JAKARTA (MI) : Pemerintah Indonesia telah memutuskan membeli satu skuadron pesawat tempur buatan Rusia, Sukhoi Su-35. Pemiilihan Sukhoi Su-35 itu diharapkan dapat memberikan efek gentar yang tinggi di kawasan.
"Menurut saya pemilihan Shukoi Su-35 diharapkan dapat memberikan efek gentar yang tinggi," ujar Pengamat militer Susaningtyas Kertopati kepada Sindonews, Jumat (13/3/2015).
Selain itu, kata dia, diharapkan Indonesia tidak tergantung dengan satu negara tertentu dalam pengadaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista). Hal demikian, menurut dia, untuk mengantisipasi terjadinya embargo, seperti yang pernah dialami waktu lalu.
"Dengan Shukoi 27/30 saja efek gentar tersebut sudah dirasakan," ucap wanita yang akbar disapa Nuning ini.
Sekadar diketahui, pemerintah sepakat memilih pesawat tempur generasi kelima Sukhoi (Su-35) buatan Rusia, sebagai pengganti pesawat F-5 yang sudah tidak laik terbang.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko menyampaikan, keputusan pembelian pesawat tempur tersebut melalui proses yang panjang. Prosesnya diawali pembicaraan antara Pemerintah Indonesia dengan Rusia dan dilanjutkan antara Kemhan kedua negara tersebut.
Kecanggihan Sukhoi Su-35, Banyak Rudal dan Melampaui Siluman
Pemerintah Indonesia telah memutuskan membeli satu skuadron Sukhoi Su-35. Pesawat tempur buatan Rusia itu untuk memperkuat pengamanan wilayah udara Indonesia.
Pesawat bermesin ganda ini dianggap sebagai pesawat generasi ke lima karena kelebihan yang dimilikinya. Bagaimana tidak, pesawat turunan dari Su-27 ini mampu melakukan manuver yang tidak bisa dilakukan oleh pesawat tempur lainnya yakni, berhenti seketika di udara, mampu terbang cepat di ketinggian dan bisa membawa banyak rudal udara ke udara.
Berdasarkan data yang dihimpun Sindonews, pesawat dengan tempat duduk tunggal ini juga dilengkapi sistem avionik canggih dan memiliki kecepatan supersonik sekitar 1,5 mach yakni dua kali kecepatan suara dan dianggap mampu melampaui pesawat tempur siluman generasi kelima F-22 Raptor buatan Amerika Serikat
Kelebihan lainnya, pesawat Su-35 ini memiliki sistem pencarian dan pelacakan inframerah termasuk sensor non elektromagnetik untuk pendeteksian jarak jauh. Serta peralatan jamming yang mampu menurunkan kemampuan radar pesawat musuh. Termasuk radar untuk mendeteksi sinyal dari belakang guna menembakkan peluru kendali SARH.
Su-35 juga bisa melesat hingga 2.390 km/jam dan mampu menempuh jarak hingga 4.500 km, sedangkan kecepatan maksimal F-22 mencapai 2.410 km/jam dengan jarak tempuh 2.000 km. Kedua pesawat ini dilengkapi dua buah tangki bahan bakar.
Spesifikasi Sukhoi-35
Kru: 1
Tipe : Pesawat tempur multi-peran
Produsen : Sukhoi
Perancang : Mikhail Simonov
Acuan dasar : Sukhoi (Su-27)
Pengguna : Angkatan Udara Rusia
Panjang : 21,9 m
Lebar sayap : 15,3 m
Tinggi : 5,90 m
Luas sayap : 62,0 m²
Berat kosong : 18.400 kg
Berat terisi : 25.300 kg
Berat maksimum lepas landas : 34.500 kg
Mesin: 2× Saturn 117S dengan turbofan TVC
Dorongan kering: 8.800 kgf (86,3 kN)
Dorongan dengan afterburner: 14.500 kgf masing-masing
Kecepatan maksimum: Mach 2,25 (2.390 km/h) pada ketinggian
Jarak jangkau: 3.600 km ; (1.580 km di atas daratan)
Jarak jangkau feri: 4.500 km dengan tangki bahan bakar tambahan
Batas tertinggi terbang: 18.000 m
Laju panjat: >280 m/s
Beban sayap: 408 kg/m²
Dorongan/berat: 1,1
Persenjataan
1 × 30 mm kanon internal Gryazev-Shipunov GSh-30-1 dengan 150 putaran
2 × rel ujung sayap untuk peluru kendali udara ke udara R-73 (AA-11 "Archer") atau poda ECM
12 × stasiun rangka dan sayap untuk sampai 8.000 kg artileri, termasuk peluru kendali udara ke udara, peluru kendali udara ke darat, roket, dan bom seperti:
Vympel R-27: R-27R, R-27ER, R-27T, R-27ET, R-27EP, R-27AE
Vympel R-77: R-77, dan R-77M1, R-77T yang diajukan
Vympel R-73: R-73E, R-73M, R-74M
Kh-31: Kh-31A, Kh-31P (Peluru kendali anti-radiasi)
Kh-35: Kh-59
Kh-29: Kh-29T, Kh-29L
Bom terpandu laser KAB-500
Bom terpandu laser KAB-1500
Bom terpandu laser LGB-250
250 kg bom tak-terpandu FAB-250
500 kg bom tak-terpandu FAB-500
Roket terpandu laser S-25, roket tak-terpandu S-250
Poda roket tak-terpandu S-8
Poda roket tak-terpandu S-13
Sumber : Sindonews
No comments:
Post a Comment