menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia. Hal itu termasuk
mengawal pengelolaan pemerintah di bidang ekonomi, politik, dan
pertahanan.
"Dukungan telah diberikan dengan meningkatkan kapasitas alutsista
(alat utama sistem persenjataan) dan kesejahteraan bagi prajurit TNI.
Panglima TNI harus memberi jaminan efektivitas pengelolaan alutsista
serta menjamin profesionalitas prajurit," kata Mufti.
Masa tugas Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan berakhir sebelum ia
masuk masa pensiun pada 1 Agustus 2015. Presiden Jokowi telah
mengusulkan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo
sebagai calon panglima TNI kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat.
Anggota Tim Komunikasi Presiden, Teten Masduki, mengatakan bahwa
keputusan tersebut telah dipertimbangkan secara matang oleh Presiden.
Menurut dia, Presiden memperhatikan kepentingan penguatan organisasi TNI
untuk menghadapi perubahan geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi
kawasan.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment