Madrid (MI) : Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu, menghadiri pameran internasional alat utama sistem persenjataan (alutsista) militer, yaitu Homesec (Home Security) 2015, di Madrid, Spanyol, pada Jumat, 13 Maret 2015.
Dalam kesempatan itu, Menteri Ryamizard melihat-lihat berbagai peralatan militer buatan negara itu. Di antaranya, peralatan militer untuk pengintaian, yaitu unmanned aerial vehicle(pesawat ringan nirawak/tanpa awak) dan face recognational software yang terintegrasi dengan sistema data.
Ada juga alat signal jamming untuk mengatasi bom yang dikendalikan perangkat jarak jauh dan robot-robot penjinak bom (bomb deactivate robot).
Menteri juga meninjau langsung lini produksi industri strategis Spanyol diAirbus Defence and Space di wilayah Getafe. Di situ, Menteri ditunjukkan pesawat transporter A400M (military cargo and personnel), A330 (air refueling tanker), dan pesawat tempur canggih Eurofighter.
Indonesia belum berencana membeli pesawat tempur itu. Pemerintah baru memesan sembilan unit pesawat C-295 bikinan Airbus Defence and Space. Sebanyak tujuh unit pesawat itu diproduksi Airbus Defence and Space di Sevilla dan sisanya diproduksi PT Dirgantara Indonesia di Bandung, Jawa Barat.
Indonesia juga tengah menjajaki pembelian tujuh unit C-295 untuk melengkapi kekuatan satu skuadron dan pembangunan layar latih TNI Angkatan Laut untuk menggantikan KRI Dewaruci.
Menurut Menteri, Indonesia tidak mengahadapi ancaman perang terbuka. Katanya, ancaman yang nyata kini adalah terorisme karena yang menjadi korban secara langsung adalah masyarakat biasa. Karena itu, Menteri menilai Indonesia lebih memerlukan produk teknologi untuk meningkatkan perlindungan keamanan bagi masyarakat.
Ancaman terorisme
Duta Besar RI untuk Spanyol, Yuli Mumpuni Widarso, mengatakan bahwa kunjungan Menteri untuk memperkuat kerja sama bidang pertahanan Indonesia dengan Spanyol. Itu menindaklanjuti kesepakatan kerja sama kedua negara di Jakarta pada 13 Februari 2013.
Menteri Pertahanan Spanyol, Pedro Morenés Eulate, mengaku sependapat dengan Ryamizard bahwa kedua negara menghadapi ancaman yang sama, yaitu terorisme. Dia berharap pada pertemuan berikutnya dapat dibahas secara lebih mendalam perkembangan situasi keamanan di kawasan masing-masing dan upaya-upaya kerja sama memerangi terorisme.
Spanyol mengatakan bahwa dukungan penuh kepada Indonesia untuk memperkuat kapasitas pengawasan garis-garis perbatasan dan patroli pengamanan perbatasan.
Ryamizard menyampaikan penghargaan atas sambutan positif Spanyol dan kesediaan negara itu untuk bekerja sama dengan Indonesia, terutaman di bidang industri pertahanan sesuai harapan Indonesia, yakni diterimanya aspektransfer of technology dalam setiap kerja sama industri strategis.
Sumber : VIVA
No comments:
Post a Comment